Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

TEMPO.CO, JAKARTA – Pizza kerap menjadi pelepas rasa lapar di tengah malam. Namun, di Milan, Italia, pizza mungkin tidak tersedia pada tengah malam karena peraturan. Ibu kota mode dunia ini telah mengajukan proposal kontroversial untuk melarang penjualan pizza dan es krim setelah tengah malam. Wah kenapa?

Pemerintah kota berharap dapat menghalangi kerumunan pembuat kebisingan yang sering berkumpul di jalan-jalan. Jadi undang-undang baru ini akan menargetkan makanan ringan larut malam yang menarik banyak orang dan wisatawan, seperti es krim dan pizza. Itu sebabnya mereka mengkhawatirkan kebisingan, polusi, dan ketertiban umum.

Wakil Walikota Marco Greenlee mengatakan tujuannya adalah untuk menemukan keseimbangan antara bersosialisasi dan rekreasi serta memberikan kedamaian dan ketenangan bagi warga.

Berdasarkan usulan baru, larangan tersebut hanya akan berlaku untuk ruang makan di luar ruangan, mulai pukul 00.30 pada hari kerja dan pukul 01.30 pada akhir pekan, dan akan berlangsung dari bulan Mei hingga November.

Larangan tersebut akan berlaku di wilayah Nolo, Lazarto, Melzo, Isola, Sarpi, Via Cesarano, Arco della Pace, Como Gai Olanti, Porta Garibaldi, Brera, Ticino dan Darcena-Navigli. Masyarakat dan komunitas bisnis memiliki waktu hingga awal Mei untuk mengungkapkan perbedaan mereka dan mengusulkan perubahan terhadap undang-undang baru tersebut.

Kebijakan ini diumumkan sepuluh tahun lalu. Namun, penolakan yang kuat dari penduduk Milan menyebabkan undang-undang tersebut dibatalkan pada tahun 2013. Walikota saat itu, Giuliano Pisapia, terpaksa membatalkan usulan pelarangan jajanan larut malam setelah tekanan dan protes mengguncang pemerintah.

Dia mengatakan kata-kata dalam arahan itu salah dan tidak dimaksudkan untuk melarang penjualan es krim serta makanan dan minuman lainnya di malam hari.

“Kalau kita salah, sudah diperbaiki. Orang Melanesia dan non-Melanesia boleh makan es krim dimanapun mereka mau, siang atau malam. Ini mungkin kesalahan interpretasi aturan, bisa juga kesalahan itu. semuanya sudah tertulis seluruhnya,” bantahnya.

Pilihan Editor: Pemandian Carathella kuno di Roma kembali ke air setelah 1.000 tahun, objek wisata

Gudang anggur diperkenalkan pada tahun 1600-an, ketika Kematian Hitam menyebar ke seluruh Florence. Ini kembali populer di masa pandemi Covid-19. Baca selengkapnya

Seperti yang diketahui wisatawan, objek wisata populer ini adalah salah satu tempat favorit pencopet. Baca selengkapnya

Mulai tanggal 25 April, pengunjung harian Venesia harus membeli tiket senilai Rp 86.000. Baca selengkapnya

Kamis ini adalah hari libur di Italia, dan wisatawan yang menuju Venesia perlu membeli tiket seharga 87.000 rupiah. Tidak berlaku untuk tamu hotel. Baca selengkapnya

Presiden Joko menyayangkan kerugian devisa sebesar US$180 triliun yang disebabkan oleh masyarakat yang bepergian ke luar negeri untuk berobat. Es krim Magnum ditarik kembali karena kandungan plastiknya Baca selengkapnya

BPOM membahas keamanan produk es krim Magnum di Indonesia. Baca selengkapnya

Pemerintah di sekitar Danau Como berencana mengikuti jejak Venesia dan mengenakan biaya khusus pada pengunjung harian

Reruntuhan pemandian kuno ini merupakan objek wisata populer di Roma dan lokasi teater konser. Baca selengkapnya

Kapal pertama yang dipesan Kementerian Pertahanan akan dikirim ke Indonesia dari Italia pada Oktober tahun ini. Baca selengkapnya

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa nomaden digital di Italia atau Türkiye? Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *