Pakar Sebut Imunisasi Tambahan untuk Cegah dan Kurangi Risiko KLB

TEMPO.CO, Jakarta. Dokter spesialis penyakit dalam Dirga Sakthi Rambe mengatakan, vaksinasi catch-up penting dilakukan karena merupakan upaya mencegah dan mengurangi risiko terjadinya wabah atau kejadian luar biasa (KLB). Ia mengatakan, vaksinasi tanggap wabah atau Outbreak Response Vaccination (ORI) penting untuk memastikan cakupan vaksinasi pada saat terjadi kejadian guna melindungi dari penyebaran risiko.

“Sasarannya siapa? Jawabannya seluruh anak di wilayah (kabupaten KLB). Jadi, ada dua anak yang belum divaksin lengkap, dan anak kedua adalah anak yang sudah divaksin lengkap,” ujarnya dalam tayangan “Mengapa” . . Apakah perlu melakukan vaksinasi ulang jika terjadi wabah? Kementerian Kesehatan di Jakarta, Senin 10 Juni 2024.

Dengan demikian, semakin banyak orang atau anak di suatu daerah yang divaksinasi, maka semakin besar manfaatnya bagi lingkungan atau anak di lingkungan tersebut. Ia menjelaskan, Indonesia pernah mengalami beberapa wabah penyakit seperti polio, campak, difteri, rubella, dan batuk rejan. Ketika wabah terjadi di wilayah dengan tingkat vaksinasi yang rendah, maka terjadilah wabah.

Lebih banyak lebih baik. Ia mengatakan, semakin banyak vaksin yang diberikan pemerintah, hal ini baik karena anak-anak Indonesia semakin terlindungi dari penyakit. Dirga menjelaskan, banyak orang tua yang bingung mengapa anaknya tetap perlu divaksinasi meski sudah divaksinasi lengkap? Oleh karena itu, semua antibodi meningkat sehingga tetap protektif dan menyasar anak-anak yang tidak divaksinasi.

Menurutnya, orang tua tidak perlu khawatir karena belum ada kasus overdosis vaksin. Selain itu, komplikasi pasca vaksinasi seperti demam, menangis, dan nyeri adalah hal yang wajar karena merupakan tanda pembentukan antibodi.

Untuk vaksin yang memerlukan vaksinasi ulang tergantung jenisnya, misalnya hepatitis B. Setelah seorang anak telah menerima vaksinasi lengkap dengan vaksin hepatitis B, ia tidak perlu melakukan vaksinasi ulang setelah dewasa. Anda perlu melakukan vaksinasi ulang terhadap tetanus, misalnya setiap 10 tahun setelah anak beranjak dewasa.

“Dan ada rekomendasi untuk semuanya. Oleh karena itu, ada rekomendasi di seluruh dunia. Kalau ada wabah dianjurkan vaksinasi A, B, C, D,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa vaksinasi adalah hak anak dan orang tua perlu menciptakan kondisi agar anak dapat menggunakan hak tersebut. Orang tua juga harus mewaspadai penipuan terkait vaksinasi anak.

Pilihan Editor: Jangan takut epilepsi, anak penderita epilepsi juga perlu vaksinasi

Flu burung merupakan penyakit menular yang dapat mewabah dan tidak dapat menyebar antar negara.

Demam babi Afrika atau ASF telah membunuh babi di Papua. Berikut 8 arahan Pj Gubernur Papua dan pengertian keadaan darurat. Baca selengkapnya

Gejala keracunan makanan mungkin termasuk muntah dan diare. Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengobatinya? Baca selengkapnya

Pemerintah Kota Bogor mengeluarkan status peristiwa khusus terhadap keracunan massal yang terjadi di kawasan Sipak. Apa saja syarat untuk masuk KLB? Baca selengkapnya

Pemerintah Kota Bogor mengeluarkan status acara khusus atau KLB atas kasus keracunan makanan yang menimpa 93 orang di Cipaku. Baca selengkapnya

Dokter mengoreksi anggapan bahwa penggunaan bedak berwarna biru atau hijau untuk mencuci pakaian putih tidak dapat menyembuhkan penyakit gondongan pada anak. Baca selengkapnya

Para ahli mengatakan banyak anak penderita epilepsi melewatkan vaksinasi rutin karena takut mengalami kejang. Baca selengkapnya

Para ahli mengatakan informasi melalui media sosial bisa lebih menarik, terutama jika terdapat gambar dan suara untuk menyampaikan pesan manfaat vaksinasi. Baca selengkapnya

Kekebalan terhadap virus dan bakteri tertentu hanya dapat diperoleh melalui vaksinasi yang harus diberikan sejak masa kanak-kanak hingga usia sekolah. Baca selengkapnya

Vaksinasi PCV diberikan untuk mencegah infeksi bakteri streptococcus pneumoniae yang sering menyebabkan pneumonia atau radang paru-paru. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *