Pakar Sebut Obat TBC Tak Berbahaya buat Ibu Hamil

TEMPO.CO, Jakarta – Dokter spesialis anak RSCM Jakarta, Dr. Wahyuni​​Indawati Sp.A (K), menyatakan, obat-obatan yang digunakan ibu hamil untuk mengobati TBC atau tuberkulosis tidak berbahaya.

“Jadi obat yang diberikan pada ibu sudah memperhitungkan resiko pada anak, dari bimbingan bidan atau dokter penyakit dalam, obat untuk ibu hamil sudah diteliti sehingga resikonya lebih kecil dari manfaat yang diberikan,” ujarnya. Web. diskusi, Kamis 20 Juni 2024.

Wahyuni ​​​​mengatakan, penyakit TBC yang diderita ibu bisa menular ke anaknya, tergantung waktu penularannya. Jika TBC menyerang paru-paru, penyakit ini dapat ditularkan dari ibu ke anak saat lahir. Jika bakteri TBC tidak masuk ke aliran darah, bayi dikhawatirkan bisa tertular di dalam kandungan karena adanya hubungan antara ibu dan janin melalui rahim.

Jenis tes pada anak Ia mengatakan, secara umum kemampuan anak menularkan tuberkulosis ke lingkungan sekitarnya tidak banyak karena bakterinya sedikit. Pada anak-anak yang tidak mengidap TBC berat, kemampuan batuknya juga berbeda dengan orang dewasa, sehingga risiko infeksinya berkurang.

“Tapi seiring bertambahnya usia anak 0-18 tahun, TBC biasanya semakin parah. Kalau di atas 10 tahun, kemungkinan tertular penyakit itu lebih tinggi. Kalau anak masih kecil, tapi kumannya sudah tertular penyakit itu. Sangat berbahaya bagi lingkungan,” ujarnya.

Untuk mendiagnosis tuberkulosis pada anak, dilakukan beberapa pemeriksaan seperti dahak karena 90 persen bakteri masuk melalui pernapasan. Selain itu, terdapat tes bakteri cepat yang dapat mendeteksi bakteri kecil, sehingga bakteri dapat terlihat pada anak yang kesulitan menelan. Pada beberapa tes penunjang, dapat dilakukan imunosupresi untuk memeriksa respon tubuh terhadap bakteri dan tes Mantoux.

“Kalau Montauks akan kita suntik seperti BCG di bawah kulit. Dua hari kemudian kita lihat ada responnya atau tidak. Kalau ada respon biasanya muncul benjolan yang ukurannya lebih dari 1 cm. .” Dia berkata.

Pilihan Editor: Perilaku sederhana yang membingungkan penderita TBC

Dokter penyakit dalam mengatakan bahwa batuk memiliki perbedaan yang terlihat berdasarkan sifatnya. Berikut penjelasannya. Baca selengkapnya

Perubahan iklim disebut-sebut menyebabkan berbagai masalah kehamilan. Salah satunya adalah kelahiran prematur. Berikut pernyataan presiden BCCB. Baca selengkapnya

Para ahli mengatakan kedekatan satu sama lain di rumah merupakan risiko terbesar tertular TBC, terutama bagi anak-anak. Baca selengkapnya

Pengobatan TBC anak harus diberikan pada anak pada waktu yang bersamaan dan dalam keadaan perut kosong agar pengobatan dapat bekerja dengan baik. Baca selengkapnya

Dokter berbagi tips bagi penderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) untuk membersihkan paru-parunya sendiri. Baca selengkapnya

Dokter kehamilan bilang ibu hamil boleh makan daging kambing, tapi perhatikan jumlahnya. Baca selengkapnya

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan salah satu ancaman terhadap pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah tuberkulosis atau TBC. Baca selengkapnya

Banyak ibu hamil mengalami stigma atau rasa malu terhadap berat badannya. sehingga membuat mereka tidak nyaman. Baca selengkapnya

Masyarakat diimbau menghindari aktivitas sederhana yang dapat mempermalukan penderita TBC. Baca selengkapnya

Kehamilan pada usia muda (di bawah 20 tahun) dan lanjut usia (di atas 35 tahun) tergolong rentan karena berbagai alasan. Berikut penyebab dan dampaknya. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *