Pencopotan Spanduk Supian Suri, Deolipa Yumara: Berlebihan dan Tidak Adil

TEMPO.CO, Depok. Kuasa hukum Deolip Yumar menilai tindakan Satpol PP yang mencopot spanduk bergambar Panitera Kota Depok Supian Suri saat acara tersebut berlebihan.

“Menurut saya, Satpol PP Kota Depok bertindak berlebihan dan tidak adil,” kata Deolipa saat ditemui di kawasan Pankoran Mas, Jumat malam, 17 Mei 2024.

Menurut mantan pengacara Bharada, Richard Eliezer, banyak spanduk tak berizin bertebaran di sekitar Depok, namun jarang dicopot Satpol PP. Bahkan, dia menilai pekerjaan pengawas daerah di kota Maulid yang berpenduduk jutaan orang itu tidak terlihat.

“Buktinya banyak spanduk yang digantung di sini menjelang Idul Fitri. Di luar RS Hermina ada beberapa spanduk yang dibiarkan saja, tapi kenapa spanduk Supian Suri yang masih menjabat Sekda Kota Depok malah dicopot,” kata Deolipa.

Meski tak mengetahui tujuan Satpol PP, Deolipa menilai hal tersebut tidak adil dan ada politisasi penegakan peraturan daerah. Dia curiga ada yang memesannya.

“Sekda Supian Suri sendiri tidak bisa mencopot spanduk itu. Entah apa yang dia katakan, tapi isinya tidak melanggar hukum, melainkan dihapus oleh Satpol PP. Kenapa dihapus, apa alasannya? Kalau alasannya tidak punya izin, banyak spanduk yang tidak diturunkan, namanya tidak adil,” kata mantan aktivis itu.

Ia bahkan menduga Satpol PP Depok hanya mewakili satu kelompok dan bukan beragam pemerintah Kota Depok.

“Yang diwakili hanya satu kelompok, jadi bukan lagi Satpol PP Kota Depok, mungkin Satpol PP,” ujarnya.

Dia mengatakan, motif pencopotan spanduk Supian Suri yang diketahui diusung berbagai pihak demi meraih kemajuan di Pilkada Depok 2024 perlu dicari.

“Kami tidak tahu apakah itu dimaksudkan untuk menjatuhkan atau merugikan pesaing lainnya. Bisa melukai hati atau mencoreng nama mereka,” kata Deolipa.

Ia mengatakan, Kota Depok sudah terlalu lama dikuasai oleh satu kelompok. “Kami tidak bisa melakukan itu. Ada satu kelompok yang benar-benar menguasai potensi perekonomian Kota Depok melalui Pemerintah Kota Depok,” kata Deolipa.

Namun Deolipa dengan cepat mengatakan bahwa dia tidak menyebutkan kelompok mana yang dia maksud. “Tetapi itu adalah apa yang bisa mereka kendalikan, itu yang tidak bisa mereka kendalikan,” katanya.

Menjelang Pilkad, kota depok mulai bermunculan calon-calon calon wali kota. PKS yang sudah satu dekade berkuasa di Depok akan kembali mengangkat pemimpinnya, Imam Budi Hartono, yang kini menjabat Wakil Wali Kota.

PKS dikabarkan akan berkoalisi dengan Golkar yang mencalonkan Ririn Farabi A. Rafiq sebagai calon wakil wali kota. Enam partai yakni Gerindra, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN) memutuskan bergabung dan akan mencalonkan Supian Suri.

Satpop PP mencopot spanduk Supian Suri karena ada acara Idul Fitri di kawasan Cilodong. baca terus

Pernyataan Pemprov DKI Jakarta dalam rangka HUT Jakarta. Ratusan pegawai Satpol PP dan petugas kebersihan dikerahkan untuk memastikan kelancaran acara. baca terus

Pemprov DKI telah melancarkan kampanye pemberantasan parkir liar di beberapa mini market di Jakarta. baca terus

Di Kota Depok, KPU membeberkan alasan tidak ada calon independen atau tunggal pada Pilkada 2024. Baca postingan selengkapnya

Petugas Satpol PP menurunkan spanduk calon Wali Kota Depok dan menuai kritik dari politisi PDIP. Berikut kronologinya. baca terus

Tindakan petugas Satpol PP yang mencopot bendera Supian Suri menuai kritik dari politisi PDIP. Supian merupakan jagoan mereka di Pilkada Dpok. baca terus

Toko bahan bangunan di Jalan Cimandiri Raya, Kelurahan Baktijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok terbakar. baca terus

Mohammad Idris bersama Dewan Pakar PKS Depok berjanji akan mengalahkan Imam Budi Hartono di Pilkada 2024

Polisi tidak menemukan bekas rem di lokasi jatuhnya bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok. baca terus

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan pemerintah akan menanggung biaya rumah sakit dan memberikan santunan kepada korban meninggal dunia dan luka berat dalam kecelakaan fatal yang melibatkan sekelompok siswa SMK Lingga Kencana di Subang. baca terus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *