Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Joko Widodo alias Jokowi juga menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri (LN). Dalam rapat profesi kesehatan, Rabu lalu, Jokowi menyebut negara merugi sebesar 11,5 miliar dolar atau Rp 180 triliun mata uang asing karena banyak masyarakat yang memilih berobat ke luar negeri.

Menurut Jokowi, jumlah orang yang berobat ke luar negeri sudah melebihi 1 juta orang. Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Tjandra Yoga Aditama mengatakan, ada beberapa alasan masyarakat memilih berobat di LN.

Salah satu alasannya adalah beberapa tes dan pengobatan di negara tetangga lebih murah dibandingkan di Indonesia. Harga alat kesehatan dan obat-obatan juga lebih murah dibandingkan di Indonesia.

Harga alat kesehatan di Indonesia lebih mahal dibandingkan negara tetangga lainnya, kata mantan Direktur WHO Asia Tenggara itu dalam keterangannya, Kamis, 25 April 2024.

Tjandra mengatakan salah satu negara yang harga pengobatannya paling murah adalah India. Misalnya di New Delhi, banyak teman profesional Tjandra yang membawa alat kesehatan yang lebih murah dibandingkan di Indonesia. Harga obatnya juga jauh lebih murah dibandingkan di Indonesia.

Jadi sekarang saya selalu meminum obat-obatan yang saya beli di India, dengan cara diberikan kepada teman atau dibeli sendiri ketika saya sedang bekerja di India,” kata Tjandra.

Menurut Tjandra, pemerintah harus mengambil kebijakan yang dipertimbangkan terlebih dahulu untuk mengakhiri masalah ini. Kebijakan ini penting agar harga obat dan alat kesehatan lebih murah dibandingkan sekarang.

Selain itu, hal lain yang sering dibicarakan adalah cepatnya pelayanan di negara tetangga antara tes dan hasilnya. Oleh karena itu, keputusan mengenai langkah yang akan diambil dapat diambil dengan cepat.

Menurut Tjandra, untuk mempercepat pelayanan, Indonesia perlu mengatur kontrol dengan lebih baik, termasuk komunikasi antar staf dan unit kerja di lembaga pelayanan kesehatan.

“Tentunya hadir dengan pelayanan yang ramah dan menggunakan prinsip dasar perhotelan yang baik,” kata Tjandra.

Namun, kata Tjandra, dokter dan tenaga kesehatan di Indonesia secara umum tidak kalah dengan negara tetangga. Di berbagai bidang ilmu kedokteran, beberapa dokter dan tenaga kesehatan Indonesia berprestasi dan patut mendapat penghormatan dan penghargaan.

“Iya, tenaga dan pelayanan kesehatan di negara kita antara satu tempat dan yang lain memang berbeda, namun secara umum pelayanan kesehatan dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan dan tentunya harus terus ditingkatkan dari segi perkembangan ilmu pengetahuan,” kata Tjandra. . .

Pilihan Redaksi: Jokowi dukung pelukan penuh semangat Prabowo-Gibran

Kalangan ulama menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang melibatkan mantan Ketua KPK Firli Bahuri. Baca selengkapnya

Analisa Pengamat Apakah Jokowi Bakal Jadi Cewek di Pilkada 2024 Selengkapnya

Sespri Iriana Sendi Fardiansyah berupaya keras mempersiapkan diri mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bogor. Ini adalah ceritanya

Mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas mendesak agar Komisi Pemberantasan Korupsi tahun ini diangkat penuh oleh Jokowi.

Presiden Indonesia berpartisipasi dalam semua kegiatan legislatif, mulai dari penyusunan, pengusulan, pembahasan, persetujuan hingga publikasi. Baca selengkapnya

Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan, Jokowi memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk menghubungi Prabowo. Baca selengkapnya

Pada tahun pertama, Kementerian Kesehatan menyediakan 38 tempat PPDS, namun Jokowi meminta agar kuotanya ditambah. Baca selengkapnya

PDIP telah mengklarifikasi mengapa tidak ada foto Jokowi di kantor DPD PDIP Sumut. Apakah wajib memperlihatkan foto presiden dan wakil presiden? Baca selengkapnya

Selain mengacu pada perayaan HUT kemerdekaan di IKN, Jokowi berencana mulai berkantor di ibu kota baru mulai Juli mendatang.

Jokowi masih bekerja atas nama anggota dewan pimpinan dan dewan pengarah KPK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *