NOAA Prediksi Badai Dahsyat di Samudra Atlantik Menjelang Pergantian Fase El Nino ke La Nina

TEMPO.CO, Jakarta – National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) mencatat 85% kemungkinan terjadinya badai besar di kawasan Atlantik pada pertengahan tahun ini, dan diperkirakan akan terjadi badai besar pada 1 Juni. , 2024.

Badan tersebut memperkirakan bahwa badai tersebut dapat menghasilkan kecepatan angin 39 mil per jam (62,7 km/jam). Tahun ini, Samudera Atlantik kemungkinan akan mengalami sejumlah besar badai besar akibat peralihan dari El Nino ke La Nina.

Kecepatan angin 39 mil per jam merupakan indikasi kuat adanya badai. “Musim ini terlihat seperti musim spesial dalam banyak hal. Berhati-hatilah, persiapkan, dan bersiaplah,” kata Administrator NOAA Rick Spinrad pada konferensi pers, The Verge melaporkan.

Secara umum, kekuatan badai di kawasan Atlantik bisa berkurang ketika terjadi El Nino. Namun fase El Nino kini mulai melemah dan diperkirakan akan bertransisi ke La Nina dalam beberapa bulan ke depan.

Fase La Niña berpeluang 77% terjadi antara bulan Agustus dan Oktober, suatu kondisi yang mengurangi pergeseran angin vertikal di Samudera Atlantik dan memungkinkan badai kuat terus berlanjut.

Meningkatnya suhu akibat perubahan iklim merupakan faktor lain yang meningkatkan risiko badai Atlantik yang parah. Dengan pemanasan global, badai menjadi lebih kuat karena menyerap energi panas dari permukaan laut.

Baru-baru ini, rekor suhu air tercatat di Samudra Atlantik tropis. Atlantik yang hangat diperkirakan akan bertahan selama bulan-bulan puncak musim badai antara bulan Agustus dan Oktober tahun ini.

NOAA juga memperkirakan energi badai kumulatif (ACE) untuk musim tersebut, yang merupakan ukuran aktivitas badai secara keseluruhan. Tahun ini, NOAA memberi peringkat skor ACE tertinggi kedua yang pernah dipublikasikan.

“Dalam beberapa tahun terakhir, ketika kita melihat angka ACE yang tinggi, itu merupakan tahun-tahun badai yang paling merusak dalam sejarah,” kata Spinrad.

Pilihan Editor: Apa yang harus dilakukan pendaki jika bertemu macan tutul di Gunung Gede Pangrango

Rencana awalnya adalah menggunakan teknologi modifikasi cuaca atau hujan buatan di Pulau Jawa sebagai proyek percontohan sebelum diluncurkan ke pulau lain pada tahun depan. Baca selengkapnya

BMKG memastikan tidak terulangnya operasi hujan buatan yang memperparah dampak lemah La Nina. Baca selengkapnya

Perubahan iklim harus disesuaikan dengan kebutuhan lokal untuk mengisi kembali waduk, kata peneliti BRIN. Selalu ada musim kemarau dan hujan serta La Nina. Baca selengkapnya

Petir menyambar Amerika Serikat, menewaskan puluhan orang, menghancurkan ratusan rumah dan menyebabkan pemadaman listrik. Baca selengkapnya

Cikal bakal siklon tropis “Remal”, selain itu, hujan turun tak henti-hentinya di Jabodetabek pada Jumat-Sabtu lalu. Baca selengkapnya

Cuaca buruk bisa menjadi ancaman bagi semua orang, termasuk Shahrukh Khan yang kondisinya membaik setelah mendapat perawatan medis. Baca selengkapnya

Cuaca selalu terasa panas akibat peralihan El Nino ke La Nina, serta peralihan musim hujan ke musim kemarau. Baca selengkapnya

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melepas satu brigade alat dan mesin pertanian (brigadir alsinta) ke Kabupaten Merauke. Baca selengkapnya

Ilmuwan NOAA telah mengidentifikasi badai geomagnetik terakhir yang terjadi pada 11 Maret 2024, dan dampaknya diperkirakan akan terus berlanjut hingga Mei ini. Baca selengkapnya

Pada bulan April 2024, suhu di Bumi memecahkan rekor sebelumnya yang dicapai pada tahun 2016. Keduanya ditandai dengan El Nino yang kuat. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *