PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

TEMPO.CO, Jakarta – Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) menyetujui resolusi yang diajukan Indonesia mengenai perlakuan terhadap anak-anak yang terkait dengan kelompok teroris. Setelah melalui proses perundingan yang alot yang dipimpin oleh KBRI/PTRI di Wina, resolusi tersebut akhirnya diambil secara konsensus pada rapat Komisi Pencegahan Kejahatan dan Peradilan Pidana ke-33 pada 13-17 Mei 2024. Austria Wina.

Resolusi yang diusulkan oleh Indonesia, didukung oleh Australia, Italia dan Filipina sebagai sponsor utama, menyerukan perlunya perlindungan dan perawatan anak-anak yang terkait dengan kelompok teroris, termasuk rehabilitasi dan reintegrasi. Tujuan dari resolusi ini adalah untuk membentuk pertemuan kelompok ahli PBB yang nantinya akan mengembangkan prinsip dan pedoman internasional untuk pengobatan anak-anak ini.

“Ini merupakan kontribusi terpenting Indonesia kepada Forum CCPCJ untuk memberikan perhatian serius terhadap perlakuan terhadap anak-anak yang terkait dengan kelompok teroris, dan pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mematuhi resolusi ini,” kata Andika Krisnaiyudanto, Deputi Kerjasama Internasional BNPT. Perundingan berlangsung langsung di kantor PBB di Wina, dimana lebih dari 150 negara ikut serta dalam forum CCPCJ.

Perekrutan dan eksploitasi anak oleh kelompok teroris merupakan fenomena yang mendapat perhatian internasional dalam beberapa tahun terakhir. Anak-anak mengalami kekerasan dalam berbagai bentuk, termasuk indoktrinasi, kekerasan fisik dan psikologis, pelecehan seksual dan keterlibatan langsung dalam kejahatan teroris. Oleh karena itu, resolusi Indonesia ini dianggap penting di banyak negara dan mengamanatkan UNODC untuk mengembangkan prinsip dan pedoman perlakuan terhadap anak-anak yang terkait dengan kelompok teroris sesuai dengan hukum, standar, dan norma internasional yang berlaku.

Ratifikasi Indonesia terhadap resolusi ini merupakan wujud konkrit mewujudkan misi Indonesia 2024-2026 sebagai anggota CCPCJ. Indonesia saat ini memiliki empat prioritas keanggotaan di CCPCJ, termasuk keadilan restoratif, perlindungan anak, pengelolaan lembaga pemasyarakatan, dan akses terhadap keadilan bagi kelompok rentan.

“Indonesia akan terus memainkan peran aktif dan memimpin dalam mendorong kerja sama internasional dalam mencegah dan memberantas kejahatan transnasional terorganisir, termasuk terorisme,” kata Akio Alfiano Tamala, wakil duta besar Indonesia untuk Wina.

Kiat Editor: Israel mengancam akan menyerang Rafah, ketegangan meningkat di Uni Emirat Arab

Ikuti berita terkini Tempo.co di Google News dengan klik di sini

Tiga negara teratas di dunia adalah PBB yang menyerukan Israel untuk mengakhiri kekejaman di Gaza, kekacauan di Qatar Airways, dan Mahkamah Internasional yang memerintahkan fakta di Rafah. Baca selengkapnya

Rusia mengundang Taliban ke Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg di St. Petersburg dan berupaya menghapus mereka dari daftar organisasi terlarang. Baca selengkapnya

Nutrisi yang tepat sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal. Baca selengkapnya

Berikut daftar juara Liga Indonesia tahun 1931 hingga 2023. Baca selengkapnya

Medan yang tidak stabil, lokasi yang terpencil dan jalan yang rusak membuat pemberian bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak tanah longsor di Papua Nugini sulit dilakukan. Baca selengkapnya

Pelapor Khusus PBB untuk Urusan Palestina meminta negara-negara anggota untuk menjatuhkan sanksi terhadap Israel pada Sabtu, 25 Mei 2024.

Jepang dan Korea Selatan menjatuhkan sanksi setelah Korea Utara dituduh mengirimkan ribuan kontainer amunisi ke Rusia untuk digunakan dalam perang melawan Ukraina. Baca selengkapnya

Densus 88 Unit Anti Teror Polri diduga menganiaya Jaksa Agung Jampidsus. Jadi apa tugasnya? Baca selengkapnya

Rehan/Lisa akan menghadapi unggulan keempat tuan rumah Goh/Lai di perempatfinal Malaysia Masters 2024 hari ini. Baca selengkapnya

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menekankan pentingnya multilateralisme dalam memerangi terorisme pada konferensi Global Security Forum (GSF). Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *