Pemicu Trigliserida Tinggi, Kurang Gerak dan Kalori Berlebihan

TEMPO.CO, Jakarta – Merujuk data survei kesehatan dasar Kementerian Kesehatan tahun 2018, prevalensi penyakit jantung di Indonesia sekitar 1,9 persen yang disebabkan oleh kebiasaan merokok, pola makan yang buruk, dan kurangnya aktivitas fisik. Kurangnya olahraga dan asupan kalori yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan trigliserida atau lemak darah yang berisiko menyebabkan penyakit serius seperti penyakit jantung. Selain kurang berolahraga, faktor genetik juga berperan dan dapat menyebabkan kadar trigliserida menjadi tidak normal.

“Penyebab utama berkembangnya trigliserida adalah konsumsi kalori yang berlebihan dan kurang olah raga,” kata dokter Dr. Debora Aloina Ita Tarigan, Senin 27 Mei 2024.

Trigliserida adalah jenis lemak yang umum dalam darah dan berfungsi untuk menyimpan kalori dan memberikan energi pada tubuh. Makanan merupakan sumber utama pembentukan lemak ini dan bila orang makan lebih dari yang dibutuhkan tubuh maka menyebabkan peningkatan kadar trigliserida.

Tes darah Untuk mengetahui kadar trigliserida, masyarakat bisa melakukan tes darah di klinik atau laboratorium. Nantinya, darah diambil dari pembuluh darah di lengan. Hasil tes akan lebih akurat jika pasien berpuasa dan minum air putih selama 9-12 jam sebelum pengambilan darah.

Kadar atau jumlah trigliserida dianggap normal jika berada di bawah 150 mg/dl. Kemudian dianggap batas tinggi jika antara 150 dan 199 mg/dl, dan tinggi jika antara 200 dan 499 mg/dl. Namun, ada kalanya orang bahkan tidak merasakan gejala saat kadar trigliserida mencapai 1.000-2.000 mg/dL.

Untuk menjaga kadar trigliserida tetap normal, ia menyarankan untuk menerapkan pola hidup sehat, tidak malas berolahraga agar tubuh tidak menyimpan lebih banyak lapisan lemak, dan rutin berolahraga untuk mewaspadai risiko hilangnya massa otot.

“Jika otot kuat dan terawat, masih memungkinkan untuk tetap aktif meski di usia tua,” kata Medical Underwriter Sequis.

Pilihan Editor: Para ahli menjelaskan berbagai tanaman herbal untuk pengobatan diabetes komplementer

Mengonsumsi buah mangga baik untuk kesehatan karena mengandung vitamin C dan karotenoid yang membantu melindungi kulit, vitamin A. Baca artikel selengkapnya

Konsumsi opor dan kari, seperti hidangan lebaran, sebaiknya diimbangi dengan makanan sumber serat, seperti sayur dan buah. Baca selengkapnya

Dokter mengingatkan masyarakat untuk sebisa mungkin memilih daging tanpa lemak saat sahur untuk menjaga kesehatan. Baca selengkapnya

Menyajikan makanan berlemak saat lebaran aman dikonsumsi asalkan mengetahui batasannya. Simak penuturan ahli gizi Unair berikut ini. Baca selengkapnya

Jangan konyol di Idul Fitri ini. Anda perlu mengetahui kalori dalam setiap porsi dada ayam. Ingatlah bahwa bahan baku ayam adalah santan. Baca selengkapnya

Kita semua sudah tidak sabar untuk menyajikan kue kering saat Idul Fitri, simak fakta kue kering seperti nanas berikut ini. Baca selengkapnya

Lebih dari 300.000 orang diyakini terjebak di Gaza utara dan tidak dapat melarikan diri. Mereka perlu hidup dengan rata-rata 245 kalori per hari. Baca artikel selengkapnya

Dokter spesialis penyakit dalam mengatakan, konsumsi makanan saat lebaran harus memperhatikan kalori yang dibutuhkan tubuh, terutama bagi penderita diabetes. Baca selengkapnya

Masakan dengan kuah santan selalu menjadi favorit banyak orang. Beginilah cara menyimpan makanan dengan santan agar tetap segar. Baca selengkapnya

Kandungan kalori kue lebaran berbeda-beda tergantung jenisnya. Sebaiknya kue lebaran tidak dikonsumsi terlalu banyak. Maksimal 3 kue per hari. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *