Nurul Ghufron Laporkan Dewas KPK ke Bareskrim, Tumpak Panggabean: Oh, Sama Sekali Tak Takut

TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Panitia Penyidik ​​Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) Tumpak Hatorangan Panggabean mengatakan pihaknya tak gentar dengan laporan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Nurul Ghufron ke Reskrim Polri. . Departemen Riset. Dia mengatakan, tindakan Komisi KPK dalam memproses laporan pelanggaran moral yang dilakukan Ghufron sudah sesuai hukum.

“Ah, jangan pernah takut. Begitu tua, apa yang perlu ditakutkan? “Kami menjalankan tanggung jawab kami,” kata Tumpak di Rumah ACLCL KPK, Rabu, 21 Juni 2024.

Saat ditanya mengenai langkah yang akan diambil Dewas KPK, Tumpak mengatakan dirinya hanya bisa menangani laporan tersebut karena tidak punya kewenangan untuk menghalangi seseorang melaporkan. “Saya belum tahu laporannya apa, saya belum dipanggil. “Kalau dipanggil, saya akan jawab semuanya,” ucapnya.

Tumpak belum mengetahui isi laporan yang disampaikan Ghufron ke Bareskrim Polri sehingga ia juga belum tahu harus menjawab apa atas laporan tersebut. “Dia belum meneleponmu, bagaimana tanggapan kami? “Kalau dipanggil, kami akan tanggapi, kami menentangnya,” ujarnya.

Ia pun mengaku terkejut dengan laporan Ghufron. Menurut dia, Dewas KPK menjalankan tugasnya hanya sesuai ketentuan undang-undang. “Kita semua kaget, padahal kita menjalankan amanah undang-undang sebagai pejabat terpilih,”

Sebelumnya, Nurul Ghufron melaporkan nasehat KPK kepada Bareskrim Polri berdasarkan Pasal 421 KUHP tentang tindakan memaksa pejabat negara bertindak atau tidak bertindak dan Pasal 310 undang-undang tipikor. Dia belum mau menyebutkan nama anggota Dewas KPK yang digambarkannya. Ia juga belum mau menjelaskan lebih lanjut mengenai dasar laporannya tersebut.

Ghufron hanya menyebut dirinya menempuh jalur hukum karena dirugikan dengan tindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang membuat laporan pelanggaran etik. Tak hanya itu, Ghufron menilai Dewas KPK mengabaikan upaya mereka karena tidak menanggapi pengaduan yang disampaikannya secara tertulis dan langsung.

“Sebelum penyidikan, hal itu sudah dikatakan dan tidak hanya merugikan dan menyerang nama baik saya. Nama baik keluarga saya dan orang-orang yang ada hubungannya dengan saya dan berhubungan dengan saya juga dirugikan,” ujarnya.

Nurul Ghufron dilaporkan ke Dewas KPK atas dugaan pelanggaran moral dalam menggunakan jabatannya untuk mengatur mutasi aparatur sipil negara (ASN) di Kementerian Pertanian (Kementan). Dalam pengaduannya, terungkap Ghufron menghubungi Irjen Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono yang baru-baru ini ditangkap terkait kasus korupsi dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Ghufron mengaku mendapat laporan dari seorang kenalannya mengenai perubahan tersebut. Ghufron menuturkan, ibu mertua ASN itu mengeluhkan anaknya tidak boleh terjun ke masyarakat karena hendak melahirkan.

Nurul Ghufron pun mengaku sudah berbicara dengan Pimpinan KPK lainnya, Alexander Marwata, terkait hal tersebut. Padahal, menurut Ghufron, Alexlah yang memberinya nomor telepon Kasdi. Hal ini dibenarkan oleh Alex.

Panitia KPK awalnya berencana melakukan pemeriksaan formal untuk membacakan putusan terhadap Nurul Ghufron. Namun terhenti setelah Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta memerintahkan Dewas tidak melanjutkan proses pemeriksaan etik terhadap Ghufron.

“Kesepakatan Senat kita tunda penyidikan sampai putusan TUN mempunyai kekuatan hukum yang sesuai karena di sini dikatakan mengikat dan mengikat,” kata Tumpak dalam sidang etik sebelumnya.

Polri menangkap buronan paling dicari Thailand, Chaowalit Thongduang. Polri sedang mendalami hubungannya dengan Fredy Pratama Selengkapnya

Polri berhasil menangkap Chaowalit Thongduang, buronan paling dicari Thailand. Minta Polisi Kerajaan Thailand segera menangkap Fredy Pratama

Polri berhasil menangkap buronan paling dicari Thailand, Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node bernama lengkap Sulaiman Ka

Kita sepakat bahwa DPR RI periode 2024-2029 belum tentu mewaspadai banyaknya permasalahan yang dihadapi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga banyak bermunculan wajah-wajah baru.

Pengungsi paling dicari di Thailand, Chaowalit Thongduang, berpindah tempat tinggal selama berada di Indonesia Baca selengkapnya

Polri Tangkap Buronan Paling Dicari Thailand, Chaowalit Thongduang Baca Selengkapnya

Polri menangkap buronan paling dicari Thailand, Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node alias Sulaiman di Bali Baca Selengkapnya

ICW menilai, dengan adanya keterlambatan di Dewas KPK, kemungkinan pemeriksaan calon pimpinan KPK yang baik dan tepat bisa dilakukan DPR periode 2024-2029. Baca selengkapnya

Mentan Amran menekankan pentingnya optimalisasi lahan untuk meningkatkan kesejahteraan petani Selengkapnya

Pansel KPK mengumumkan pendaftaran calon direksi dan pimpinan lembaga antirasuah itu akan digelar pada 4-25 Juni 2024. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *