Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

TEMPO.CO, Jakarta – Musisi Jamaika Bob Marley meninggal karena penyakit melanoma yang dideritanya. Kisah Bob Marley yang terserang penyakit ini juga merupakan bagian dari kisah biopik terbaru Bob Marley yaitu “Bob Marley: One Love” yang dimana legenda reggae juga menceritakan perjuangan sang legenda reggae melawan penyakit kanker langka bernama lentiginous. akrilik melanoma

Berbeda dengan melanoma yang biasanya disebabkan oleh paparan sinar matahari, melanoma lentiginosa acral tumbuh di area tubuh yang tidak berambut, seperti telapak tangan, telapak kaki, dan tumit, serta pangkal kuku tangan dan kaki.

Menurut cancer,org, melanoma adalah bentuk kanker kulit yang paling berbahaya dan agresif. Kanker ini muncul dari sel melanosit yang memproduksi melanin, pigmen yang memberi warna pada kulit. Melanoma dapat menyerang siapa saja, namun lebih sering terjadi pada orang dewasa berusia di atas 60 tahun.

Gejala melanoma

Melanoma bisa muncul di bagian kulit mana saja, termasuk di bawah kuku, di telapak tangan dan telapak kaki, bahkan di mata. Gejala khas melanoma yang dikenal dengan aturan “ABCDE” adalah: – Asimetris: bentuk tanda lahir tidak simetris. – Tepi tidak beraturan: Tepi tanda lahir tidak rata, buram, atau melengkung. – Warna tidak rata : Tanda lahir tidak rata warnanya dengan campuran coklat, hitam, merah, pink, putih atau biru – Diameter lebih dari 6 mm : Ukuran tanda lahir lebih besar dari 6 mm. ukuran atau warna dalam beberapa minggu atau bulan.

Gejala lain yang mungkin terjadi antara lain rasa gatal atau nyeri pada tanda lahir, keluarnya darah pada tanda lahir, dan luka yang tidak kunjung sembuh

Faktor risiko melanoma

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko melanoma antara lain:

– Paparan sinar matahari berlebihan: Paparan sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan, terutama pada usia muda, merupakan faktor risiko utama melanoma: Memiliki anggota keluarga yang menderita melanoma meningkatkan risiko terkena penyakit mudah terbakar: Orang dengan kulit yang terbakar Mudahnya, rambut pirang atau merah, dan mata biru atau hijau lebih berisiko terkena melanoma. – Nevus atipikal: Nevus atipikal adalah tanda lahir yang bentuk, warna, atau ukurannya tidak biasa. Orang dengan beberapa nevi atipikal memiliki risiko lebih tinggi terkena melanoma. – Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti orang yang pernah menjalani transplantasi organ atau pengidap HIV/AIDS, memiliki risiko lebih tinggi terkena melanoma.

Bagaimana mencegah melanoma

Melanoma adalah penyakit kulit yang dapat dicegah. Di bawah ini adalah cara mencegah melanoma.

– Batasi paparan sinar matahari: Hindari paparan sinar matahari langsung, terutama antara pukul 10.00 hingga 16.00. Gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 setiap hari, bahkan saat cuaca mendung. Kenakan topi bertepi lebar, kacamata hitam, dan pakaian pelindung saat berada di luar ruangan. Periksa kulit Anda secara teratur: Periksa kulit Anda secara teratur dari ujung kepala hingga ujung kaki untuk mencari tahi lalat baru atau perubahan pada tahi lalat yang sudah ada. Gunakan baris “ABCDE” untuk mengidentifikasi tahi lalat yang mencurigakan. – Kunjungi dokter kulit: Kunjungi dokter kulit untuk pemeriksaan kulit tahunan. Seorang dokter kulit dapat mendeteksi melanoma sejak dini, saat penyakit ini masih mudah diobati. Hindari tanning bed: Tanning bed memancarkan sinar UV, yang dapat meningkatkan risiko melanoma. – Jika Anda menemukan tahi lalat yang mencurigakan, segera temui dokter: Jika Anda menemukan tahi lalat yang menunjukkan gejala melanoma, segera temui dokter kulit untuk pemeriksaan dan diagnosis.

Melanoma adalah salah satu bentuk kanker yang serius, namun dapat diobati jika diketahui sejak dini. Dengan mengambil langkah pencegahan ini dan mengunjungi dokter secara teratur, Anda dapat membantu melindungi diri Anda dari melanoma.

Pilihan Editor: Kanker Kulit Melanoma dan Non Melanoma, Mana yang Lebih Ganas?

Orang tua harus mewaspadai dampak konsumsi gula berlebihan terhadap kesehatan anak. Penambahan gula dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Baca selengkapnya

Pengendalian penularan penyakit yang ditularkan melalui udara sangat diperlukan untuk menjaga keamanan kesehatan nasional dan global. Baca selengkapnya

Kementerian Kesehatan meminta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV selama musim haji. Berikut gejala dan risiko tertular virus ini. Baca selengkapnya

Raja Charles III kehilangan indera perasa akibat efek samping pengobatan kanker. Baca selengkapnya

Satika Simamora, Anggota DPRD Daerah Pemilihan 9 Sumut, mengunjungi beberapa warganya. Baca selengkapnya

Raja Charles III berbagi pengalamannya dengan para veteran tentara yang menderita kanker. Baca artikel selengkapnya

Gejala penyakit dapat muncul di bagian tubuh yang mungkin tidak diperkirakan sebelumnya sehingga sering kali diabaikan. Misalnya jari bengkak. Baca selengkapnya

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42. Ini adalah profil dan pidato utamanya tentang perkembangan penelitian material nano. Baca selengkapnya

Bob Marley meninggal karena melanoma pada 11 Mei 1981. Berikut lagu terpopulernya. Baca selengkapnya

Bob Marley meninggal dunia pada 11 Mei 1981. Semasa hidupnya, musisi reggae ini kerap terlibat kontroversi, antara lain: Baca Selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *