Nurul Ghufron Seret Alexander Marwata, Yudi Purnomo: Harus Didalami

TEMPO.CO, JAKARTA – Mantan Inspektur Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yodi Purnomo Harahap menilai Dewan Pengawas (Diwas) KPK patut mengusut pengakuan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Nural Ghofron yang menyebut dirinya dan Alexander Marwata, salah satu tersangka. Para pemimpin lain telah mendiskusikan hal ini. Diduga melanggar etik, ia menilai pernyataan Ghofron merupakan strategi baru untuk menghindari penghakiman semata dalam kasus ini.

Yodi mengatakan, pembahasan yang disampaikan Ghofron bukan berarti Alex melakukan pelanggaran etik. 2024: “Berdebat dengan pemimpin lain bukan berarti melanggar moralitas, dan kita tidak tahu argumennya seperti apa.” kata Yodi Pournomo kepada Tempo, Sabtu, 4 Mei.

Mantan penyidik ​​KPK menilai Dewas KPK sebenarnya meyakini tersangka pelanggaran etik adalah Nurul Ghofron dan kasus Alex bisa membuat Dewas menunggu hasil pengadilan etik.

Yodi mengatakan, sidang etik Ghofron sebaiknya digelar karena akan ada fakta baru yang bisa membantu menentukan apakah Alexander Marvata melanggar etik atau tidak. Menurut dia, fakta-fakta tersebut harus diungkap untuk mengetahui apakah Alex terlibat dalam kasus mutasi ASN di Kementerian Pertanian. Menurut dia, tindakan Alex bisa berujung pada pelanggaran etik atau sekadar bocornya nomor ponselnya.

Karena belum tentu tidak etis jika hanya memberikan nomor ponsel saja. Makanya menurut saya perlu diusut. Karena saat ini sudah jelas Norvel Ghofron berminat, kata Yodi Pournomo.

Sebelumnya, Nurul Ghafron menyebut nama Alexander Marwata dalam kasus pelanggaran moral dalam kasus pengalihan Kementerian Pertanian (Komentar). Ghafron dilaporkan ke Dewas KPK karena memanfaatkan jabatannya untuk mengatur pemindahan kerabatnya.

Ghofron mengaku sudah membicarakan hal tersebut dengan Alex. Padahal, menurutnya, Alex lah yang memberinya nomor kontak mantan Sekjen Kementerian Pertanian Kasdi Subagyon. “Saya tidak kenal pejabat Kementerian Pertanian, malah Pak Alex mencari kontak Pak Kasdi. Saya hanya bilang padanya, bukan mengizinkan atau tidak, tapi menyampaikan keluhan yang tidak jelas. ujarnya pada Kamis 2024 saat rapat di Gedung Merah Putih KPK. 2 Mei

Alex pun membenarkan Nur al-Ghafron sudah membicarakan hal tersebut dengannya. Ia pun mengaku menemukan nomor telepon Kasdi Sobagion melalui kenalannya di Kementerian Pertanian.

MUTIA YUANTISYA | baik pribadi

Mantan Komisioner KPK Busiro Mogde meminta Jokowi tidak menunjuk KPK secara penuh pada tahun ini.

Sidang pemerasan Syahrul Yasin Limpo, mantan Menteri Pertanian di Kementerian Pertanian, mengungkap fakta baru. Baca selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo mengatakan seluruh keterangan saksi yang memberatkannya tidak benar. Baca selengkapnya

Permintaan Kementerian Pertanian untuk mendapat predikat WTP dari BPK karena adanya kejanggalan anggaran proyek food estate pada masa Syahrul Yasin Limpo. Baca selengkapnya

Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pernah membantah keterangan empat mantan anak buahnya di lembaga tersebut saat persidangan. Baca selengkapnya

Jaksa KPK Meir Simanjuntak mengatakan lembaganya akan menghadirkan keluarga mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai saksi. Baca selengkapnya

Empat pejabat Kementerian Pertanian secara aklamasi menjawab terpaksa menuruti permintaan Syahral Yasin Limp karena takut dipecat atau dipindahkan. Baca selengkapnya

Pansel KPK wajib menyaring calon Pimpinan KPK sebelum dikirim ke DPR untuk dilakukan uji layak dan kelayakan. Baca selengkapnya

Hermant diminta mengalokasikan uang di luar anggaran Kementerian Pertanian untuk membeli sapi kurban Syahrul Yasin Limpo. Baca selengkapnya

Rabu, 2024 Pada 8 Mei, Jaksa KPK menghadirkan empat orang saksi alias SYL kepada mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *