Nathan Tjoe-A-On Hengkang dari Timnas U-23, Simak Profil Klubnya SC Heerenveen

TEMPO.CO, JAKARTA – Nathan Tejo-N akan meninggalkan timnas U-23 Indonesia setelah mencapai perempat final Piala Asia U-23 2024, kembali ke klubnya, SC Heerenveen di Liga Eredivisie Belanda.

Sebelumnya, kabar kembalinya Nathan ke klub tersebar di media sosial. Disetujui PSSI melalui Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulina Ia mengatakan, federasi sudah sepakat dengan SC Herrenwein untuk melepas Nathan hingga timnas U-23 Indonesia lolos ke babak penyisihan grup.

“Awalnya mereka tidak mau melepas (Nathan) karena (Piala Asia U-23 2024) tidak ada dalam agenda FIFA. Namun akhirnya ketika kami memintanya untuk melaju ke delapan besar, dia melepasnya. Atau lolos. untuk grup dan sekarang dia untuk grup. Lolos dan sebenarnya kemarin kita melobi dia di klub Nathan, upaya yang kita lakukan juga sama,” ujarnya pada Senin, 22 April 2024. Profil Klub SC Herrenwein

Sportclub Heerenveen adalah klub sepak bola profesional Belanda di kota Heerenveen. Klub ini bermain di Eredivisie, kasta tertinggi sepak bola di Belanda. Dikutip dari website klub SC Heerenveen, Heerenveen awalnya didirikan pada tahun 1920. Pada tahun pertama mereka bermain dengan nama Atleta yang kemudian berubah menjadi Herrenwein. Perkembangan utama klub ini terjadi selama Perang Dunia II.

Pada masa pendudukan Jerman, Heerenveen memenangkan gelar Belanda Utara tiga kali berturut-turut. Setelah perang, Herrenwin menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Keunggulan tersebut terutama disebabkan oleh kehadiran Abbey Leinstra yang dianggap sebagai pesepakbola terbaik Harrenwein.

Namun kehadirannya di Herrenwein belum membuahkan gelar juara di kompetisi nasional. Meski tak meraih gelar juara, tim Herrenwein menjadi ancaman signifikan bagi klub-klub besar di wilayah lain.

Pada tahun 1960-an, SC Heerenwein mengalami masa-masa sulit hingga masyarakat setempat mengumpulkan dana untuk menyelamatkan klub. Aksi ini dikenal dengan Action ’67 untuk membantu klub meraih gelar juara dan promosi ke Divisi Satu.

Pada 1980-an, pelatih Henk van Brussel memimpin Herren ke babak playoff pada musim 1980–1981 dan 1981–1982, namun mereka gagal mendapatkan promosi.

Menurut situs ECMI, SC Heerenveen bermain di divisi teratas sepak bola Belanda, setelah sukses berada di Eredivisie sejak 1993. Biasa lolos ke kompetisi Eropa sepanjang tahun 2000-an, skor tertinggi mereka adalah juara dan lolos ke piala domestik pada tahun 2009. untuk babak penyisihan grup Liga Champions UEFA pada tahun 2000–2001.

Meskipun laporan Biro Perencanaan Sosial Frisian tahun 2016 memberi peringkat klub pada peringkat 16 dari 18 faktor penting dalam identitas Frisian, kebanyakan orang setuju dengan pentingnya klub. SC Heerenveen menunjukkan potensi komersialnya untuk Friesland.

Randy Fauzi Fabrinia

Pilihan Editor: Korea Selatan U-23 vs Indonesia: Absennya Nathan Tojo-Aon Lumpuhkan Skuad Garuda?

Anggota Exco PSSI Aria Sinolinga berbagi kabar terkini tentang proses naturalisasi Martin Pace, Jens Raven, dan Calvin Verdonck. Baca selengkapnya

Anggota Exco PSSI Arya Sinulina mengatakan, penampilan Shin Tae-young di Piala Asia U-23 2024 akan menjadi landasan dalam menentukan cita-citanya di masa depan. Baca selengkapnya

Menurut Mohammad Kasnani, nilai talenta Afganistan patut dijadikan pelengkap, pengembangan pemain muda untuk membangun timnas Indonesia adalah kuncinya. Baca selengkapnya

Direktur Jenderal PSSI Eric Tohir mengatakan Timnas U-23 Indonesia diperkuat generasi emas yang bisa membawa tim Garuda ke jenjang yang lebih tinggi. Baca selengkapnya

Dirjen KONI Marciano Norman memuji kerja keras timnas U-23 Indonesia meski gagal lolos ke Olimpiade 2024.

Direktur Jenderal PSSI Eric Tuhir memuji upaya para pemain timnas U-23 Indonesia untuk melaju ke Inter-Confederation Games. Baca selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia sudah berhasil memenuhi target yang dipatok PSSI di Piala Asia U-23 2024.

Para pemain ternama di Indonesia ramai meluapkan kemarahannya kepada wasit atas kekalahan timnas U-23. Baca selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia belum memecahkan rekor buruknya sejak Olimpiade terakhir pada tahun 1956.

Pertandingan timnas berusia 23 tahun antara Indonesia dan Guinea berakhir dengan skor 0-1 pada laga Olimpiade Paris 2024 di Stadion Clairefontaine Paris. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *