Mengenali Asal-usul Tas Hermes, Jenama Asal Prancis

TEMPO.CO, Jakarta – Video pria merobek tas Hermès di depan petugas bea cukai baru-baru ini viral. Ia marah dan merobek tas Hermès miliknya karena diminta membayar Rp 26 juta untuk masuk untuk sesuatu yang seharga Rp 16 juta. Apa itu tas Hermes?

Hermes pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1990. Merek Hermès sudah ada sejak tahun 1837. Brand ini didirikan oleh seorang pengusaha bernama Terry Hermes. Awalnya, ia memproduksi barang-barang kulit untuk tali kekang kuda, selimut, dan tas bahu.

Seiring berjalannya waktu, banyak orang yang menyukai merek ini dan kini menjadi merek terkenal. Pada tahun 1954, artis Grace Kelly menggunakan tas Hermès dalam film To Catch a Thief, yang membuat tas tersebut populer. Padahal, tas ini sempat langka karena banyak diburu konsumen. Hingga saat ini, nama artis tersebut diabadikan pada salah satu model tas tangan Hermes.

Pada tahun 1837, Thierry Hermès mendirikan bisnisnya sendiri dengan nama Hermès Frères, yang memproduksi furnitur, selimut, dan furnitur untuk kereta kuda. Pada tahun 1855, usahanya di bidang fashion mulai membuahkan hasil dan Terry Hermes memenangkan hadiah emas untuk karya kulitnya. Pada tahun 1878, setelah kematiannya, perusahaan Hermès didirikan oleh putranya, Charles Emile Hermès.

Di bawah tangan Charles Emile, perusahaan memperluas produknya, tidak hanya pada produksi tali kekang untuk kereta kuda, tetapi juga pada barang-barang berbahan kulit, seperti tas yang kini paling terkenal.

Seiring berjalannya waktu, minat terhadap produk Hermes semakin meningkat. Charles Emil memutuskan untuk membuka beberapa cabang yang tersebar di Eropa dan Amerika Serikat. Produk Hermes yang terkenal

1. Tas Kelly

Tas Kelly menjadi tas Hermès yang ikonik dan menjadi populer pada tahun 1935. Tas ini diberi julukan Kelly, diambil dari nama artis Grace Kelly yang mengenakan tas ini di salah satu film yang dibintanginya.

2. Jaga syal

Syal Carré karya Hermès ini populer pada tahun 1937. Syal ini memiliki desain yang canggih dan unik sehingga disukai banyak orang.

3 jam

Jam tangan Hermes juga menjadi produk yang banyak dicari. Hermes memproduksi jam tangan yang didesain dengan indah.

4. Parfum

Beberapa merek parfum terkenalnya antara lain Terre d’Hermès, Kelly Calce, Eau des Merville dan Jour d’Hermès.

5. Baterai dan aksesoris

Beberapa produk aksesori yang dijual Hermes antara lain ikat pinggang, topi, dasi, dan kaos kaki. Perhiasan yang mereka jual berkisar dari cincin, kalung, dan gelang.

6. Tas Birkin

Seperti halnya tas Kelly, Birkin juga terinspirasi dari nama artis Jane Birkin yang kebetulan bertemu dengan desainer Hermès di pesawat. Biasanya dibuat dalam ukuran kecil sehingga dikeluhkan tas mewah yang kurang berguna untuk menyimpan barang. Sang desainer ingin membuat model tas Hermès yang lebih besar dan mendesainnya bersama Jane Birkin.

PUTRI RADEN | Andika

Pilihan Editor: Tindakan keras bea cukai: Setelah sepatu Adidas baik-baik saja, tas Hermes kini disita

Di manakah 5 supercar Rudy Salim setelah 9 mobilnya dihentikan bea cukai? Belajarlah lagi

Ombudsman RI meminta Biro Bea dan Cukai berbenah di tengah sengketa barang impor. Belajarlah lagi

Dalam bisnis impor mobilnya bersama Rudy Salim, Kenneth Koh berisiko terkena denda pajak yang meningkat hingga Rp 56 miliar. Belajarlah lagi

Rudy Salim membeli 14 mobil mewah dari Inggris dan mengimpornya melalui perusahaan Kenneth Koch, Speedline Industries Sdn Bhd. Belajarlah lagi

Sebelum Jaksa Agung diberitahu, Bea dan Cukai mengajukan pengaduan terhadap 9 mobil mewah milik Kenneth Koch di Barescream.

Kenneth Koch Cake Loon alias Kenneth Koch mengaku belum berani datang ke Indonesia

Masyarakat harus mengapresiasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai atau Bea Cukai. Belajarlah lagi

Shri Mulyani menjelaskan kepada Jokowi mengapa Bea dan Cukai menjadi perhatian masyarakat dan perlu diperbaiki dari segi aturan dan prosedur. Belajarlah lagi

Rudy Salim dikabarkan pertama kali bertemu Kenneth Koch pada 2019 melalui rekannya. Baca selengkapnya

Pertikaian antara mantan Kepala Bea dan Cukai Purwakarta Rahmadi Effendi Hutahean dan mantan CEO PT Mitra Sipta Agro Vijanto Thirthasana kian memanas. Belajarlah lagi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *