TEMPO.CO, Jakarta – Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menguji penggunaan teknologi ozon dan nanobubble dalam produksi produk pertanian. Masih dalam tahap penelitian, teknologi ini bertujuan untuk mengurangi kontaminasi mikroba pada produk pertanian dan menghindari residu bahan kimia berbahaya.
Hilman Syaful Alam, peneliti di Brin Smart Mechatronics Research Center, mengatakan timnya mencoba ozon dan gelembung nano untuk mengurangi jumlah mikroba. Secara garis besar, para peneliti berupaya untuk meningkatkan kualitas dan umur simpan produk pertanian.
“Kemudian sebelum dan sesudah perlakuan dilakukan uji parameter fisikokimia, fisik, dan mikrobiologi pada produk,” kata Hillman dalam keterangan tertulis, Selasa, 21 Mei 2024.
Teknologi ozon, kata Hillman, mampu menghancurkan mikroorganisme tanpa ada sisa bahan kimia. Gelembung nano dapat meningkatkan pertukaran oksigen dan ozon dalam larutan dan membuatnya bekerja lebih baik.
Dalam penelitian tersebut, Hilman dan peneliti BRIN Smart Mechatronics menguji metode pembuatan menggunakan alat penyemprot nanobubble jenis nozzle aliran berputar. Tim juga menyiapkan ozonator atau generator ozon. Keluaran dari kedua perangkat tersebut menciptakan solusi ozone nanobubble water (ONBW).
Jika berhasil, Hilman berharap kombinasi ozon dan nanobubbles dapat dimanfaatkan secara luas dalam industri pertanian Indonesia. “Kualitas dan harga produk dalam negeri harus aman dikonsumsi,” ujarnya.
Produk pertanian yang digunakan dengan teknologi baru ini ramah lingkungan karena tidak mengandung bahan kimia. Hillman berharap dapat melihat hal-hal baru dalam cara pembuatan produk pertanian.
“Petani semakin besar dan industri pertanian semakin besar,” kata Hillman.
Pilihan Redaksi: Bencana Kapal Besar di Hulu Mahakam, Amankah Negara IKN?
Saat melahirkan, penting untuk memilih hewan yang aman dan sehat. Baca selengkapnya
Siti Juro menilai jika Anis Baswedan tidak muncul, orang akan melupakannya. Baca selengkapnya
Potensi produksi Kalimantan Tengah yang sangat tinggi menjadikan Indonesia sebagai keranjang pangan global. Baca selengkapnya
BRIN menyelidiki dua sesar kompleks dan besar yang disebut Sesar Baribis dan Sesar Kendeng, Java Back-Arc Thrust. Baca selengkapnya
Laporan citra satelit PBB menunjukkan lebih dari separuh lahan pertanian di Jalur Gaza telah rusak. Baca selengkapnya
BRIN menyelenggarakan pertemuan peneliti dari Asia Pasifik. Fokus pada adaptasi terhadap perubahan iklim dan bencana. Baca selengkapnya
Kepala BRIN menilai ekosistem kendaraan listrik di dunia, termasuk Indonesia, belum matang karena keterbatasan teknologi. Baca selengkapnya
Tim BRIN didukung oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jawa Timur. Baca selengkapnya
Akibat kekeringan di Pulau Jawa, TNI AU dan Kementerian PUPR telah melakukan rekayasa terkait wilayah Malang, Solo, dan Bandung mulai 6 Juni 2024. Baca selengkapnya
Suhu terpanas di Bekasi mencapai 40 derajat Celcius pada Januari lalu. Ini tren yang sedang hangat, begitu para peneliti BRIN menyebutnya. Baca selengkapnya