Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

TEMPO.CO, Batavia – Srikandi PT Indra Kariya (Persero) Marlena Puspitsari mengajak masyarakat membantu perempuan meraih peluang dan kesuksesan di berbagai bidang. Alternatif yang mungkin dilakukan adalah menjadi pemberi kerja perempuan yang profesional. “Langkah ini merupakan wujud kiprah Indra dalam mendukung peluang dan kesuksesan perempuan di berbagai bidang,” kata Marlena dalam keterangan pers yang diperoleh Tempo, 3 Mei 2024.

Sebelumnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menegaskan, pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif benar-benar dapat memberdayakan perempuan untuk mewujudkan pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkualitas dan berkelanjutan. .

Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Baparecroft Ni Wayan Giri Adnani menambahkan pihaknya terus berupaya meningkatkan peran perempuan dalam konteks pariwisata sebagai pelaku ekonomi kreatif. “Kami juga berharap keinginan ini dapat menarik dan meningkatkan peran perempuan sebagai pelaku penciptaan pariwisata, karena penting untuk mendukung kawasan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan,” ujarnya pada Februari lalu.

Dulu banyak pariwisata yang namanya kompartementalisasi, pariwisata hanya di sekitar hotel, pariwisata hanya satu tujuan, tapi pariwisata sudah banyak berkembang,” tambah Sri Mujiati, Direktur Viavia Travel Yogyakarta. Satu hal yang semakin meningkat adalah kebutuhan akan pemimpin wisata perempuan. “Wisatawan terkadang membutuhkan pemandu wisata perempuan, karena wisatawan terkadang memberikan informasi, penjelasan, storytelling kepada wisatawan dari sudut pandang perempuan, ini kajian kami untuk kader pemandu wisata perempuan,” ujarnya.

Marlena menambahkan timnya bertekad untuk mendukung kesetaraan dan pemberdayaan perempuan serta menciptakan lingkungan di mana semua orang memiliki kesempatan yang sama di dunia kerja dan pariwisata. Tim Srikandi PT Indra Karya (Persero) akan memberikan dukungan Srikandi Paguyuban local guide Sentul berupa trekking pole dan kaos trekking untuk menunjang aktivitas jalan lokal di kawasan Sentul.

Pemandu Wisata Wanita di Sentul/Indra Karma

Marlena mengatakan, langkah tersebut sejalan dengan mengenang semangat Kartini untuk menginspirasi kesetaraan dan keadilan bagi seluruh perempuan di Indonesia. “Semoga ini menjadi bantuan positif dalam menyemangati rekan saya Srikandi untuk mengembangkan karir di asosiasi misi lokal,” ujarnya.

Wanita PT Indra Kariya (Persero) yang juga VP Finance, Accounting dan Risk Management ini berharap kegiatannya dapat memberikan manfaat luar biasa dan meningkatkan minat wanita pemandu wisata trekking di Sentul. Marlena mengatakan timnya akan membantu perempuan Indonesia mencapai impian dan mencapai potensi maksimalnya.

Pilihan Editor: Australia dan Indonesia mendukung perempuan dalam keadilan

Lima taman nasional terbaik dunia ini menawarkan keindahan alam, satwa liar, dan petualangan yang tak terlupakan. Baca selengkapnya

FORTUNE bertujuan untuk memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak dan kelompok rentan di Indonesia

PBB menegaskan bahwa serangan Israel masih mengenai lebih dari 35.000 warga Palestina di Jalur Gaza. Baca selengkapnya

Sandiaga Uno mengatakan, banjir di Sumbar juga akan berdampak pada pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah tersebut. Baca selengkapnya

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memiliki sisa masa jabatan selama lima bulan. Ini rencananya. Baca selengkapnya

Para tetangga menduga pria berusia 71 tahun itu sudah lama tidak keluar rumah. Mayatnya ditemukan dalam kondisi termutilasi. Baca selengkapnya

Sistem pemesanan online untuk jalur populer Gunung Fuji diumumkan oleh otoritas Jepang pada Senin, 13 Mei 2024. Baca selengkapnya

Natuna yang terdaftar sebagai Geopark Nasional fokus pada permainan elektronik Baca selengkapnya

Ajang olahraga lari pertama yang digelar di Natuna, Natuna Geopark Marathon 2024, akan membantu mendongkrak pariwisata. Baca selengkapnya

Jumlah tentara Jepang hanya 9 persen. Beberapa korban mengatakan budaya pelecehan terhadap perempuan yang sudah mengakar membuat mereka enggan bergabung dengan militer. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *