Pasien Diabetes dengan Gangguan Makan Lebih Berisiko Kematian

TEMPO.CO, Jakarta – Sebuah penelitian menunjukkan bahwa hampir seperempat pasien diabetes yang bergantung pada insulin berusia 16 tahun ke atas menderita gangguan makan, demikian laporan Medical Daily. Diabetes tipe 1 biasanya merupakan tipe yang bergantung pada insulin karena kelainan autoimun menyerang sel-sel di pankreas yang memproduksi insulin.

Penderita diabetes tipe 2 juga memerlukan insulin karena mereka mungkin mengalami resistensi insulin, yang berarti tubuh tidak merespons insulin yang diproduksi oleh pankreas dengan baik. Para peneliti menemukan bahwa 24% penderita diabetes yang bergantung pada insulin mungkin mengalami gangguan makan tipe 1 dan tipe 2, termasuk makan berlebihan dan pembatasan makan.

Temuan yang diterbitkan dalam jurnal Eating Behaviors ini juga menemukan bahwa 21% orang dewasa yang bergantung pada insulin mengalami jenis kelainan makan unik yang disebut insulin mengabaikan, di mana pasien dengan sengaja membatasi atau melewatkan dosis insulin karena takut menambah berat badan.

“Dengan 21% penderita diabetes yang bergantung pada insulin tidak memperhatikan insulin, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kurangnya perhatian terhadap insulin dapat menyebabkan komplikasi seperti retinopati dan nefropati dibandingkan perilaku pengendalian berat badan lainnya,” tulis mereka.

“Mengabaikan atau membatasi dosis insulin dengan sengaja menyebabkan penurunan berat badan, namun tetap mempertahankan kadar glukosa darah yang tinggi dan menyebabkan pengobatan diabetes yang tidak seimbang,” kata penulis studi Pia Niemela dari University of Eastern Finland dalam siaran persnya.

Risiko komplikasi dan kematian Tim melakukan meta-analisis terhadap 45 penelitian sebelumnya dengan data dari 11.592 pasien diabetes yang bergantung pada insulin. Analisis menunjukkan 2.521 di antaranya mengalami gejala gangguan makan. Berdasarkan temuan tersebut, gangguan makan lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan pria, hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya. Gejala gangguan makan dapat dilihat pada semua kelompok umur, sehingga usia bukanlah faktor yang signifikan.

“Gejala gangguan makan sering kali menyerang remaja dan dewasa muda. Namun, meta-analisis kami menunjukkan bahwa orang dewasa juga menderita gejala gangguan makan. Oleh karena itu penting untuk mempelajari cara mengidentifikasi pasien dengan gangguan makan,” jelas Nimelya.

Para peneliti memperingatkan bahwa perkembangan gangguan makan pada pasien diabetes tipe 1 meningkatkan risiko komplikasi diabetes, rawat inap, dan bahkan kematian dibandingkan pasien tanpa diabetes tipe 1.

Pilihan Editor: Jemaah diabetes diimbau memperhatikan kondisi kaki pasca pemberangkatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pria memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes dibandingkan wanita

Ada banyak orang yang mulai berolahraga hanya setelah penyakit tertentu terdiagnosis. Baca selengkapnya

Olahraga, seperti angkat beban, dapat membantu penderita diabetes meningkatkan kesehatannya dan mengurangi jumlah obat yang diminum. Baca selengkapnya

Para ahli menyarankan masyarakat untuk membatasi makanan ultra-olahan, yaitu makanan cepat saji yang tidak memberikan nutrisi berharga. Baca selengkapnya

Jamaah dapat mengoptimalkan pengalaman hajinya tanpa mengorbankan kesehatannya dengan memperhatikan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Baca selengkapnya

Dengan persiapan dan pengobatan diabetes yang tepat, penderita diabetes dapat menunaikan ibadah haji tanpa membahayakan kesehatannya. Baca selengkapnya

Kerja shift malam selama beberapa hari berdampak pada perkembangan penyakit metabolik kronis, termasuk risiko diabetes dan obesitas. Baca selengkapnya

Penderita diabetes yang hendak menunaikan ibadah haji sebaiknya menyiapkan perlengkapan berikut ini sesuai petunjuk dokter. Baca selengkapnya

Penderita diabetes bisa menghadapi gangguan kesehatan jika tidak memperhatikan penyakit penyebab sakit kaki saat menunaikan ibadah haji. Baca selengkapnya

Jemaah diabetes diminta mengatur pola makan agar kadar gula darah tetap stabil selama berkunjung ke tempat suci. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *