Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

TEMPO.CO, Jakarta – Sesar Baribis menyimpan banyak rahasia dalam jalur yang sampai ke Pulau Jawa. Patahan tersebut dikatakan menyebabkan gempa bumi lokal yang dangkal namun sering terjadi, sehingga menyebabkan tanah longsor dan bahaya di masa depan.

“Sesar Baribis sudah aktif sejak 2,5 juta tahun lalu,” kata Sonny Arvibowo, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN, dalam konferensi pers kampanye sesar Baribis untuk kota dan desa yang memperingatkan gempa Jumat lalu. . , 26 April 2024.

Pernyataan Sony mengenai patahan aktif di Baribis diungkapkan di momen pembukaan kampanye. Tim berencana menelusuri 10 wilayah di sepanjang garis sesar Baribis mulai dari Bogor, Karawang, Indramayu, Cirebon, Majlengka, Sumedang, Subang, Purwakarta, Bekasi, dan terakhir Jakarta.

“Kampanye ini penting dan bermanfaat sebagai pedoman mitigasi, untuk mengurangi dampak bencana gempa bumi akibat sesar Baribis di kemudian hari,” kata Soni.

Soni tidak bekerja sendiri, ia dibantu oleh peneliti lain yang ahli di bidang geologi, antropologi, sosiologi, arkeologi, dan arsitektur. Selain itu, ekspedisi tersebut dipimpin oleh Yayasan Skala Indonesia yang bekerja sama dengan Ikatan Ahli Geologi Indonesia dan didukung oleh USAID-KUAT.

Ekspedisi tersebut menelusuri wilayah sepanjang jalur sesar Baribis dan mengungkap sejarah, cerita serta pengetahuan lokal masyarakat setempat tentang catatan sejarah gempa bumi yang pernah dirasakan di masa lalu.

Sesar Baribis merupakan salah satu sesar besar di Jawa Barat dan memperluas pola pulau. Kawasan ini dimulai dari timur dan terbagi menjadi beberapa bagian seperti Sungai Sipnas di timur, Siremai, Jakarta di selatan, Bekasi-Purwakarta.

Secara garis besar, sesar aktif adalah sesar yang bergerak dalam kurun waktu 10.000 tahun, kata Soni seraya menyebutkan sesar Baribis sudah lama terpantau dan menimbulkan gempa bumi di Pulau Jawa. Posisi ini memerlukan penyelidikan lebih lanjut terkait pemetaan dan lokasi.

Sonny menjelaskan, pada tahun 1996 ada peneliti di Pulau Jawa yang membahas kesalahan tersebut. Akibatnya, sesar tersebut seolah pecah di bagian utara Pulau Jawa. Menurut mereka, letaknya dekat Perbukitan Kendeng dan disebut Sesar Kendeng.

Beberapa tahun lalu, menurut Soni, pernah terjadi tsunami pada tahun 1992 yang disebabkan oleh gempa besar di Flores dan memakan banyak korban jiwa. “Bencana tahun 1992 dan penemuan tahun 1996 akibat tumbukan Sesar Kendeng dan Sesar Baribis? Lain pertanyaannya,” kata Soni.

Ia menjelaskan kepada Sony tentang gempa Flores tahun 1992 untuk melihat rekam jejak peristiwa bencana masa lalu yang berguna untuk penelitian saat ini. “Ini menunjukkan apakah sesar Baribis aktif. Data geologi dan seismologi menunjukkan sesar tersebut aktif, namun banyak yang belum mengetahui di mana letak sesarnya,” kata Soni.

Secara administratif, Baribis merupakan nama sebuah desa di Majlengka yang terletak di pegunungan. Ahli geologi telah memetakan lipatan dan patahan yang sesuai di wilayah tersebut. “Ini seperti ketika Anda melipat kertas, kertas itu patah di bagian bawah lipatannya. Ini namanya sesar Baribis,” jelas Soni.

Jejak sesar Baribis terlihat di seluruh Pulau Jawa. Bahkan, sesar aktif ini disebut-sebut merupakan sesar terpanjang di wilayah Jawa. Namun banyak orang yang tidak dapat memprediksi jalurnya secara akurat karena dibatasi oleh literatur dan catatan sejarah. Soni dan peneliti lainnya akan memetakannya dalam misi tersebut.

Sementara itu, Direktur Scale Foundation, Trinirmalaningram mengatakan, kampanye ini menghadirkan banyak peneliti dari berbagai latar belakang keilmuan dan juga mengundang mereka yang berlatar belakang budaya dan ilmu sosial.

Menurut Rini, nama samarannya, tujuannya untuk melihat sisi sosial dan budaya dari kebangkitan masyarakat masa lalu setelah mengalami gempa hebat akibat pergerakan sesar Baribis. Sebab, ketika terjadi gempa, bukan hanya geologi dan lahan saja yang bekerja, namun semua pihak bekerja, termasuk aspek sosial dan budaya.

“Kami menemukan catatan bahwa Sesar Baribis sering menyebabkan longsor dalam skala kecil namun sering terjadi, dan berbahaya di kemudian hari. Untuk itu perlu dilakukan kampanye dan pemetaan hasil akhir tentang Sesar Baribis dengan lebih akurat,” kata Rini.

Pilihan Redaksi: Pendaftaran seleksi mandiri Unpad dibuka minggu depan, berikut rincian biaya UKT dan biaya masuknya

Top 3 Top 3 Techno News Hari Ini Topik BMKG Imbau Warga Jateng Waspada Potensi Banjir dan Longsor Baca Selengkapnya

Ada pro dan kontra terhadap rencana pembukaan lahan 1 juta hektare untuk padi Cina di Kalimantan. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi elpiji 3 kg. Baca selengkapnya

Daryono, Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, mengatakan banyak sesar atau sesar di sekitar ibu kota Indonesia yang tampaknya masih aktif. Baca selengkapnya

Peneliti gempa yang aktif diharapkan kembali ke sesar IKN dan melakukan penelitian lebih lanjut. Data BMKG juga menunjukkan kemungkinan berbeda. Baca selengkapnya

Dalam kuliah sains perdana profesor risetnya, Erma membahas tentang cuaca ekstrem akibat pemanasan global. Baca selengkapnya

Raza dikukuhkan sebagai Profesor Riset atas penelitiannya tentang aspek-aspek mendesak dalam pengelolaan plastik. Baca selengkapnya

Selain adanya seismik seismik seputar persyaratan IKN dan TOEFL bagi pelamar kerja PT KAI, juga diprediksi akan datangnya musim panas di Jawa Barat. Baca selengkapnya

KPU berjanji akan mengkaji dan merevisi Sirekap Pemilu 2024 sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi. Baca selengkapnya

Peneliti BRIN memaparkan hasil penelitian awal potensi sesar aktif di sekitar ibu kota nusantara. Baca selengkapnya

BMKG mendeteksi gempa di Bawen, Jawa Timur pada Rabu 24 April 2024 sore. Dipicu oleh pergerakan sesar lokal Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *