TEMPO.CO, Jakarta – Penyakit sipilis dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi ke janin melalui plasenta sehingga menyebabkan sifilis kongenital yang dapat menyebabkan keguguran, berat badan lahir rendah, dan gangguan kesehatan seperti katarak, tuli, epilepsi, dan kerusakan jantung.
Menurut laporan di “Medical Daily” yang tayang pada Jumat, 19 April 2024 waktu setempat, dokter yang tergabung dalam American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan peningkatan pemeriksaan sifilis selama kehamilan untuk mengurangi risiko penularan penyakit menular seksual tersebut.
Dalam rekomendasi terbarunya, ACOG merekomendasikan agar wanita hamil menjalani pemeriksaan sifilis sebanyak tiga kali: pada kunjungan prenatal pertama, pada trimester ketiga, dan saat lahir.
Dalam panduan sebelumnya, panel dokter kandungan anggota ACOG merekomendasikan skrining berbasis risiko pada trimester ketiga kehamilan bagi wanita hamil yang tinggal di daerah dengan tingkat kasus sifilis yang tinggi dan mungkin telah terpapar sifilis selama kehamilan.
“Panduan baru ACOG tidak lagi mengikuti pendekatan berbasis risiko individu untuk skrining pada trimester ketiga, namun membantu memastikan lebih banyak pilihan skrining dan pengobatan yang dipublikasikan di situs resmi Kamis, 18 April 2024.”
Zahn menekankan pentingnya diagnosis dan pengobatan tepat waktu dalam upaya menurunkan angka kejadian sifilis kongenital. “Sifilis kongenital dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat buruk. Kita tahu bahwa sebagian besar kasus dapat dicegah, sehingga pemeriksaan rutin lebih lanjut selama kehamilan merupakan salah satu langkah penting yang dapat diambil,” ujarnya.
“Namun, saat ini kita menghadapi tantangan termasuk kurangnya pengobatan, kurangnya perawatan prenatal dan stigmatisasi terhadap infeksi menular seksual,” katanya.
Pilihan Editor: Kasus sifilis meningkat pesat di Amerika Serikat, pelajari penyebab dan pengobatannya
Musisi Bob Marley meninggal karena melanoma. apa itu? Bagaimana cara mencegahnya? Baca selengkapnya
Pelajari lebih lanjut tentang gejala lupus dan kemungkinan komplikasinya. Apa saja gejala awal penyakit lupus? Baca selengkapnya
Lupus merupakan penyakit autoimun yang menimbulkan gejala seperti penyakit kulit, demam, nyeri sendi, rambut rontok, dan gangguan saraf. Baca selengkapnya
Hemofilia adalah penggumpalan darah yang tidak normal. Kebanyakan penyebabnya adalah faktor keturunan. Baca selengkapnya
Bayi harus mendapatkan vaksinasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama pada usia 1-2 bulan. Lantas, jenis vaksin apa saja yang perlu diterima bayi Anda? Baca selengkapnya
Bayi harus menerima vaksinasi karena beberapa alasan yang akan dibahas dalam artikel ini. Baca selengkapnya
Penting bagi bayi untuk mendapatkan vaksinasi secara teratur untuk menghindari risiko kesehatan di masa depan. Lantas, apa saja bahayanya bagi bayi yang tidak divaksin? Baca selengkapnya
Topik mahasiswa UGM melancarkan kampanye menuntut transparansi biaya pendidikan menjadi berita paling trending di tiga besar berita teknologi saat ini. Baca selengkapnya
Ibu hamil yang mengonsumsi paracetamol wajib membaca artikel ini. Apa yang harus dipertimbangkan? Baca selengkapnya
Pencemaran udara yang sangat erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah pencemaran udara dalam ruangan (rumah tangga). Baca selengkapnya