Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

TEMPO.CO, Jakarta – Pada 26 April 2026, sebuah pesawat yang lepas landas dari Bandara Internasional Miami di Amerika Serikat nyaris membawa penumpang dengan tas berisi ular hidup. Hal itu diketahui ketika seorang musafir memberi tahu petugas keamanan tentang sesuatu yang aneh pada seorang pria. Dia kemudian dibawa untuk diinterogasi, di mana dia mengaku menyembunyikan reptil tersebut.

Keamanan bandara menggunakan teknologi pencitraan canggih (AIT) untuk mendeteksi pelanggaran.

“(Peralatan) mendeteksi adanya kelainan pada daerah pinggang dan ditandai pada pita perekat. “Ketika penumpang itu tiba, mereka mengatakan bahwa mereka harus memukulinya, dan kemudian dia mengakui ada ular di celananya,” kata juru bicara Otoritas Keselamatan Transportasi kepada The Independent.

Pejabat Administrasi Keamanan Transportasi menemukan bahwa penumpang tersebut menyembunyikan ular-ular tersebut di dalam tas kamuflase kecil berwarna hijau. Pejabat TSA melihat tas tersebut dalam tiga foto terpisah yang dimasukkan dalam catatan X beberapa hari sebelumnya.

Salah satu foto memperlihatkan dua ular berwarna merah muda melingkari bagian luar tas dengan serpihan putih di sekelilingnya.

Petugas dari Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS dan Departemen Kepolisian Miami-Dade dipanggil ke tempat kejadian. Ular-ular itu diserahkan ke Komisi Konservasi Ikan dan Margasatwa Florida.

Larangan pengangkutan hewan hidup

Menurut WFTV, penumpang tersebut berusaha untuk menaiki penerbangan internasional dan ditolak untuk menaiki pesawat setelah ular tersebut ditemukan.

Departemen Transportasi AS mengatakan di situs webnya bahwa pemerintah federal dan negara bagian melarang pengangkutan hewan hidup. “Selain itu, setiap maskapai penerbangan menetapkan kebijakan perusahaannya sendiri untuk pengelolaan yang tepat terhadap hewan yang dibawanya,” kata situs tersebut.

Jika penumpang ingin membawa hewan hidup ke dalam penerbangan, prosedur tertentu harus diikuti. Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) menyarankan pemilik hewan peliharaan untuk membeli penerbangan dengan koneksi lebih sedikit untuk mempermudah perjalanan.

“Pilih waktu keberangkatan dan kedatangan Anda untuk menghindari panas atau dingin yang ekstrem. Misalnya, hewan peliharaan Anda mungkin lebih baik merencanakan kedatangannya pada malam hari di lokasi yang lebih hangat,” tulis CDC di situsnya.

Mandiri | Rakyat

Pilihan Editor: Tips Perjalanan Udara dengan Hewan Peliharaan

Biasanya pramugari berdiri di dekat pintu pesawat dan dengan bangga mengucapkan selamat datang. Baca selengkapnya

Penerbangan AI 183 tidak terorganisir. Selain penundaan, banyak penumpang yang pingsan akibat AC pesawat yang tidak berfungsi. Baca selengkapnya

Proses pembangunan Terminal 2 Bandara Internasional Hang Nadim Batam resmi dimulai. Pembangunannya direncanakan selesai pada tahun 2027. membaca semuanya

Terminal 2 Bandara Hang Nadim Batam resmi dibuka pada Kamis, 30 Mei 2024. membaca semuanya

Seorang penumpang bercerita tentang kejadian buruk yang terjadi di kursi pesawat. Baca selengkapnya

Maskapai biasanya membatasi berat penumpang di kabin hingga 7 kg dengan maksimal dua tas. Baca selengkapnya

Penumpang tersebut dikenakan biaya tambahan sebesar Rp1,2 juta karena Ryanair menilai kopernya terlalu besar. Baca selengkapnya

Indonesia AirAsia berencana melayani 33 destinasi hingga April 2024, meliputi 12 destinasi domestik dan 21 destinasi internasional di kawasan ASEAN dan Australia. membaca semuanya

Bette Nash bekerja sebagai pramugari sejak usia 21 tahun pada tahun 1957, saat itu harga tiket pesawat hanya Rp 193.000. Baca selengkapnya

Maskapai ini menawarkan fasilitas seperti makanan dan mainan anjing, check-in ekspres, dan spa dalam penerbangan untuk anak anjing. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *