Penjelasan Badai Langka yang Tewaskan 7 Orang di Cina, 3 Terlempar dari Apartemen

TEMPO.CO, Jakarta – Video yang beredar di media sosial memperlihatkan badai dengan angin kencang hingga memecahkan jendela seukuran pintu apartemen. Bayi yang tertidur di ranjang belakang jendela itu langsung diselamatkan oleh ibunya yang langsung berlari ke kamar lain.

Di bagian kedua video, tiga orang dewasa berusaha untuk tidak tersedot keluar dari jendela apartemen mereka, yang sudah tertiup angin kencang yang sama.

‘Badai dahsyat’ adalah sebutan dalam video tentang apa yang terjadi malam itu. Petir dan hujan lebat akibat angin kencang mewarnai konten video.

Rekaman tersebut diketahui berasal dari Jiangxi, sebuah provinsi di Tiongkok selatan, pada Minggu, 31 Maret 2024. Badai langka dengan angin mirip topan atau tornado melanda wilayah tersebut, menewaskan tujuh orang, tiga di antaranya terlempar dari rumah. apartemen mereka saat mereka tidur.

Menurut Reuters, Markas Besar Darurat Pengendalian Banjir Provinsi Jiangxi mengatakan cuaca ekstrem telah mempengaruhi sembilan kota, termasuk Nanchang dan Zhujiang. Sebanyak 93.000 orang terkena dampaknya.

Selain hujan es sebesar bola golf, badai langka ini juga merusak 2.751 rumah dan memaksa 552 orang dievakuasi. Total kerugian diperkirakan mencapai 150 juta yuan atau setara Rp 330 miliar lebih.

Badan Meteorologi Tiongkok mencatat angin mencapai setara dengan badai atau tornado Kategori 1 di laut. Badai ini jarang terjadi karena terjadi di Jiangxi yang merupakan wilayah daratan yang luas.

Cuaca ekstrem tersebut juga diindikasikan akan berlangsung hingga Rabu. Pemerintah Tiongkok juga mengeluarkan peringatan oranye negara bagian pertama untuk cuaca konvektif parah, yang pertama sejak tahun 2013. Ini bukan tornado, melainkan ledakan.

Saat dimintai keterangan, Peneliti Pusat Penelitian Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Julihastin menduga di balik badai langka dan ekstrem tersebut terdapat fenomena gelombang. Asalnya adalah sistem konvektif skala meso.

Ilustrasi fenomena Downburst. foxweather.com

“Dari fenomena hembusan angin tersebut dapat terbentuk angin yang sangat kuat dan berskala besar,” ujarnya, Jumat, 12 April 2024.

Adapun kemungkinannya, tambah dokter cuaca ini, kejadian lonjakan relatif jarang terjadi. Pada fenomena tersebut, jelas Erma, angin sudah turun dari gugusan awan dan menghantam tanah.

Anginnya mendatar, tidak berputar, ujarnya, membandingkan perbedaannya dengan angin puting beliung yang terjadi di Rancaekek, Bandung, akhir Februari lalu.

Pilihan Redaksi: Pindahkan Jalan Umum, Begini Respon Kepala BRIN atas Penolakan Tetangga

Tuan rumah menjadi juara umum dengan dua gelar di Thailand Open 2024, sedangkan tiga gelar lainnya diraih China, India, dan Malaysia. Lebih terinci

Seorang staf pemerintah Rusia mengatakan Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dengan “semangat baik” di Beijing. Lebih terinci

Putin mengunjungi Tiongkok dan bertemu dengan Xi Jinping setelah diangkat kembali sebagai presiden Rusia. Lebih terinci

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Tiongkok, Beijing, untuk kunjungan resmi dua hari atas undangan Xi Jinping

Tiongkok menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras bahwa mereka telah memiliki pemerintahan independen sejak tahun 1949. Baca selengkapnya

Biden telah memutuskan untuk menaikkan tarif impor produk Tiongkok, termasuk mobil listrik dan baterai. Lebih terinci

Hubungan ekonomi Sino-Indonesia disebut-sebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi. Lebih terinci

AS membatasi izin ekspor teknologi ke Tiongkok. Qualcomm dan Intel tidak bisa lagi memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei. Lebih terinci

Perlambatan ekonomi di Tiongkok berdampak pada Indonesia. Sebab, target pasar terbesar kegiatan ekspor produk alam adalah Tiongkok

Sandiaga Uno mengatakan, banjir di Sumbar juga berdampak pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Lebih terinci

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *