TEMPO.CO, Bandung – Observatorium Bosscha Lembang membuka wisata malam untuk memenuhi tingginya animo dan permintaan masyarakat. Pengunjung akan diajak mengamati langsung benda langit tersebut menggunakan teleskop di bawah bimbingan staf astronomi Observatorium Bosscha.
“Saat ini peserta yang dapat mengikuti program observasi malam hari masih terbatas,” kata Yatny Yulianti, staf Departemen Pendidikan dan Humas Observatorium Bosscha, Jumat, 7 Juni 2024.
Pendaftaran peserta dibuka pada tanggal 5 Juni di website resmi Observatorium Bosscha untuk kunjungan malam hari tanggal 14 dan 21 Juni 2024. Pada kolom komentar akun resmi Observatorium Bosscha di Instagram, beberapa peminat mengaku kesulitan dalam melakukan pendaftaran tiket. Karena begitu pendaftaran dibuka, yang berminat langsung membebankan kuota hingga 100 pengunjung.
Menurut Yatni, setiap tanggal tur disiapkan dengan kuota pengunjung maksimal 100 orang. Kunjungan siang hari dibagi menjadi dua sesi program, siang dan malam. Sesi siang pukul 17:00 hingga 18:10 WIB dilanjutkan sesi malam pukul 18:10 hingga 19:50.
Peserta kunjungan dapat memilih jadwal yang diinginkan dan mengisi informasi yang diperlukan pada halaman pendaftaran. Setelah mengisi rincian, calon peserta akan menerima konfirmasi pendaftaran melalui email yang berisi informasi detail pemesanan, biaya yang harus dibayar dan metode pembayaran. Untuk mendapatkan e-tiket kunjungan, pengunjung harus membayar dan menyerahkan bukti transfer sebelum batas waktu yang ditentukan dalam email konfirmasi. Peserta kunjungan tidak dapat mengubah jadwal karena terbatasnya kunjungan malam hari
Harga tiket tersebut berdasarkan Peraturan Institut Teknologi Bandung No. 4A/IT1.A/PER/2023 tentang Tarif Standar Pelayanan Laboratorium dan Pelayanan Penunjang Institut Teknologi Bandung, dengan harga Rp 50.000 per orang. . Serta kunjungan harian di akhir pekan, pendaftar dapat membeli tiket maksimal lima orang.
Kunjungan malam ke Observatorium Bosscha pada tanggal tertentu antara bulan Juni dan Agustus bertujuan untuk memaksimalkan peluang keberhasilan pengamatan langit saat kita memasuki musim kemarau. Waktu dimulainya sesi dimulai pada malam hari agar pengunjung dapat beradaptasi dengan lingkungan observatorium saat masih terang. Kunjungan malam hari diharapkan dapat memberikan Anda pengalaman merasakan kegelapan dan keindahan langit malam dari halaman observatorium.
SISWA ANVAR
Pilihan Redaksi: Rekomendasi Tempat Wisata Baru di Bandung untuk Liburan Akhir Pekan
Jika kondisi malam cerah tanpa awan atau hujan, ketiga teleskop Observatorium Bosscha bisa melihat benda langit. Baca selengkapnya
Tempat-tempat baru selalu bermunculan di Bandung untuk menawarkan pengalaman baru kepada wisatawan. Baca selengkapnya
Meteor atau bola api terang bergerak dari selatan ke utara, tidak hanya di langit Yogyakarta, tapi juga di Solo, Magelang, dan Semarang Baca Selengkapnya
Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha cukup tinggi sejak kunjungan umum mulai dibuka kembali pasca pandemi. Baca selengkapnya
Sebelum melakukan observasi, peneliti menyiapkan data bulan sabit tanggal 10 Maret 2024 dari hasil perhitungan. Baca selengkapnya
Pembangunan Observatorium Timau dimulai pada tahun 2017. Baca selengkapnya
Para astronom meyakini lubang hitam terbentuk dari runtuhnya bintang-bintang raksasa. Baca selengkapnya
Semburan sinar gamma di galaksi jauh mengganggu lapisan atas atmosfer bumi. Baca selengkapnya
Lubang hitam berada pada tahap awal pertumbuhan yang belum pernah terlihat sebelumnya. Baca selengkapnya
Para astronom telah menemukan tujuh planet yang “digoreng” dengan bintangnya. Baca selengkapnya