Navicula Batal Tampil di World Water Forum Bali, Ungkapan Solidaritas Menolak Intimidasi

TEMPO.CO, Jakarta – Band bergenre grunge Navicula batal tampil di panggung Water Vaganza, salah satu acara World Water Forum (WWF) ke-10. Program kerja Navicula adalah pada hari Jumat, 24 Mei 2024. Namun kelompok asal Bali ini membatalkan pertunjukan sebagai bentuk solidaritas terhadap tindakan arogan organisasi penyebar kegiatan Human Water Forum.

Ekspresi solidaritas dari Navicula

Melalui Instagram Navicula @naviculamusic, grup tersebut memposting video pada Rabu, 22 Mei 2024 yang menyatakan bahwa mereka membatalkan penampilan di acara Water Vaganza.

Gede Robi Supriyanto, pelantun Navicula, mengatakan dalam video tersebut: “Kami memutuskan untuk membatalkan sebagai bentuk solidaritas dengan sesama mahasiswa dan aktivis air yang kegiatan diskusinya terhenti dan bubar.”

Robi menjelaskan, Navicula berharap kegiatan internasional yang fokus pada isu air akan mengutamakan keterlibatan masyarakat. “Harus ada partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan yang menentukan masa depan penggunaan air, di Bali, Indonesia, dan dunia,” kata Robi. “Saya berharap tidak ada lagi kejadian-kejadian yang membubarkan segala bentuk diskusi intelektual dan akademis.”

Menurut Robi, acara Air untuk Rakyat harusnya bisa dirasakan sebagai ruang diskusi publik. Menurutnya, segala upaya untuk melepaskan mereka adalah pembebasan demokrasi. “Itu melanggar hukum,” kata Robi.

Robi mengatakan Bali yang mempunyai kemampuan menjadi tempat pertemuan dunia untuk membicarakan air bisa mengakui kewibawaan hukum. “Bumi, air, dan sumber daya alam yang terkandung di dalamnya dikelola sedemikian rupa sehingga dipelihara dan dirawat oleh negara serta dimanfaatkan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat,” ujarnya.

Intimidasi Ormas

Penyelenggaraan Forum Air Rakyat 2024 mendapat kecaman dari organisasi Patriot Garuda Nusantara atau PGN pada Senin, 20 Mei 2024. Kelompok ini dengan bangga melakukan intimidasi terhadap peserta Forum Air Rakyat 2024.

Dugaan peretasan ponsel terjadi setelah serangan dan peluncuran rencana tanggap insiden Air Rakyat. Serangan ini terjadi setelah komite Komisi Air Rakyat mengeluarkan pernyataan publik yang mengkritik penundaan Konferensi Air Dunia ke-10 di Bali, yang tidak memungkinkan adanya suara masyarakat sipil mengenai hak atas air. “Kejadiannya Senin malam (20 Mei 2024),” ujarnya kepada Tempo, Rabu, 21 Mei 2024.

Ketua Nasional Koalisi Rakyat Hak Atas Air (KRUHA), Reza Sahib mengatakan, massa PGN beberapa kali mendatangi lokasi tersebut hingga memaksa Forum Air Rakyat untuk mundur. Tujuan PGN, kata Reza, menyita bendera, keyboard, dan perlengkapannya. Bahkan ia banyak melakukan pelecehan terhadap peserta konferensi, ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin, 20 Mei 2024.

Ancaman dan pelepasan kegiatan Human Water Forum direspon Polda Bali. “Ada sekelompok aktivis yang sedang berdiskusi di kamar Orange Hotel, Jalan Hayam Wuruk, Denpasar. Tiba-tiba mereka didekati dan diminta menghentikan pekerjaannya,” kata Kabid Humas Polda Bali. Ketua. Jansen Avitus Panjaitan, dalam keterangan tertulisnya, Senin 20 Juni 2024.

Namun, dia enggan menjawab saat ditanya organisasi PGN yang membubarkan pembicaraan. “Bisa jadi permasalahan ini disebabkan oleh cara komunikasi yang tidak bisa diperbaiki oleh masing-masing pihak dalam diskusi,” kata Jansen.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Komnas HAM) telah mengirimkan surat kepada Kapolri berisi rekomendasi keselamatan bagi pelaksanaan dan peserta Human Water Convention di Bali.

Presiden Komnas HAM Atnike Nova Sigiro mengatakan, selain untuk menjamin keamanan, surat kepada Kapolri juga meminta adanya penegakan hukum terhadap pelaku kekerasan. Isi surat itu juga meminta pengusutan dugaan keterlibatan aparat penegak hukum dalam pelepasan Konferensi Air Rakyat.

“Pemerintah harus tetap menghormati hak asasi manusia, termasuk kebebasan berkumpul secara damai dan hak berekspresi yang dilindungi undang-undang,” kata Atnike dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 22 Mei 2024.

BRAM SETIWAN | DIVA SUKYI SEMBUH | HAN REVANDA PUTRA | IKHSAN RELIUBUN | IRSYAN HASHIM

Anggota Komnas HAM wajib mengikuti pemilu, menjalankan tugasnya, dan mengundurkan diri sesuai prosedur hukum. Apakah aturan ini berlaku untuk kelompok Komnas HAM? Baca selengkapnya

Komite Nasional Hak Asasi Manusia dan Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah berdiri selama 31 tahun. Inilah alasan penciptaannya. Baca selengkapnya

Komnas HAM meminta Pusat Gabungan Politik, Hukum, dan Keamanan memperpanjang masa jabatan Kelompok PPHAM yang berakhir pada 31 Desember 2023. Baca selengkapnya

Anis Hidayah mengatakan Komnas juga meminta komentar HAM mengenai pilihan reparasi bagi korban pelanggaran HAM berat. Baca selengkapnya

Komnas HAM Papua mencatat dalam kurun waktu 1 Januari hingga 1 Juni 2024, terjadi 41 kasus kekerasan di berbagai wilayah di Tanah Papua. Baca pesan selengkapnya

Komnas HAM juga sedang mengkaji rancangan revisi UU Penyiaran. Jurnalisme investigatif menjadi salah satu situs yang direkomendasikan. Baca selengkapnya

Presiden baru terpilih Prabowo Subianto diprediksi akan melanjutkan jalur pembangunan ekonomi. Baca selengkapnya

Kepedulian Komnas HAM terhadap kasus Vina adalah memastikan kesembuhan bagi korban dan anggota keluarganya. Baca selengkapnya

Keluarga Vina meminta rekomendasi Komnas HAM untuk penyembuhan trauma dan rehabilitasi. Apa yang dimaksud dengan reformasi? Baca selengkapnya

Kondisi sumber air dinilai belum mencukupi kebutuhan penduduk di IKN. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *