Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

TEMPO.CO, JAKARTA – Destinasi wisata populer Thailand, Phuket dan Pattaya, mengalami overtourism. dulu

Edith Cheratnanun, sekretaris jenderal Federasi Asosiasi Pariwisata Thailand (FETA), mengatakan buku putih yang akan diserahkan federasi tersebut kepada pemerintah akan mencakup solusi untuk mengekang overtourism, seperti yang dilakukan Thailand sebelum wabah terjadi. Ia mengatakan hal ini sejalan dengan janji Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin untuk menjadikan tahun 2025 sebagai tahun besar bagi industri pariwisata.

The Bangkok Post mengutip perkataan Edith pada Selasa, 23 April 2024: “Dengan perkiraan kedatangan 40 juta wisatawan, pariwisata di destinasi utama seperti Phuket, Koh Samui, dan Pattaya sedang booming.”

Selama musim puncak, Phuket menghadapi kemacetan lalu lintas dan kekurangan air, sementara bandara internasionalnya tidak memiliki cukup ruang untuk maskapai penerbangan, dan malah menjadi kota wisata sekunder, katanya.

Ia juga mengatakan salah satu strategi utamanya adalah menarik wisatawan dari pusat-pusat utama ke kota-kota kecil di negara tersebut, yang menawarkan banyak atraksi dan ruang potensial untuk mengakomodasi masuknya wisatawan.

Dia menyarankan agar insentif diberikan kepada maskapai penerbangan yang ingin mengoperasikan penerbangan langsung ke bandara provinsi seperti U-Tapao, serta bandara Khon Kaen dan Krabi. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan antar bandara seperti Phuket atau Suvarnabhumi dan membantu menciptakan peluang bisnis regional.

Selain itu, dinas terkait juga harus mempercepat interkoneksi antara bandara dan pusat kota. Misalnya, karena kurangnya bus umum dari Bandara U-Tapao ke Kota Pattaya, maskapai baru enggan mengoperasikan penerbangan karena situasi saat ini mempersulit pendanaan infrastruktur bagi penumpang.

Sementara itu, wakil ketua Dewan Pariwisata Thailand (TCT) Surat Akarawaramat mengatakan pemerintah harus mempertimbangkan kembali mengenakan biaya wisata sebesar 300 baht untuk membantu mempromosikan pariwisata.

Sorawa mengatakan dana tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan infrastruktur di provinsi lapis kedua untuk menarik wisatawan dan memperbaiki objek wisata yang rusak akibat overtourism.

Ia yakin pajak yang hanya sebesar Rp 132.000 tidak menyurutkan semangat wisatawan asing untuk berkunjung ke Thailand karena masih lebih murah dibandingkan banyak negara lain.

Tak hanya Thailand, negara lain juga mengenakan pajak wisatawan di banyak destinasi populer, antara lain Bali, Amsterdam, Venesia, dan Barcelona.

Pos Bangkok |. Vietnam Ekspres

Pilihan Editor:

Layanan taksi kapal dirancang untuk menghubungkan sistem kereta listrik Bangkok, layanan bus umum, dan layanan ojek. Baca selengkapnya

Pengemis di Thailand konon mendapat penghasilan sebanyak Rp45 juta sebulan dengan mengemis ke turis. Baca selengkapnya

AirAsia Indonesia telah meluncurkan dua rute internasional langsung dari Denpasar ke Phuket, Thailand dan dari Denpasar ke Kota Kinabalu, Malaysia. Baca selengkapnya

Sebuah survei yang dilakukan oleh organisasi Amerika, Insider Monkey, menempatkan Malaysia sebagai tujuan wisata teratas berdasarkan beberapa indikator, pelajari lebih lanjut

Seorang sopir taksi online menjemput seorang turis Inggris dan memperkenalkannya ke Malaysia, yang menurutnya bukan tempat yang baik untuk turis asing. Baca selengkapnya

Timnas Indonesia menjadi satu-satunya tim ASEAN di Asia yang mengikuti babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026. Baca selengkapnya

Mainan dan replika senjata, termasuk senjata air, diklasifikasikan sebagai barang yang dikendalikan di Singapura. Baca selengkapnya

Mahkamah Konstitusi Thailand memutuskan untuk mempertimbangkan permintaan Komite Pemilihan Umum untuk mempromosikan Partai Kadima Baca artikel selengkapnya

Usulan biaya pengunjung asing pertama kali diumumkan pada Februari 2023 dan dimaksudkan untuk mendanai pengembangan industri pariwisata Thailand.

Impor pangan dari Thailand dan Vietnam menunjukkan kurangnya upaya pemerintah dalam meningkatkan produktivitas petani Indonesia. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *