TEMPO.CO , Jakarta – Pemimpin kelompok Hizbullah Lebanon mengatakan warga Israel utara tidak akan bisa kembali ke rumah mereka pada awal tahun ajaran berikutnya jika pemerintah Israel terus melancarkan serangan ke Gaza. Dalam pidatonya di televisi pada Senin 13 Mei 2024, Hassan Nasrallah menegaskan pihaknya akan terus melakukan perlawanan selama Israel terus menyerang Gaza. “Hubungan antara organisasi yang mendukung Lebanon dan Gaza kuat, tegas dan tegas,” katanya. “Tidak ada yang bisa merusak hubungan mereka.” Sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada Oktober 2023, Hizbullah telah saling baku tembak dengan pasukan Israel di perbatasan selatan dengan Lebanon.
Kelompok bersenjata tersebut mengatakan mereka menembakkan roket ke Israel untuk mendukung sekutunya di Palestina, Hamas, dan untuk mencegah Israel menyerang Lebanon. Serangan Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 35.173 orang dan melukai 79.061 orang, menurut angka dari Kementerian Kesehatan Gaza.
Israel melancarkan serangan pada 7 Oktober setelah Hamas menyerang Israel selatan, menewaskan 1.139 orang dan menyandera lebih dari 250 orang, menurut angka Al Jazeera berdasarkan statistik resmi Israel. Perang tersebut telah menyebabkan ribuan orang mengungsi di kedua sisi perbatasan dan menimbulkan kekhawatiran akan kerusuhan di Timur Tengah. Pemerintah Israel mengatakan ingin melindungi negara di utara itu dengan membuat kesepakatan diplomatik atau menyerang tentara Lebanon untuk memaksa penduduknya kembali ke rumah mereka.
Keluarga pengungsi dari Israel utara berharap dapat kembali ke rumah mereka pada 1 September 2024 untuk memulai tahun ajaran baru. Berbicara kepada para pengungsi Israel pada hari Senin, Nasrallah mengatakan: “Jika Anda ingin menyelesaikan masalah ini, temuilah pemerintah Anda dan minta mereka menghentikan perang di Gaza.” Mediator dari Mesir dan Qatar telah mencoba menengahi pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, namun pembicaraan terhenti pekan lalu setelah Israel menolak usulan resolusi. Pasukan Israel memasuki pinggiran utara Gaza pada hari Senin untuk merebut daerah tersebut, di mana mereka mengatakan bahwa mereka telah mengalahkan tentara Hamas beberapa bulan yang lalu. Di Gaza selatan, tank dan tentara Israel berbaris di sepanjang jalan raya menuju Rafah, perbatasan Mesir. Pasukan Israel juga terus menyerang Lebanon selama akhir pekan dan Senin, kata sumber keamanan kepada kantor berita Reuters. Hizbullah merespons dengan tembakan roket, dan Nasrallah mengatakan kelompoknya “terus meningkatkan kinerjanya secara kuantitas dan kualitas”.
Pilihan Editor: Lebanon menerima yurisdiksi ICC atas kasus kejahatan perang Israel Reuters
Xi Jinping Memberikan Bantuan kepada Warga Gaza dan $1,18 Triliun untuk Rekonstruksi Pasca-Konflik Baca Selengkapnya
Pada tanggal 30 Mei 2024 peringkat 3 besar dunia didominasi oleh berita kemajuan perang di Gaza. Korban tewas akibat serangan Israel di Gaza mencapai 36.171 orang. Baca selengkapnya
Palang Merah Internasional sangat sedih atas terbunuhnya petugas kesehatan. Hal ini tidak dapat diterima dan harus dihentikan. Baca selengkapnya
Amerika Serikat selalu menjadi pendukung utama Israel dalam bentuk apa pun, termasuk dalam bentuk uang yang besar. Baca selengkapnya
Pemerintah Slovenia telah menyetujui keputusan untuk mengakui negara Palestina yang merdeka, mengikuti langkah Spanyol, Irlandia dan Norwegia. Baca selengkapnya
Spanyol, Irlandia, dan Norwegia resmi menerima negara Palestina pada Selasa 28 Mei 2024. Demikian alasan ketiga negara tersebut. Baca selengkapnya
Israel sering membuat klaim palsu selama perang Gaza, namun kenyataannya membuktikan sebaliknya. Baca selengkapnya
Banyak pemimpin Eropa yang sepakat siap mendukung kebebasan Palestina yang dihadapkan pada pembunuhan manusia oleh Israel. Baca selengkapnya
Erdogan mengutuk keras serangan Israel ke Gaza. Ia menyebut Netanyahu adalah vampir yang menghisap darah warga Palestina. Baca selengkapnya
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyerukan pengunduran dirinya karena ia gagal melawan Hamas. Baca selengkapnya
