Menteri Pertahanan Spanyol Sebut Serangan Israel di Gaza sebagai Genosida

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles menyebut serangan Israel ke Gaza sebagai “genosida sejati” ketika berbicara dalam wawancara dengan televisi pemerintah pada Sabtu, 25 Mei 2024. Komentar Roble senada dengan komentar wakil perdana menteri Spanyol. Yolanda Diaz. Pernyataan awal pekan ini juga menggambarkan konflik Gaza sebagai genosida. “Kita tidak bisa mengabaikan apa yang terjadi di Gaza, yang merupakan genosida nyata,” kata Robles dalam sebuah wawancara, seperti dikutip Reuters. Sejumlah pihak seperti pakar hukum internasional dan pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut ada kemungkinan Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza. Afrika Selatan membawa Israel ke Mahkamah Internasional (ICJ) atas tuduhan tersebut pada bulan Desember 2023, dan persidangan terbaru atas operasi militer Israel di kota Rafah telah mencapai tahap hukuman. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 35.903 orang dan melukai 80.420 orang. Israel melancarkan serangan besar-besaran di Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.139 orang dan menyandera lebih dari 250 orang. angka resmi Israel, menurut Al Jazeera. Negara-negara Eropa Spanyol, Irlandia dan Norwegia mengumumkan minggu ini bahwa mereka akan secara resmi mengakui negara Palestina pada 28 Mei 2024. Hal ini memicu kemarahan di Israel, yang mengatakan pengakuan tersebut adalah “hadiah untuk terorisme”. Israel menarik duta besarnya dari tiga negara. Robles mengatakan pengakuan negaranya atas Palestina bukanlah tindakan melawan Israel dan dimaksudkan untuk “mengkonsolidasi kekerasan di Gaza.” “Ini tidak melawan siapapun, tidak melawan Negara Israel, tidak melawan warga Israel, yang kami hormati,” kata Menteri Pertahanan Spanyol. Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan pada tanggal 22 Mei bahwa jika lebih banyak negara mengakui negara Palestina, hal ini akan meningkatkan tekanan internasional untuk gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Panel hakim ICJ pada hari Jumat memerintahkan Israel untuk segera mengakhiri serangan militernya di kota Rafah di Gaza selatan, dalam keputusan darurat atas tuduhan “genosida” yang dilakukan oleh Afrika Selatan. Israel mengatakan pasukannya berusaha menghancurkan Hamas di sebuah kota di perbatasan dengan Mesir. Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albarez mengatakan pada hari Sabtu bahwa Israel harus mematuhi keputusan pengadilan. “Langkah-langkah pencegahan yang diambil oleh Mahkamah Internasional, termasuk menghentikan serangan Israel terhadap Rafah, adalah suatu keharusan. Kami menuntut penerapannya,” ujarnya dalam cuitan di media sosial X.

Reuters

Pilihan Editor: Prabowo mengunjungi korban banjir di Sumatera Barat setelah bepergian ke luar negeri

Ikuti berita terkini Tempo.co di Google News dengan klik di sini

Prabowo menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kepemimpinan Lawrence dan Lee. Baca selengkapnya

Apa dampak operasi global All Eyes terhadap Rafa? Baca selengkapnya

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di depan Kongres AS meskipun kemarahannya meningkat atas serangan di Gaza. Baca selengkapnya

Prancis telah melarang perusahaan-perusahaan Israel berpartisipasi dalam pameran tahunan bergengsi industri senjata dan pertahanan, Eurosatory Read More

Israel menyatakan telah mengakhiri operasi militer di Jabalia sebagai persiapan operasi di Rafah. Baca selengkapnya

Israel menolak mengakhiri operasi militer di Gaza tanpa mengembalikan sandera yang diculik oleh Hamas. Baca selengkapnya

Serangan berkelanjutan Israel mengusir 32.000 orang dari Rafah dalam dua hari. Baca selengkapnya

Ada gambar setiap mata di langkan di internet, mengapa demikian? Baca selengkapnya

Israel kembali menyerang Rafah melalui udara. Sebanyak 12 warga Palestina tewas dan terluka dalam pencarian keluarga korban tewas. Baca selengkapnya

Hamas mengatakan mereka tidak akan melanjutkan perundingan gencatan senjata sampai Israel mengakhiri agresinya di Gaza. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *