Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

TEMPO.CO, Jakarta – Peneliti Badan Riset Inovatif Nasional (BRIN) Yudhi Nugraha dan tim peneliti di Madrid, Spanyol menemukan antibodi bernama Spikebodies yang dapat mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid. 19 pandemi pada tahun 2020.

“Tujuan strategis berikutnya adalah penggunaan teknologi nanobody untuk mencegah infeksi semua jenis virus dengan beradaptasi dengan perbedaan struktur protein inti,” kata Yudhi melalui situs resmi BRIN, 20 April 2024.

Tim peneliti menggunakan teknologi mikroskop elektron kriogenik (Cryo-EM) yang dikembangkan pada tahun 2021-2023. Menurut Yudhi, teknologi Cryo-EM memiliki kemampuan untuk mengetahui struktur mekanisme virus pada resolusi molekuler. “Dengan memahami struktur protein virus SARS-CoV-2, kita dapat mengembangkan strategi untuk melawan virus penyebab pandemi global ini,” ujarnya.

Pendekatan biologi struktural, katanya, akan memungkinkan kita memahami mekanisme penularan dan merumuskan strategi terbaik untuk melawan virus. Dengan memahami struktur virus, peneliti dapat memahami interaksi dan siklus hidup virus SARS-CoV-2 di dalam sel inang. Ketika virus bermutasi untuk menghindari sistem kekebalan tubuh yang ada, nanocore baru dapat dibuat agar sesuai dengan menggantikan varian virus yang bermutasi.

Menurut Yudhi, Spikebodies terbukti berpotensi mencegah infeksi SARS-CoV-2 memasuki reseptor ACE2. Mekanismenya menggunakan metode ekspresi protein, pemurnian protein dan identifikasi menggunakan kristalografi Cryo-EM dan sinar-X. Protein Spike berperan penting dalam memerangi pandemi karena interaksinya dengan ACE2 manusia, pintu gerbang virus ke sel manusia.

Hasil penelitian tersebut dipublikasikan di Advanced Science Journal pada Oktober 2023. Sejauh ini, Yudhi dan tim penelitinya mengklaim telah berhasil merancang dan mengembangkan dua nanobodi serta menentukan strukturnya menggunakan Cryo-EM.

Ia menekankan pentingnya program biologi struktural dalam mengungkap rahasia keanekaragaman hayati di tingkat molekuler. Dalam bidang yang disebut biologi struktural ini, peneliti dapat memahami keanekaragaman hayati menggunakan teknologi Cryo-EM yang dibangun di BRIN. Yudhi juga mengatakan penelitian biologi struktural tidak hanya berguna untuk memahami kehidupan pada tingkat terkecil tetapi juga memiliki potensi rekayasa untuk pengembangan obat, antibodi, dan nanobodi.

Pilihan Editor: YouTube sedang menguji algoritme baru yang akan menampilkan konten relevan terlebih dahulu

Perangkat dan perangkat lunak meter air sistem token yang dikembangkan oleh Telkom University rencananya akan memasuki pasar. Baca selengkapnya

Tim BRIN meneliti berbagai kondisi geologi yang dapat menyebabkan gempa bumi di Indonesia. Salah satunya tentang Sesar Lembang dan sesar lain di sekitarnya. Baca selengkapnya

Saat ini terdapat sekitar 24.000 keping sampah luar angkasa. Peneliti BRIN melakukan kajian kemungkinan pendaratan di wilayah Indonesia. Baca selengkapnya

Fakta bahwa Ganjar menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo bisa menjadi penegas arah politik PDIP. Baca selengkapnya

Para ahli epidemiologi menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar dunia tidak akan mempengaruhi situasi Covid-19 saat ini. Baca selengkapnya

Anda bisa mengecek status dan jenis vaksin Covid-19 melalui aplikasi SatuSehat Baca Selengkapnya

Tim peneliti Telkom University telah mengembangkan sistem perangkat lunak dan alat pencatat meter air untuk pelanggan perusahaan air minum. Baca selengkapnya

Perusahaan farmasi AstraZeneca memutuskan untuk menarik stok vaksin Vaxefria dari seluruh dunia. Saatnya untuk mencoba. Baca selengkapnya

Saya berharap Prabowo tidak melakukan kesalahan dengan menerima ekses-ekses dalam politik. Baca selengkapnya

Bukan gelombang panas yang mengancam wilayah Indonesia. Simak temuan tim peneliti BRIN berikut ini. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *