Perlu Pengendalian Penularan Penyakit Lewat Udara Demi Ketahanan Kesehatan Nasional

TEMPO.CO, Jakarta – Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI) Tjandra Yoga Aditama mengatakan gagasan Airborne Infections Defense Platform (AIDP) dapat melindungi kesehatan masyarakat dari risiko penyakit menular atau penyakit menular. penyakit.

“Menurut pantauan para ahli internasional, meskipun kita belum mengetahui epidemi apa yang akan terjadi, namun mereka meyakini penularannya melalui hewan (zoonosis) dan penyebarannya bersama-sama melalui udara, atau penyakit menular,” kata Tjandra Yoga Aditama. pada pertengahan Mei 2024.

Dikatakannya, pengendalian penularan penyakit melalui udara sangat penting untuk menjaga kesehatan masyarakat dan dunia, sehingga konsep AIDP dipandang sebagai upaya pengendalian kesehatan dengan mengobati asma.

Dalam pendekatannya, kata Tjandra, AIDP memulai program pengobatan tuberkulosis (TB) dan persiapan menghadapi kasus tuberkulosis di masa depan. “TB dipilih setidaknya karena tiga alasan. Yang pertama tentu karena TBC itu penyakit yang ditularkan melalui udara, jadi juga penyakit yang ditularkan melalui udara,” ujarnya.

Kemudian Tjandra mengatakan, program TBC telah berjalan lama di berbagai negara, dan memiliki sistem serta pengalaman panjang yang mereka anggap sangat berguna untuk mempersiapkan pasien di masa depan.

Tjandra, dokter spesialis pulmonologi dan pernapasan, mengatakan ada berbagai teknologi baru di bidang kanker berupa pemeriksaan molekuler, radiologi kecerdasan buatan dan lain sebagainya yang bisa digunakan untuk mempersiapkan diri menghadapi epidemi baru. “Secara global, inisiatif AIDP berharap dapat memperkuat komitmen politik dan kerja sama antar negara untuk memperkuat penggunaan layanan program pengendalian TBC untuk mendeteksi, mengobati dan mencegah berbagai penyakit udara,” katanya.

Tjandra berpendapat penting bagi berbagai negara untuk fokus pada pengendalian penyakit udara, terutama bagi negara-negara dengan beban TBC yang tinggi, seperti Indonesia dan beberapa negara ASEAN. “Pada tanggal 3 Mei 2024, saya memimpin rombongan mengunjungi Dinas Kesehatan Kabupaten Serang sebagai bagian dari kegiatan AIDP di bawah Stop TB Partnership Indonesia untuk menguji kuesioner, untuk digunakan di seluruh negara ASEAN,” ujarnya.

Tjandra mengatakan kegiatan AIDP akan dilaksanakan di negara-negara ASEAN dalam kaitannya dengan pengendalian penyakit menular di ASEAN dan dunia.

Pilihan Editor: Apa Kata Dokter Tentang TBC

Artikel dari jurnal medis Nature ini membahas perdebatan kompleks dan berkepanjangan tentang konsensus kanker. Berikut 5 event yang berhubungan dengan aliansi

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan merekomendasikan pendirian panti jompo bagi pasien TBC, terutama bagi pasien TBC yang resistan terhadap obat. Baca selengkapnya

Pakar FKUI Prof. Tjandra Yoga Aditama membeberkan beberapa hal tentang KRIS BPJS mulai dari kamar pasien hingga biaya masuk. Baca selengkapnya

Anggota DPRD Daerah Pemilihan 9 Sumut Satika Simamora mengunjungi sejumlah warganya. Baca selengkapnya

Gejala penyakit mungkin muncul di bagian tubuh yang sebelumnya tidak diperhatikan sehingga tidak diobati. Misalnya jari bengkak. Baca selengkapnya

Penyanyi Bob Marley meninggal karena melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya? Baca selengkapnya

Di tengah panas teriknya Tanah Suci, jamaah haji perlu menjaga kondisi fisik agar tetap bugar dan sehat. Berikut hal-hal yang perlu dipersiapkan dan dilakukan. Baca selengkapnya

Pelajari lebih lanjut tentang gejala dan komplikasi lupus. Apa saja gejala awal penyakit lupus? Baca selengkapnya

Lupus merupakan penyakit autoimun yang ditandai dengan gejala ruam kulit, demam, nyeri sendi, rambut rontok, dan gangguan kecemasan. Baca selengkapnya

Hemofilia adalah kelainan pembekuan darah. Kebanyakan alasannya adalah faktor keturunan. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *