Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

TEMPO.CO, Jakarta – Duka setelah kehilangan orang yang dicintai, termasuk kematian, merupakan hal yang wajar dan prosesnya tidak sama pada setiap orang. Namun, masa duka yang paling parah biasanya terjadi pada enam bulan pertama setelah kehilangan dan bisa berlangsung hingga dua tahun, kata psikoterapis Andrea Dorn, namun durasinya tidak selalu sama untuk semua orang.

Tak jarang, rasa sakitnya bisa berlangsung bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun, bagi sebagian orang. Namun beberapa orang akan mengalami penurunan gejala kesedihan secara bertahap seiring berjalannya waktu, jelas Dorn, penulis buku When Someone Dies: A Children’s Mindful How-To Guide on Grief and Loss.

Namun, bukan hal yang aneh jika periode nyeri yang parah tidak kunjung mereda. Anda akan merasa terjebak di dalamnya dan tidak mampu bergerak maju. Ini disebut nyeri kronis dan secara resmi diakui sebagai masalah kesehatan mental pada tahun 2021.

Nyeri kronis adalah jenis nyeri yang terus dialami seseorang dan menyebabkan nyeri emosional, penderitaan, dan kesedihan lama setelah periode nyeri normal berlalu, kata Dorn.

“Hal ini bisa terjadi ketika orang tidak memiliki kesempatan untuk berproses sepenuhnya dan diliputi kesedihan,” katanya kepada HuffPost.

Berikut adalah penyebab rasa sakit yang tiada habisnya, menurut terapis, sehingga Anda dapat mengenalinya dan mencari bantuan serta dukungan untuk maju.

1. Mengalami emosi yang intens dan terus-menerus tentang kematian Anda sering kali diliputi oleh perasaan seperti sedih, marah, dan putus asa, yang membuat Anda sulit untuk berfungsi secara normal.

2. Hindari hal-hal yang mengingatkanmu pada orang mati Hindari tempat, hobi, atau orang-orang yang mengingatkanmu pada orang yang telah tiada karena terlalu menyakitkan. “Contohnya, saya tidak ingin kita pergi ke pemakaman, melihat foto orang yang sudah tiada, atau melakukan aktivitas yang biasa kita lakukan bersama,” kata Dorn.

3. Sulit menerima orang yang kamu sayangi telah tiada, kamu terus menyangkal dan tidak percaya bahwa orang yang kamu cintai telah meninggal dan terus berpikir bahwa dia masih ada. Hal ini akan mencegah Anda memproses emosi yang terkait dengan kehilangan tersebut, kata Dorn.

Pilihan Editor: Para ahli berbagi tips untuk mengatasi putus cinta. Jangan terburu-buru mencari orang baru

WHO mengatakan sedang menunggu data urutan genetik lengkap setelah manusia meninggal karena flu burung jenis baru di Meksiko Baca lebih lanjut

Polda Metro Jaya telah menyelesaikan pemeriksaan kesehatan jiwa terhadap seorang ibu di Tangerang Selatan yang menganiaya anak kandungnya. Baca selengkapnya

Dorongan Jerman terhadap Israel menyusul laporan FAO bahwa satu juta warga Gaza “diperkirakan akan mati dan kelaparan pada pertengahan Juli”. Baca selengkapnya

Survei tersebut menemukan bahwa hampir separuh responden laki-laki takut mengungkapkan masalah atau perasaannya karena khawatir dicap lemah. Baca selengkapnya

Jadi orang yang sangat sensitif mempengaruhi semua hubungan, termasuk pekerjaan. Berikut ini adalah fitur yang terlihat terkait dengan pekerjaan tersebut. Baca selengkapnya

Banyak orang terjebak dalam pekerjaan yang beracun, sebuah masalah yang perlu diwaspadai oleh para pekerja. Terdapat berbagai macam tanda di bagian bawah bodi. Baca selengkapnya

Peneliti menyebutkan gangguan jiwa bisa menular dalam kelompok sosial remaja, terutama terkait mood, kecemasan, pola makan. Baca selengkapnya

Tanah longsor yang dahsyat telah melanda enam desa terpencil di Papua Nugini, dengan jumlah korban tewas diperkirakan lebih dari 100 orang. Baca selengkapnya

Menonton serial drama Korea atau konten lainnya secara terus-menerus dalam jangka waktu lama ternyata bisa memberikan dampak negatif bagi kehidupan Anda. Baca selengkapnya

Sepsis dapat terjadi pada siapa saja, namun penelitian terbaru menemukan sekelompok orang yang lebih mungkin terkena penyakit ini dan meninggal. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *