OJK Sebut belum Terima Permohonan Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat

TEMPO.CO , Jakarta – Kepala Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae menanggapi rencana merger BTN Syariah dan Bank Muamalat. Dia mengatakan, OJK belum menerima permintaan tertulis terkait rencana tersebut.

Sejauh ini belum ada permintaan tertulis kepada OJK terkait rencana aksi perseroan yang dimaksud, kata Dian dalam keterangan tertulisnya. Jumat 2024 17 Mei

Diana mengatakan, OJK menjalankan kegiatan pengawasannya sesuai ketentuan, termasuk komunikasi dengan otoritas terkait.

“Jika bank mengajukan permohonan ke OJK akan dinilai dan diproses sesuai ketentuan terkait,” ujarnya.

Februari lalu, OJK memberikan lampu hijau terhadap rencana merger Bank Muamalat dan unit usaha Syariah Bank BTN. Direktur Jenderal Pengawasan Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan merger penting bagi pengembangan industri keuangan syariah di Indonesia.

“Kami berharap dapat memiliki 2-3 bank syariah yang setidaknya memiliki Bank Syariah Indonesia (BSI) yang aktif dalam waktu dekat.” Lewati kalau bisa,” kata Dian pada pertemuan pasca 2024. Rapat Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) di Jakarta, Selasa 2024. 20 Februari

Diberitakan sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membenarkan UUS BTN dan Bank Muamalat sedang membahas proses merger. Sebagai pemegang saham mayoritas dan pengendali Muamalat, Kementerian Agama membahas rencana merger tersebut dengan beberapa pihak, seperti Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

“(UUS) BTN dan bank Muamalat sedang berdiskusi apakah pada tahun 2024 Berbaris. akan berjalan lancar”, 2023 19 Desember Jakarta Pusat kata Eric di kantor Kementerian BUMN.

Dia menjelaskan, merger kedua bank tersebut bisa menjadi alternatif bank syariah. Pasca merger, Erick menargetkan bank tersebut bisa masuk dalam 16 bank terbesar di Indonesia. pada tahun 2023 Aset UUS BTN Syariah sebesar Rp54,28 triliun dan aset Muamalat sebesar Rp66,2 triliun pada tahun 2023. 30 September Aset Bank Syariah Indonesia (BSI) tahun 2023 Desember. akan mencapai Rp 353 sebagai bank syariah terbesar di Indonesia saja. Satu triliun

SAVERO ARISTIA WIENANTO | Defara Dhanna Paramitha

Pilihan Editor: Cawe-cawe dari Jokowi untuk Ditangani Bea Cukai; Berikut adalah masalah-masalah yang disoroti oleh banyak orang

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan perkembangan industri keuangan syariah semakin mapan dan berkembang. Baca selengkapnya

Budi Arie telah meminta penyedia layanan komunikasi untuk menyediakan layanan gateway akses Internet untuk memutus koneksi Internet yang diduga untuk perjudian online. Baca selengkapnya

POJK untuk melakukan reformasi perusahaan keuangan terkait perlindungan konsumen dan masyarakat di sektor jasa keuangan Baca selengkapnya

Dewan Syariah Nasional MUI melarang perdagangan jangka pendek di pasar saham. Sebenarnya OJK mengatur mekanisme transaksi ini. Baca selengkapnya

Analis asuransi Irvan Rahardjo mengatakan nasabah Kresna Life akan mendapat kepastian hukum jika OJK tidak mengajukan banding. Baca selengkapnya

Unit Propam Polri mengoperasikan hotline pengaduan masyarakat 24 jam atas keterlibatan polisi dalam perjudian online. Tindakan apa yang akan diambil terhadap pelakunya? Baca selengkapnya

HIPMI menyatakan keprihatinannya atas pelemahan rupee yang terjadi pada tahun 2024 21 Juni turun menjadi Rp 16.475 per dolar AS. Baca artikel selengkapnya.

PTTUN menolak pengaduan yang diajukan OJK terkait penolakan pencabutan izin usaha Kresna Life. Bagaimana profil perusahaan asuransi? Baca selengkapnya

Salah satu strategi untuk mengatasi masalah kredit bermasalah adalah dengan melakukan refinancing (reinvestasi) SBN yang diterbitkan pemerintah. Baca selengkapnya

OJK meminta agar tindakan pencabutan izin usaha asuransi Kresna Life sesuai prosedur dan ketentuan terkait.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *