PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan Martin Griffiths pada Selasa memperingatkan bahwa Israel tidak boleh menggunakan peningkatan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza sebagai dalih untuk melakukan serangan di Rafah.

“Setelah tujuh bulan serangan brutal yang menewaskan puluhan ribu warga Palestina dan melukai puluhan ribu lainnya, Gaza harus bersiap menghadapi rasa sakit dan penderitaan,” kata Griffiths dalam sebuah pernyataan.

Dia mengatakan bahwa meskipun komunitas internasional mendesak Israel untuk tidak menyerang kota Rafah di Gaza selatan, beberapa laporan mengindikasikan bahwa serangan Israel telah terjadi di wilayah tersebut.

Serangan Israel terhadap Rafah dapat menambah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa meninggalkan kota tersebut untuk menghindari penyakit, kelaparan, dan konflik.

Praktek ini hanya memperburuk cedera dan meningkatkan jumlah kematian, kata Griffiths.

Dia mencatat bahwa organisasi kemanusiaan yang bekerja di Gaza saat ini menghadapi banyak tantangan, seperti penutupan jalan, senjata api tak bersenjata, kekurangan bahan bakar, penundaan yang lama di pos pemeriksaan dan perbatasan Israel.

Namun, Griffiths menyambut baik keputusan pejabat Israel untuk memfasilitasi pengiriman bantuan melalui perbatasan Erez di Jalur Gaza utara, serta melalui laut.

Namun, ia kembali menegaskan bahwa perluasan akses bantuan ke Gaza tidak boleh dijadikan alasan bagi Israel untuk menyerang Rafah.

Sekjen PBB juga menekankan pentingnya melindungi warga sipil dan memastikan kebutuhan mereka terpenuhi ketika ketegangan meningkat di Jalur Gaza.

“Pendudukan Israel di Rafah sungguh tragis dan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata,” kata Griffiths. “Tidak ada rencana kemanusiaan yang tersedia untuknya,” katanya.

Pilihan Editor: Sekretaris Jenderal PBB menyerukan kepada dunia untuk mencegah Israel melakukan operasi militer di Rafah.

ANATOLIA

Bagi Benjamin Netanyahu, menuruti tuntutan Hamas sama saja dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan perang

Hamas meminta bantuan Yusuf Kalla untuk menengahi berakhirnya perang dengan Israel. Baca selengkapnya

Setelah ancaman penutupan berulang kali, Al Jazeera di Israel ditutup atas dasar hasutan. Baca selengkapnya

Keterlambatan pengiriman senjata dari AS telah menimbulkan kebingungan di pemerintahan Israel. Baca selengkapnya

Karya ini terinspirasi dari demonstrasi mahasiswa yang besar dan besar di Amerika, Eropa dan beberapa negara lainnya. Baca selengkapnya

Arab Saudi, Maroko dan Mesir bersatu menyerukan diakhirinya perang di Gaza pada pertemuan ke-15 Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Selain seruan berulang kali untuk menutup Al Jazeera, Israel juga berulang kali menyerang jurnalis Al Jazeera dan keluarga mereka. Baca selengkapnya

Israel membalas serangan Hamas di Jalan Kerem Shalom dengan serangan udara yang menewaskan beberapa warga sipil di Rafah. Baca selengkapnya

Israel menyerang sebuah kamar hotel di Yerusalem yang digunakan sebagai kantor oleh Al Jazeera Media setelah menutup operasi lokal stasiun televisi tersebut. Baca selengkapnya

Kemarin terjadi serangan antara Israel dan Hamas di Rafah. Hamas menyerang pangkalan militer Israel dengan bom, yang dibalas oleh Israel. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *