Pemerintah dan Komisi XI Sepakati Asumsi Makro Ekonomi APBN 2025 di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo

TEMPO.CO, Jakarta – Komite XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah menyepakati serangkaian asumsi makro dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025.

Salah satu asumsi makro yang disepakati adalah pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,1 hingga 5,5 persen pada tahun depan. Tahun 2025 merupakan tahun pertama pemerintahan baru Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumin Raka.

Kesepakatan ini dicapai di Komisi

Rangkaian tujuan pertumbuhan ekonomi tersebut sebelumnya telah dibahas dalam Panitia Kerja atau Panitia Kerja Komisi XI. “Kita persiapkan bersama, apakah kita setuju dengan hasil Stump?” kata Ketua Komisi XI DPR RI Kahar Muzakir dalam rapat kerja tersebut. Komisi XI pun menyetujui kisaran angka tersebut.

Mantan anggota Komisi Termasuk pertimbangan potensi dan faktor risiko.

Asumsi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025 menjadi dasar penyusunan APBN tahun 2025 yang merupakan masa transisi, dimana pelaksanaan APBN akan dilaksanakan oleh Pemerintah yang akan datang. Kebijakan fiskal pada tahun 2025, kata Jefry, bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

“(Pertumbuhan ekonomi tahun 2025) diperkirakan sekitar 5,1 sampai 5,5 persen pada tahun 2025,” kata Jefry.

Oleh karena itu, kebijakan fiskal dirancang untuk tetap ekspansif, tepat sasaran dan terukur untuk mempertahankan momentum pertumbuhan. Hal ini dicapai dengan menjaga kesinambungan fiskal dan memperhatikan kebutuhan fiskal pemerintahan baru dalam pelaksanaan APBN tahun 2025.

Dalam hal ini, Jefry mengatakan pemerintah akan menyiapkan sejumlah strategi dan kebijakan untuk mencapai tujuan pertumbuhan tersebut. Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra menyampaikan prediksi persentase pertumbuhan sejumlah sektor pada tahun 2025.

Pertama, pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar 5 hingga 5,2 persen secara tahunan atau dibandingkan tahun sebelumnya. Berbicara mengenai konsumsi rumah tangga yang menjadi penyumbang perekonomian terbesar, Jefry mengatakan pemerintah akan menjaga daya beli masyarakat.

“Termasuk program bantuan sosial (Bansos) lanjutan, subsidi tepat sasaran, dan program stimulus bagi masyarakat berpendapatan rendah. Daya beli masyarakat kelas menengah juga harus dijaga melalui serangkaian insentif berusaha, program padat karya, dan sekolah gratis.”

Mereka kemudian berinvestasi pada infrastruktur untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan rumah tangga. Begitu pula penguatan dukungan terhadap UMKM akan terus digalakkan.

Pada saat itu, belanja pemerintah bervariasi antara 4,7 hingga 5,2 persen setiap tahunnya. Belanja pemerintah akan didorong melalui serangkaian langkah. Mulai dari belanja yang produktif dan berkualitas, peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial. Selain itu, melalui belanja yang memperkuat UMKM, pemerintah melakukan efisiensi belanja nonprioritas, memperkuat peluang usaha masyarakat, dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Sementara pertumbuhan investasi diperkirakan berada pada kisaran 5,2 hingga 5,9 persen setiap tahunnya. “Kebijakan fiskal bertujuan untuk menarik investasi pada sektor-sektor yang bernilai tambah tinggi, mendukung percepatan pertumbuhan, memperkuat desain bisnis dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat,” kata Jefry.

Sementara pertumbuhan ekspor sebesar 5 hingga 5,7 persen, dan impor berkisar 4,3 hingga 4,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dari aspek ekspor-impor, kata dia, Pemerintah akan mendorong percepatan investasi berorientasi ekspor, meningkatkan daya saing produk dalam negeri untuk terciptanya produk ekspor baru, dan memperluas program hilirisasi secara lebih komprehensif.

“Tidak sebatas produk pertambangan saja untuk mendorong ekspor. Kebijakan impor ditujukan untuk mendukung kegiatan produksi dalam negeri dan menciptakan nilai tambah.”

Dari sisi produksi, sasaran terbesar pertumbuhan ekonomi tahun 2025 ditujukan pada sektor konstruksi, yakni 6,4 hingga 6,8 persen. Diikuti oleh industri pengolahan sebesar 5,5-6,2 persen, perdagangan besar dan eceran serta reparasi sebesar 5,1-5,4 persen.

Kemudian dari penyediaan air, pengelolaan sampah, sampah dan daur ulang berkisar 5 hingga 5,3 persen. Pertumbuhan pengadaan listrik, gas, dan air direncanakan sebesar 4,8 hingga 4,9 persen. Lalu, target sektor pertambangan dan penggalian sebesar 3,8 hingga 4,1 persen. Sedangkan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan berkisar antara 3,2 hingga 3,4 persen.

Pilihan Redaksi: Sri Mulyani Yakin Program Makan Gratis Bergizi dari Prabowo Bakal Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi, Ini Alasannya

Forum Transparansi Fiskal Indonesia (FITRA) menyerukan uji publik terhadap program makanan bergizi gratis Prabowo-Gibran. Baca selengkapnya

Menteri Bahlil mengatakan, anggaran Prabow untuk program pangan bergizi mencapai Rp500 miliar. Sekretaris Jenderal FITRA Misbah Hasan mendorong transparansi anggaran. Baca selengkapnya

Presiden Jokowi akan menyalurkan bantuan pangan beras hingga Desember 2024. Namun sebelum Anda mengetahuinya, cek dulu fakta penyaluran bantuan ini! Baca selengkapnya

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Anas mengatakan pembentukan kementerian pada prinsipnya akan disesuaikan dengan kebutuhan Presiden terpilih Prabowo.

Willy Aditya mengatakan, pemilihan ketua umum akan menjadi salah satu topik yang akan dibahas pada Kongres III Partai NasDem yang digelar pada 25-27 mendatang. Agustus

Gerindra menilai keempat calon tersebut memiliki kapasitas dan integritas yang tinggi untuk memimpin Aceh. Baca selengkapnya

Duta Besar Iran untuk Indonesia berharap hubungan baik Indonesia dan Iran terus berlanjut di pemerintahan baru kedua negara. Baca selengkapnya

Hingga akhir Mei lalu, pemerintah telah mengeluarkan dana sebesar Rp700 miliar untuk pemeliharaan Pusat Data Nasional (PDN) atau Data Center. Baca selengkapnya

Gibran membenarkan dirinya mendatangi Plt Gubernur Jakarta Heru Buda Hartono. Ia mengaku sudah melakukan studi banding. Baca selengkapnya

Partai NasDem akan menggelar kongres III. Selain mengundang Jokowi, Prabowo, dan Gibran, NasDem juga mengundang tim transisi. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *