Menteri Malaysia Sebut Suku Bajo Sengaja Bakar Rumah untuk Cari Simpati

TEMPO.CO, JAKARTA – Pemerintah negara bagian Malaysia membantah penggusuran ratusan warga suku Bajau atau Bajo dari pulau sekitar Semporna merupakan pelanggaran hak asasi manusia. Pengusiran suku Bajo belakangan menjadi sorotan internasional.

Menteri Pariwisata, Kebudayaan dan Lingkungan Hidup Datuk Christine Liew mengatakan tidak ada pelanggaran HAM. Namun, pejabat kementerian sedang menyelidiki insiden kontroversial tersebut.

“Dalam hal ini, saya tidak melihat ada pelanggaran HAM. Kalau kita bicara, saya akui mereka sudah lama tinggal di sana. Tapi menurut saya ada pelanggaran HAM dan akan kita bahas di meja diskusi. . pertanyaannya,” katanya.

“Ada banyak masalah teknis di baliknya. Pertama kita perlu mencari tahu apa kewarganegaraan mereka, pelanggaran HAM apa yang sedang kita bicarakan? Apakah mereka ditawari untuk pindah ke darat tetapi mereka menolaknya karena mereka menyukai gaya hidup itu. ?” The Mail mengutipnya.

Liu mengatakan pihak berwenang mempunyai wewenang untuk mengambil tindakan karena banyak aktivitas yang dianggap berbahaya dilarang di taman laut yang dilindungi. “Melihat dari tahun 1984 Dari segi kepatuhan terhadap UU Taman Nasional, Taman Laut Tun Sakaran merupakan salah satu kawasan yang ditetapkan sebagai taman nasional atau taman negara yang memberikan wewenang kepada Taman Sabah untuk mengambil tindakan yang tepat, ”ujarnya.

“Isu penebangan hutan untuk keperluan pertanian di Pulau Bodgaya dan pembangunan lebih dari 200 bangunan tanpa izin merupakan contoh pelanggaran undang-undang ini,” ujarnya.

Liew mengatakan pemberitahuan penggusuran dikeluarkan untuk sekitar 273 rumah yang dibangun di Taman Laut Tun Sakaran yang dibatasi antara tanggal 2 dan 4 Mei. Pembongkaran permukiman ilegal yang dimulai pada 4-6 Juni 2024, total ada 138 permukiman ilegal di kawasan panas yang dibongkar. Pada saat yang sama, rumah-rumah lain dibongkar oleh pemiliknya, dan ada pula yang meninggalkan rumahnya sebagaimana adanya.

Menurut sumber Kepolisian Kerajaan Malaysia yang terlibat dalam operasi tersebut, beberapa pemilik rumah membakar rumahnya saat tim operasi tidak ada di lokasi kejadian untuk menyebarkannya di media sosial dan mendapatkan simpati serta perhatian dari netizen, katanya. dikatakan

Liu mengatakan operasi tersebut dipicu oleh kekhawatiran keamanan di tingkat distrik menyusul insiden penembakan di Teluk Darvill dan aktivitas kriminal lintas batas di tempat tinggal yang tidak sah. Kedaulatan hukum negara yang berlaku dalam hal ini harus dijunjung tinggi.

Operasi yang dilakukan setelah pertemuan antara Dewan Taman Sabah dan Polisi Semporna ini melibatkan Kepolisian Kerajaan Malaysia, Penjaga Pantai, Kantor Distrik Semporna, ESSCom, Departemen Imigrasi, Departemen Pendaftaran Nasional dan Dewan Distrik Semporna.

“Semua langkah yang telah dilaksanakan telah disepakati oleh instansi terkait dalam beberapa pertemuan, termasuk delapan perwakilan hukum komunitas TSMP yang secara aklamasi menuntut agar komunitas ilegal tersebut segera dikeluarkan dari kawasan tersebut,” ujarnya.

Penggusuran tersebut menuai kritik setelah video pembongkaran rumah, beberapa dilakukan oleh pria berpakaian sipil, menjadi viral di media sosial.

Bajo adalah komunitas pelaut, banyak yang tinggal di perahu kayu atau rumah panggung di dalam dan sekitar perairan Laut Semporna. Budaya nomaden mereka sudah ada sejak berabad-abad sebelum tembok laut, dan mereka terkenal karena kemampuan mereka menahan napas di bawah air untuk jangka waktu yang lama.

Para aktivis menyerukan pendekatan yang lebih manusiawi, karena orang-orang yang lahir di laut tidak memiliki dokumen identitas dan akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan, layanan keuangan atau layanan kesehatan, sehingga membuat mereka rentan terhadap deportasi dan tindakan penegakan hukum apa pun.

Pilihan Editor Malay Mail: Kate Middleton, yang masih menjalani kemoterapi, meminta maaf karena tidak bisa menghadiri parade

Sebuah survei yang dilakukan oleh lembaga Amerika Insider Monkey menempatkan Malaysia sebagai negara favorit mereka berdasarkan beberapa indikator, Baca selengkapnya

Seorang sopir taksi online menjemput seorang turis Inggris dan memperkenalkannya ke Malaysia, yang menurutnya bukan tempat yang cocok untuk turis asing. Baca selengkapnya

Suku Bajo di Malaysia berkerabat dekat dengan suku Bajo di Indonesia dan Filipina. Bahasa yang digunakan pun sama. Baca selengkapnya

Indonesia menjadi satu-satunya tim ASEAN yang lolos ke putaran ketiga Piala Dunia FIFA 2026. Babak kualifikasi Piala Dunia Asia. Baca selengkapnya

Sebanyak 216 WNI yang tinggal di tujuh rumah detensi imigrasi di Malaysia telah dideportasi kembali ke Indonesia. Baca selengkapnya

Tapera membuat banyak keributan di Indonesia. Inilah perbedaan tabungan perumahan rakyat di Korea Selatan, Australia, dan Singapura. Baca selengkapnya

Pelajari cara menuju Genting Highlands, Malaysia. Anda bisa naik bus, taksi, atau perjalanan. Berikut kisaran harganya. Baca selengkapnya

Tiga kekuatan militer terbesar di dunia adalah negara-negara Arab yang berhasil mengalahkan Israel bahkan suku Bajo yang diasingkan ke Malaysia. Baca selengkapnya

Suku Bajo merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang terkenal dengan budaya baharinya yang kental.

Tiga besar dunia adalah Malaysia yang mengusir suku Bai dan mengundang 50 WNI untuk menunaikan ibadah haji secara gratis hingga Arab Saudi menangkap para jemaah haji ilegal tersebut. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *