Pemerintah Mau Pamer Proyek Citarum Harum di World Water Forum, Walhi Jabar: Sungainya Masih Rusak

TEMPO.CO, Jakarta – Wahana Lingkungan Hidup Jawa Barat (Walhi Jabar) merespons rencana pemerintah Indonesia menghadirkan proyek Citarum Harum pada World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Direktur Walhi Jabar Wahyudin mengatakan, proyek Citarum tidak layak dijadikan contoh keberhasilan yang bisa ditunjukkan kepada dunia. “Kebenaran tentang hak atas air hanya bisa dilihat oleh orang kaya dan berkuasa,” ujarnya, Selasa 14 Mei 2024.

Wahyudin mencontohkan seperti privatisasi air yang dilakukan perusahaan air minum, penggunaan air secara berlebihan oleh kegiatan ekonomi seperti hotel, rumah, pertokoan, dan perumahan. Sementara itu, masyarakat kelas menengah ke bawah masih kesulitan mendapatkan hak atas air. “Menurut catatan Walhi, selama enam tahun proyek Citarum Harum berjalan, kondisi sungai masih dalam kondisi berbahaya,” ujarnya.

Menurut Wahyudin, wilayah Citarum dan daerah aliran sungai (DAS) sangat tercemar. Pencemaran terjadi akibat pembuangan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) baik dari limbah industri maupun domestik. Selain itu, luas lahan penting di Sungai Citarum terus bertambah dari 900 hektar berdasarkan data tahun 2021.

Walhi Jabar juga mempertanyakan kurangnya kesadaran finansial dalam proyek Citarum Harum, kurangnya partisipasi masyarakat khususnya di sungai. Penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan sungai belum efektif, kata Wahyudin.

Rencana promosi proyek Citarum Harum ini dilakukan oleh Kementerian Perdagangan Bidang Maritim dan Investasi yang merupakan Ketua Komite Nasional Penyelenggara Forum Air Dunia ke-10, Luhut Binsar Pandjaitan. Proyek ini diharapkan berhasil menurunkan tingkat pencemaran sungai sepanjang 297 kilometer tersebut dari ‘polusi tinggi’ menjadi ‘cemar ringan’.

Pengelolaan sampah di Sungai Citarum yang efektif, penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku perusakan lingkungan, serta edukasi dan pemberdayaan masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai, kata Luhut melalui keterangan tertulis, Senin, 13 Mei 2024.

BELAJAR ANWAR

Luas sumber air diyakini tidak mencukupi kebutuhan penduduk di IKN. Baca selengkapnya

Uraian cuaca buruk di Singapore Airlines SQ321 menjadi artikel terpopuler di Top 3 Tekno, Minggu 26 Mei 2024. Baca selengkapnya.

Selama Forum Air Dunia 2024, Australia dan Indonesia berkomitmen untuk memperkuat kerja sama dalam perlindungan sumber daya air. Baca selengkapnya

Walhi khawatir dengan ancaman Subak. Pemerintah Provinsi Bali telah menekankan komitmennya untuk melestarikan sistem perairan warisan. Baca selengkapnya

Kritik dari PWF yang mengelola perusahaan air minum terbesar dunia di Bali adalah hal yang lumrah. Baca selengkapnya

Forum Air Dunia ke-10 mendapatkan kesepakatan pendanaan untuk dua proyek, yakni Sistem Penyediaan Air Minum Regional (SPAM) Karian-Serpong, Banten dan Proyek Infrastruktur Penyediaan Air Bersih Net-Zero di Ibu Kota Negara (IKN) Tingkat Negara. Baca selengkapnya

PLN bekerja sama dengan masyarakat untuk menciptakan hutan bakau di Bali. Baca selengkapnya

Pertamina memaparkan berbagai kegiatan dan inovasi yang dilakukan seluruh grup Pertamina, terkait konservasi air, perlindungan alam, dan lingkungan hidup. Baca selengkapnya

Walhi Kaltim membeberkan alasan ratusan warga berunjuk rasa di depan kantor BPN. Baca selengkapnya

Sebagai negara kepulauan, Indonesia berada di garis depan dalam menghadapi tantangan alam dan iklim. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *