NEWS24.CO.ID – Kepala Badan Reserse Kriminal Polres Metro Depok Kompol Suardi Jumaing mengatakan dia memeriksa 14 saksi dalam kasus perundungan terhadap siswi di SMP Al-Basyariya, Bojonggede, Bogor. Polisi pun mengungkap fakta baru yang menjadi motivasi pelaku melakukan kejahatan tersebut.
Yang diperiksa adalah korban, saksi, pelaku, dan dukungan orang tua karena pelaku dan korban masih berstatus pelajar, serta pihak sekolah.
“Juga mengenai tujuh anak ini, pertanyaan kami akan kami sampaikan ke Dinas Sosial, karena kami masih menunggu pemeriksaan dari bapak (pemasyarakatan) anak,” kata Surdi saat konfirmasi, Sabtu 18 Mei 2024.
Suardi mengatakan, dalam proses penyidikan, pelaku dan saksi didampingi orang tua, penasihat hukum, dan psikolog karena masih di bawah umur. “Khususnya bagi para korban dan anak-anak yang menghadapi hukum ini,” ujarnya.
Ketika polisi melakukan penyelidikan menyeluruh, alasan utama terjadinya intimidasi tersebut akhirnya terungkap. Selain permasalahan bocah tersebut, kasus ini bermula dari perkataan seorang korban bullying yang kerap melontarkan fitnah.
Dia berkata: “Dalam penyelidikan kami, korban ini suka memberi tahu orang lain tentang teman-temannya untuk mencemarkan nama baik dirinya. Ini adalah masalah pertama.”
Alasan kedua, lanjut Surdi, berkaitan dengan laki-laki, yakni pelaku sudah punya pacar, namun tak terima jika diminta menceritakan kepada orang lain. Kemudian korban harus sering berbicara dengan orang lain tentang pakaian pelaku.
“Hubungannya dengan teman. Tidak ada pertengkaran antara korban dengan terduga pelaku karena teman. Yang terjadi adalah pertengkaran antara teman korban dengan terduga pelaku karena teman,” kata Suardi.
Atas dasar itu, mereka berpikir untuk minum kopi sepulang sekolah, namun di kawasan Tanah Merah Bulak Jagal ditemukan korban terduga pelaku sehingga terjadilah peristiwa perundungan.
Katanya: “Niatnya mau minum kopi di warung tempat dia berkeliaran, tapi di tengah jalan dia bertemu penjahat ini.”
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok belum bisa memastikan apakah kasus perundungan itu memang direncanakan. Suardi menjawab: “Kami belum sampai ke arah itu, masih kami selidiki.”
Ricky JulianSyah Pilihan Redaksi: Top 3 Legal: PT KFI Detik Ledakan Tungku di Kutai Kartanegara, Ayah Teman Vina Temukan Pembunuhan 8 Tahun Lalu
Keluarga korban perselisihan di Depok menyerukan kepada pemerintah untuk membangun bandara bagi para remaja. Baca selengkapnya
Polres Metro Depok menangkap tiga pria berinisial F, D dan M yang memukuli MI (13 tahun) hingga tewas saat terlibat perkelahian di Gerbang Tol Desari. Baca selengkapnya
Polisi menjelaskan kronologis siswa SMP yang tewas bersimbah darah di Jalan Raya Sawangan, Panchoran Mas, Depok, Kamis malam, 13 Juni 2024. membaca sepenuhnya
Pemerintah Kota Depok telah mengeluarkan surat edaran untuk mencegah limbah hewan kurban yang merusak lingkungan. Baca selengkapnya
Pelajar tersebut tiba-tiba terjatuh dari sepeda motor. Warga Sawangan Depok yang hendak menolong kaget karena tubuhnya berlumuran darah seperti sekarat. Baca selengkapnya
Pelecehan seksual tidak hanya terjadi pada satu anak, tapi hampir seluruh cucunya yang dilakukan oleh seorang kakek dan paman di Tapos, Depok. Baca selengkapnya
Kejaksaan Depok menetapkan 2 orang tersangka kasus korupsi pembangunan Gedung Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta. Baca selengkapnya
Kapolres Metro Depok Kompol Arya Perdana mengatakan, pihaknya masih berupaya mengungkap misteri meninggalnya Aksena Ahad Dori yang telah berlangsung selama 9 tahun. Baca selengkapnya
Sekretaris Kota Depok yang sudah tidak menjabat, Supian Suri, mengaku patah hati karena tidak bisa mengucapkan selamat tinggal kepada ASN di lingkungan Pemkot. Untuk apa? Baca selengkapnya
Video perundungan terhadap siswa SD di Depok tersebar di banyak kalangan. Pelaku memukuli korban satu per satu. Baca selengkapnya