TEMPO.CO , Jakarta – Southeast Asia Freedom of Speech Network (SAFEnet) mengkritik lumpuhnya Pusat Informasi Nasional atau PDN milik Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kemenkominfo sejak Kamis lalu. SAFEnet mengatakan fenomena ini membuktikan tidak adanya komitmen dalam membangun infrastruktur vital.
Dalam keterangan tertulisnya pada Minggu, 23 Juni 2024, Direktur Eksekutif SAFEnet Nandan Sekar Arum mengatakan, “Tidak ada komitmen atau kegigihan pemerintah untuk melaksanakan proses pembangunan infrastruktur vital yang dianggap aman dan terjamin serta memenuhi standar tinggi. standar.” .
Saat merencanakan dan mengembangkan infrastruktur penting, PDN mempunyai satu titik kegagalan (SPOF), kata Nanden. Alhasil, hingga saat ini belum ada lembaga penyimpan data di PDN, seperti layanan imigrasi dan bandara, yang bisa beroperasi tanpa menunggu.
Di sisi lain, menurut Nandin, kasus keterbukaan informasi warga negara di lembaga negara masih sering terjadi. Dia mengatakan, kisruhnya hari-hari di PDN turut berkontribusi terhadap terkikisnya kepercayaan masyarakat.
SAFEnet mencatat pada tahun 2023 setidaknya terdapat 32 kasus pembobolan data di instansi pemerintah, antara lain BPJS Kesehatan, Polary, KPU, dan Kementerian Pertahanan.
“Serangan terhadap PDN dan potensi terbongkarnya informasi pribadi warga negara hanyalah puncak gunung es dari lemahnya sistem keamanan siber Indonesia saat ini,” kata Ninden.
Oleh karena itu, SAFEnet meminta hal berikut kepada pemerintah.
1. Memberikan pernyataan yang terbuka dan jelas mengenai kejadian keamanan siber yang sedang terjadi di PDN, mengaku bertanggung jawab dan meminta maaf atas kelalaian yang berakibat serius yaitu. melumpuhkan layanan publik dan berisiko menyebabkan kebocoran data pribadi secara besar-besaran di infrastruktur penting. .
2. Memastikan perlindungan data pribadi pengguna di PDN dan mengambil tindakan prosedural dan pertanggungjawaban sesuai dengan Prinsip Perlindungan Data Pribadi (PDP).
3. Tinjauan proses tender dan pembuatan PDN, baik PDN sementara maupun PDN permanen yang belum dibuat, dengan manajemen insiden yang transparan dan akuntabel serta pelaksanaan skenario kelangsungan usaha yang ketat.
4. Berbagi informasi dan meminta informasi mengenai “informasi nasional” dari pemangku kepentingan lainnya seperti komunitas teknis, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil;
5. Memungkinkan industri cloud/data center nasional untuk berpartisipasi dalam pengembangan infrastruktur dan bisnis di luar tata kelola dimana Cominfo sebagai regulator dan
6. Memastikan kejadian serupa tidak terjadi dan siap bertanggung jawab atas segala kejadian yang terjadi saat ini dan di kemudian hari.
Pilihan Editor: Syed Abdullah mengklaim PKB condong mendukung Anis Baswidan dalam pemilihan Wali Kota Jakarta
Masyarakat menyerukan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Iri Setiadi mundur setelah pendiri Projo, PDN 2, lumpuh sementara akibat dibacok. baca terus
Matinya layanan pembuatan paspor selama sehari disebabkan adanya gangguan pada Pusat Data Nasional (PDN) menyusul serangan ransomware. baca terus
BSSN mengatakan Kementerian Komunikasi dan Informatika harus memastikan cadangan data yang komprehensif. baca terus
Kepala BSSN Hansa Siborin mengatakan hanya 2 persen data Pusat Data Nasional Sementara atau PDNS yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika. baca terus
BSSN mengambil sampel dari PDNS 2 untuk diteliti lebih lanjut. baca terus
SAFEnet meluncurkan petisi di change.org yang meminta Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Ari Setiadi mengundurkan diri menyusul peretasan Pusat Data Nasional. baca terus
BSSN bersama Telkomsigma memblokir akses data center lain dari PDNS di Surabaya. baca terus
Dalam mengembangkan transformasi digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika juga memperhatikan aspek keamanan siber. baca terus
Serangan ransomware Brain Chipper terhadap Pusat Data Nasional (PDN) melumpuhkan beberapa instansi pemerintah yang bergantung sepenuhnya pada PDN. baca terus
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Ngraha Gomiler mengatakan seluruh server BAIS TNI untuk sementara down. baca terus
