Penjelasan Pemuda Asal Bekasi yang Diperiksa Polda Jabar soal Pegi, Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

TEMPO.CO, Bekasi – Kapolsek Sikarang Utara Samsono mengungkapkan, pemuda asal Desa Karangasih, Kecamatan Sikarang Utara, Gubernuran Bekasi, menjadi saksi mata pembunuhan Wina Dwi Arcita dan Muhammad Risky (Eki) pada 2016. Pemuda itu bernama Aep, 30 tahun.

Samsono mengatakan, Aep diperiksa pada Rabu 22 Mei 2024 oleh Tim Reserse Polda Jabar Polres Siklarang Utara. Penyidikan itu terkait penangkapan buronan pelaku bernama Pegi alias Perong. “Iya benar, tadi malam sudah dilakukan pemeriksaan di Polsek (Tsikari Utara),” kata Samsono, Kamis malam, 23 Mei 2024.

Samsono mengatakan pemeriksaan Aep berlangsung sekitar empat jam. “Di Polres (Sikarang Utara) (malam) mulai pukul 12.30, sekitar pukul empat,” ujarnya.

Meski Aep sempat diperiksa di Polsek Siklarang Utara, Samsono mengaku belum mengetahui materi pemeriksaan tersebut. Kalau materinya kami tidak tahu karena kami tidak turun tangan karena itu urusan Polda Jabar, ujarnya.

Aep membenarkan dirinya diperiksa Polda Jabar soal penangkapan buronan pelaku Pegi Perong. Ya akhirnya kasih informasi soal DPO yang baru ditangkap itu, kata Aep saat ditemui di Bekasi, Kamis, 23 Mei 2024.

Aep mengatakan, saat itu tim penyidik ​​Polda Jabar memberinya foto seorang pria. Kepada polisi, Aep mengaku mengenali pria tersebut. “Kamu tanya, kenal orangnya (berdasarkan foto Peggy)? Ya, saya kenal, tapi saya tidak tahu namanya,” ujarnya.

“Lalu kamu tahu sepeda motornya?” “Iya, saya tahu sepeda motor Smash itu warnanya pink,” lanjut AEP.

Aep mengatakan, saat pertama kali ditangkap dalam kasus Vina Cirebon, Peggy tidak ada di sana. Namun, dia mengaku melihat Pegit sebagai Perong pada malam kejadian. “Saat saudaranya ditangkap, dia tidak ada di sana. Namun saat kejadian itu terjadi, kata Aep.

Meski mengenali foto pria yang disodorkan polisi, Aep mengaku tak pernah berinteraksi dengan Peggy dalam kesehariannya. Hanya saja Aep kerap melihat Peggy nongkrong di depan kereta uap tempatnya bekerja di Cirebon.

“Saya tidak tahu banyak tentang kehidupan sehari-hari Peggy. “Yang saya tahu, Peggy sering bergaul dengan anak-anak di sana, dia sering bergaul,” ujarnya.

Sementara itu, saat Wina dan Eki dibunuh di Cirebon, Jawa Barat, Aep mengaku sedang berada di sebuah toko tak jauh dari TKP. “Saat kejadian, saya sedang berada di dalam toko dan ada pengendara motor berseragam XTC (korban) lewat dan langsung dilempari batu,” kata Aep.

Aep mengatakan, korban dilempari batu oleh sekelompok remaja yang kerap berkumpul di tempat nongkrong seberang mesin uap tempatnya bekerja. Jumlah remajanya sekitar 8 orang.

Setelah itu, Aep melihat rombongan remaja tersebut langsung tancap gas dan mengejar korban. “Dia terus dianiaya. Ada juga sekitar delapan anak di sana. “Yang ketat hanya empat mesinnya,” ujarnya.

Saat itu, Aep mengaku ketakutan melihat kejadian tersebut dan memutuskan untuk meninggalkan toko tempat kejadian tersebut. Setelah itu, Ap tidak mengetahui lagi apa yang menimpa korbannya.

Namun, AEP dapat memastikan bahwa pengendara sepeda motor yang diduga Vina dan temannya itu tidak terlibat kecelakaan pada saat kejadian. “Tidak (bukan kecelakaan), saya melihatnya,” kata Aep.

Pilihan Redaksi: Kejaksaan Agung Jampidsus Diduga Dianiaya Anggota Densus 88, 1 Orang Ditangkap

Peneliti ISESS Bambang Rukminto mengatakan, polisi harus mengusut kasus pembunuhan Vina secara ilmiah agar hasilnya obyektif dan benar. Baca selengkapnya

Seorang pemuda asal Bekasi mengaku berada di dekat lokasi kejadian kasus pembunuhan Vina di Cirebon. Saksi tidak sengaja membacanya secara lengkap

PP Muhammadiyah membentuk tim khusus untuk mendalami pengaduan Saka Tatal, mantan tertanggung atas pembunuhan Vina. Baca selengkapnya

PP Muhammadiyah membuka isi pertemuan dengan Saka Tatal, mantan narapidana kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon tahun 2016. Baca selengkapnya

Polisi menangkap pembunuh seorang wanita di Garut. Tersangka melarikan diri ke Ketapang, Kalimantan Barat, tempat dia bekerja di pabrik tahu. Baca selengkapnya

Kasus pembunuhan Vina dan kekasihnya tahun 2016 di Cirebon, Jawa Barat kembali menjadi sorotan publik. Berikut keterangan saksi mata. Baca selengkapnya

Saksi pembunuhan Vina di Cirebon mengajukan permohonan perlindungan ke LFC

Propam Polri seharusnya mengawal pengusutan kasus pembunuhan Vina di Cirebon

Polda Jabar masih memburu Andi dan Dani, DPO pembunuh Vina. Baca selengkapnya

Saka Tatal, terpidana pembunuhan sebelumnya di Vina, bersama pengacaranya Titin Prialianti, bertemu dengan sejumlah PP Muhammadiyah semasa DPR III. Komite. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *