Mode Penyamaran Google Ternyata Kumpulkan Jutaan Data Pribadi Penggunanya

TEMPO.CO, Jakarta – Sekelompok pengguna Google menuntut keamanan privasi saat menjelajahi web. Chasom Brown dan teman-temannya menuduh Google menyesatkan dan menipu pengguna melalui mode penyamaran Chrome.

Mode penyamaran pada dasarnya adalah pengaturan di browser web Google yang melarang penyimpanan data lokal apa pun terkait situs web yang dikunjungi pengguna. Saat menjelajahi web dalam mode ini, riwayat penelusuran pengguna tidak boleh direkam.

Namun, sekelompok pengguna, termasuk Chasom Brown, tidak mempercayai fitur mode penyamaran Google. Mereka menuduh Google menipu sebagian besar penggunanya ke mode penyamaran.

Dilansir GIZMOCHINA, Kamis 4 April 2024 Sidang kasus keamanan dan kebijakan privasi terhadap Google yang dituduh melakukan kesalahan telah berlangsung sejak tahun lalu. Namun, kesepakatan akhir baru tercapai pada akhir Maret. Di dalamnya, Google setuju untuk menghapus informasi pribadi yang dikumpulkannya dalam mode anonim.

Kasus Chasom Brown mengungkap bahwa Google mengumpulkan setidaknya 136 juta data pribadi pengguna Chrome. Data mulai dari email, alamat rumah, kebiasaan hingga aktivitas pengguna. Pengiklan sering menggunakan data terbuka ini untuk mengotomatiskan survei iklan yang relevan bagi pengguna Chrome.

Namun berkat permintaan dan kebijakan untuk menghapus data pribadi yang dimilikinya, Google menyatakan akan lebih transparan dan terbuka mengenai data yang dikumpulkannya. Meski nantinya Google memerlukan akses data pribadi pengguna, namun pihaknya akan mengirimkan informasi dan notifikasi terlebih dahulu.

Perjanjian tersebut dianggap adil karena baik pengguna maupun Google mengetahui dan menyetujui data yang diberikan. Artinya tidak ada lagi pengumpulan data satu arah yang dapat merugikan pengguna. Jika masih ada tindakan pengumpulan data sewenang-wenang yang dilakukan Google, maka siapapun berhak menuntut dan meminta ganti rugi.

Pilihan Editor: Jakarta menyerukan gangguan minimal terhadap lalu lintas untuk pulang ke rumah dan menyiapkan strategi di TPS

Google meluncurkan kategori “Pembaruan” di kotak masuk Gmail yang diperbarui untuk Android dan iOS. Hasil? Baca selengkapnya

Berikut adalah langkah-langkah praktis dan efektif untuk melindungi grup dan komunitas WhatsApp dari ancaman seperti peretasan dan penyalahgunaan data pribadi. Baca selengkapnya

Fitur AR di Google Maps dikembangkan untuk memberikan pengalaman baru, salah satunya eksplorasi geografis. Baca selengkapnya

Ponsel yang hilang bisa ditemukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan fitur Find My Device. Baca selengkapnya

Berikut cara keluar dari Akun Google di Android, iOS, dan PC atau laptop. Baca selengkapnya

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arieh Setiadi mengatakan platform digital yang memfasilitasi perjudian online akan dikenakan denda sebesar 500 juta DDR untuk setiap konten. Baca selengkapnya

Kominfo melaporkan telah mengunduh hampir dua juta konten perjudian online sejak 17 Juli 2023 hingga 21 Mei 2024. Baca selengkapnya

Google menyediakan fitur Temukan Perangkat Saya yang memungkinkan pengguna melacak, mengunci, dan menghapus data di ponsel mereka dari jarak jauh melalui Gmail. Baca selengkapnya

Microsoft akan memiliki toko aplikasi khusus untuk game online. Pilihan baru bagi penjual yang mengandalkan toko online Google dan Apple. Baca selengkapnya

Jangan panik ketika akun YouTube Anda hilang. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan berdasarkan petunjuk Google. Inilah langkah-langkahnya. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *