Pembantaian di Kamp Pengungsian Rafah, Berbagai Negara Semprit Israel

TEMPO.CO, Jakarta – Pasukan Israel menyerang kamp pengungsi di distrik Tal al-Sultan, kota Rafah. Penyerangan ini terjadi pada Minggu, 26 Mei 2024 pukul 22.00 dan mengakibatkan sekitar 14 tenda pengungsi terbakar. Menteri Kesehatan Palestina menyebutkan 45 orang tewas dan 249 lainnya luka-luka dalam kejadian ini.

Serangan brutal Israel terhadap kamp pengungsi di kota Rafah telah menimbulkan banyak korban jiwa, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Beberapa korban mengalami luka bakar parah dan patah tulang.

Seorang penghuni rumah sakit Kuwait di Rafah mengatakan bahwa setelah serangan itu, “tenda-tenda kering dan mayat-mayat berguncang”. Berikut beberapa tanggapan dari pemerintah dan pejabat di seluruh dunia:

Arab Saudi

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengutuk keras pembunuhan massal dan penyerangan terhadap pengungsi Palestina di barat laut Rafah yang dilakukan pasukan Israel pada hari Senin.

Pernyataan tersebut menyatakan bahwa Arab Saudi dengan tegas menolak pelanggaran terus menerus terhadap seluruh resolusi internasional dan kemanusiaan, hukum dan norma yang dilakukan oleh pasukan Israel.

Mereka meminta komunitas internasional untuk segera melakukan intervensi guna menghentikan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini.

Di Turki

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkritik Israel atas serangan akhir pekan lalu di Rafah, yang sebelumnya ditetapkan sebagai “zona aman”.

Erdogan juga mengkritik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mengatakan: “Netanyahu dan jaringan pembunuhnya berusaha memperluas kekuasaan mereka dengan membunuh orang, karena mereka gagal mengalahkan perlawanan Palestina.”

Erdogan juga menekankan bahwa Turki akan “melakukan segala kemungkinan untuk memastikan bahwa orang-orang barbar (Israel) diadili atas kejahatan yang telah mereka lakukan.”

Qatar

Kementerian Luar Negeri Qatar mengutuk serangan Israel terhadap kamp pengungsi Palestina di kota Rafah dan memperingatkan bahwa tindakan ini akan semakin mempersulit upaya mediasi yang sedang berlangsung di Gaza.

Pihak Qatar mengatakan dalam pernyataannya, “Kementerian Qatar telah menyatakan keprihatinannya bahwa pemboman ini akan mempersulit upaya mediasi yang sedang berlangsung dan menghambat tercapainya kesepakatan mengenai gencatan senjata segera dan permanen di Gaza dan pertukaran tahanan.”

Spanyol, Irlandia dan Norwegia

Menurut aljazeera.com, tiga negara yang mengakui negara Palestina juga bereaksi terhadap serangan tersebut. Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albarez mengatakan intensitas serangan itu “bahkan lebih besar” sejak Mahkamah Internasional memerintahkan Israel untuk menghentikan operasinya di Rafah dan wilayah lain di Gaza.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Irlandia Michael Martin menyebut serangan ini sebagai tindakan biadab. “Kami tidak bisa mengebom suatu daerah tanpa menimbulkan dampak yang menyakitkan terhadap anak-anak dan warga sipil yang tidak bersalah. Kami menyerukan Israel untuk menghentikan operasi militer di Rafah, hentikan sekarang.

Selain itu, Menteri Luar Negeri Norwegia Aspen Bart Eid juga mengatakan penyerangan ini merupakan pelanggaran material terhadap perintah Mahkamah Agung Dunia. “Kami mendapat perintah wajib dari Mahkamah Internasional yang memerintahkan Israel menghentikan serangan terhadap Rafah. Itu wajib. Itu mengikat,” ujarnya.

Pola Pikir Sukma Kanti | Lily IRA

Pilihan Editor: Israel Bantah Bakar Kamp Rafah, Ini Faktanya

Awalnya antusias melawan Hamas, Benny Gantz kini sudah menyerah dan memutuskan mundur. Baca selengkapnya

Prabowo diutus Jokowi untuk menghadiri pertemuan puncak di Yordania guna membahas masalah Gaza. Baca selengkapnya

Menjelajahi pasar-pasar, atau pasar tradisional Arab Saudi, menawarkan perpaduan unik antara budaya dan sejarah.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese diduga membakar konsulat AS di Sydney untuk memprotes Palestina. Baca selengkapnya

Prabowo Subianto akan mewakili Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi atau Conference on the Humanitarian Crisis di Gaza, Palestina, dan Yordania. Baca selengkapnya

Pasukan Israel telah melancarkan operasi militer di Gaza untuk membebaskan empat warga Palestina yang diculik, yang mengakibatkan sedikitnya 274 warga Palestina terbunuh.

Tentara Israel membantah laporan bahwa tentara menggunakan truk bantuan untuk menyelamatkan sandera dan memasuki Gaza.

Tim medis di Salman bin Abdulaziz Medical City di Arab Saudi berhasil mengangkat tumor otak seorang jamaah haji asal Indonesia.

Komandan tentara Israel di Jalur Gaza mengundurkan diri pada 7 Oktober karena gagal melindungi Israel dari serangan Hamas. Baca selengkapnya

Pemerintah Israel memperpanjang larangan aktivitas Al Jazeera di Gaza selama 45 hari. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *