Otoritas Palestina Siap Kendalikan Pos Pemeriksaan Rafah di Gaza

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Perekonomian Nasional Palestina Mohammed Al-Amour pada Jumat 14 Juni 2024 mengatakan Otoritas Palestina siap mengambil kendali penyeberangan Rafah di Jalur Gaza yang berbatasan dengan Mesir di hadapan pengamat internasional. Namun, dia menegaskan tentara Israel harus ditarik dari wilayah tersebut.

Situs berita Israel Walla mengutip para pejabat senior Amerika dan Israel yang mengatakan bahwa perundingan antara Israel, Mesir dan Amerika Serikat untuk membuka penyeberangan perbatasan Rafah telah terhenti. Pasalnya, Israel tidak mengizinkan warga Palestina bekerja di lokasi tersebut dengan cara apa pun.

Posisi Palestina jelas, kesiapan untuk bekerja di penyeberangan Rafah di bagian selatan Gaza sesuai dengan klausul yang disepakati pada tahun 2005 di hadapan pengamat internasional untuk menarik pendudukan Israel, kata Menteri Al-Amour.

Israel menutup perbatasan utama Rafah setelah mengirim pasukan ke Jalur Gaza selatan pada awal Mei, tujuh bulan setelah serangan Hamas yang dilakukan Otoritas Palestina di wilayah Israel. Hal ini menyebabkan konflik terburuk di Gaza dalam beberapa dekade.

Komando perang Israel telah berjanji untuk memperpanjang operasi di Rafah hingga mencapai tujuan yang dinyatakan dalam pemusnahan semua pejuang Hamas dan pembebasan sandera.

Pada akhir Mei, menurut perkiraan PBB, lebih dari 945.000 orang telah hilang dari Rafah karena serangan Israel sejak awal Mei. Faktanya, Israel memerintahkan 1 juta warga Palestina di Gaza utara untuk pindah ke Rafah di wilayah selatan pada awal invasi. Mereka berjanji bahwa Rafah adalah zona aman bagi pengungsi.

Pada tanggal 7 Oktober 2023, gerakan Palestina Hamas melancarkan serangan roket besar-besaran ke Israel. Ryan dan melintasi perbatasan, menyerang lingkungan sipil dan pangkalan militer. Sekitar 1.139 orang di Israel tewas dan sekitar 240 orang diculik dalam serangan tersebut.

Israel melakukan serangan udara dan memulai serangan udara ke wilayah Palestina. Hingga saat ini, lebih dari 37.200 orang tewas akibat serangan Israel di Gaza, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Diperkirakan 120 sandera masih ditahan oleh Hamas di Gaza dan sekitar 1/3 diantaranya diyakini tewas akibat pemboman Israel dan 3 orang lainnya tewas oleh tentara Israel.

Pilihan Editor: Tentara Israel mengubah masjid Rafah menjadi dapur umum

Mengikat

Swedia membebaskan mantan pejabat Iran Hamid Noury, yang dihukum karena terlibat dalam pembantaian tahanan politik pada tahun 1980an Baca selengkapnya

UNRWA melaporkan bahwa lebih dari 50.000 anak-anak Palestina di Jalur Gaza sangat membutuhkan perawatan karena kekurangan gizi yang parah. Baca selengkapnya

Mohamed Salah, penyerang timnas Mesir, terus bersinar untuk Liverpool di usia 32 tahun. Baca selengkapnya

Hamas mengatakan pihaknya melakukan serangan kompleks terhadap kendaraan militer Israel di Rafah. Baca selengkapnya

Arafah dan Rafah merupakan dua tempat yang berbeda, baik dari segi letak geografisnya maupun kepentingannya dalam konteks budaya dan agama. Baca selengkapnya

Satu orang telah ditangkap dan dua lainnya sedang dicari polisi setelah membakar bendera AS dan Israel di luar Konsulat Israel di New York City. Baca selengkapnya

Prabowo mewakili Indonesia menghadiri KTT di Yordania untuk menyelesaikan masalah Palestina, ini hasil membaca versi lengkapnya.

Komite Solidaritas Palestina dan Yaman (KOSPY) menyampaikan 9 posisi mengenai kondisi di Gaza, Palestina. Termasuk melarang produk-produk yang berkaitan dengan Zionis. Baca selengkapnya

Dukungan terhadap Hamas meningkat setelah responden merasa bahwa mereka akan terkena dampak besar akibat serangan besar Israel di Gaza. Baca selengkapnya

Blogger makanan Hamada memasak mie instan dalam jumlah besar untuk menginspirasi anak-anak Palestina. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *