Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

TEMPO.CO, Jakarta – Sekretaris Satuan Tugas Pemberantasan Kegiatan Keuangan Ilegal atau Satgas yang ditunjuk Khudiyanto khawatir layanan pinjaman online atau pinjol, baik resmi maupun ilegal, akan terus berkembang dan populer di kalangan masyarakat. Alasannya, penyedia jasa semakin pintar dalam menawarkan layanan peminjaman.

Salah satu caranya, kata Hudiyanto, adalah penyedia jasa dapat mempromosikan layanannya melalui platform media sosial yang akrab di telinga masyarakat, seperti Facebook, apps, dan berbagai platform digital. “Akses jadi lebih mudah. ​​Tenaga kerja pasti akan melawan,” kata Khudiyanto dalam acara Cakap-cak Tempo TV bertajuk “Waspadalah terhadap modus operandi baru Pinjol” pada Rabu, 1 Mei 2024.

Setidaknya ada tiga alasan mengapa layanan pinjam meminjam uang berkembang pesat dan digemari masyarakat, yaitu: literasi keuangan, teknologi digital, dan rendahnya kondisi perekonomian masyarakat. Menurut dia, ketiga faktor tersebut digabungkan dan menyebabkan masyarakat terjerumus ke dalam kubangan utang.

“Fenomena korsleting, saya baru buka, langsung percaya. Karena rendahnya angka melek huruf, mereka mudah tertipu,” ujarnya. Faktor kebutuhan ekonomi dan gaya hidup dianggap sebagai faktor yang paling menentukan.

Sejak Februari hingga Maret 2024, Kelompok Kerja Aman memblokir 537 organisasi yang terlibat dalam pinjaman ilegal. Satgas tersebut mencakup 16 lembaga dan kementerian seperti OJK, Bank Indonesia, Kementerian Perdagangan, Kementerian Dalam Negeri, Kepolisian, Badan Intelijen Negara, dll.

Selain 537 organisasi yang terlibat dalam pinjol ilegal, Satgas Pasti juga mengidentifikasi 48 organisasi yang menawarkan pinjaman pribadi dan 17 organisasi yang menawarkan investasi atau kegiatan keuangan ilegal yang dapat merugikan masyarakat dan melanggar ketentuan penyebaran data pribadi.

Tak hanya itu, sepanjang Januari hingga Februari 2024, Satgas Pasti juga memblokir 195 nomor kontak debt collector atau penagih utang. Para debt collector, seperti dilansir satgas khusus, juga mengancam, mengintimidasi, dan bertindak melanggar ketentuan yang berlaku.

Antara tahun 2017 hingga Maret 2024, Satgas juga menindak 9.062 lembaga keuangan ilegal, termasuk 1.235 lembaga penanaman modal ilegal, 7.576 lembaga pemberi pinjaman, dan 251 pegadaian gelap.

Pilihan Redaksi: Terpopuler: Ilki minta pinjol ilegal diberantas, Menteri Budi Arya sebut judi online momok

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arye Setiadi mengatakan, seluruh kementerian harus terlibat dalam pemberantasan perjudian online dan pinjol ilegal. Baca selengkapnya

Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengeluarkan keputusan presiden untuk memberantas perjudian online. Baca selengkapnya

Nilai tukar rupiah terhadap Amerika. dia. Dolar melemah ke Rp 16.412, level terendah sejak krisis mata uang atau Chrismon tahun 1998, saat rupiah melemah ke Rp 16.650. Keterangan lebih lanjut

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto mengatakan sekitar 80 persen pemain judi online di Indonesia berasal dari kalangan menengah ke bawah. Baca selengkapnya.

Presiden Jokowi mengatakan pemerintah serius dalam menghilangkan perjudian online. Salah satunya adalah pembentukan angkatan kerja. Baca selengkapnya

Presiden Jokowi berbicara tentang maraknya perjudian online dan menekankan bahwa pemerintah serius dalam memberantas dan memberantasnya. Baca selengkapnya

OJK berharap roadmap atau peta jalan pengembangan dana pensiun dapat meningkatkan kesadaran masyarakat. Baca selengkapnya.

OJK menjamin seluruh klaim yang terutang berdasarkan polis asuransi Jiwasraya akan dibayar oleh IFG Life. Baca selengkapnya

Kepala Sekretariat PNM L. Dodot Patria Ari berpesan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam melindungi data pribadinya. Baca selengkapnya

Antara 1 Januari dan 31 Mei 2024, OZhK menghentikan 915 organisasi keuangan ilegal, yang korbannya adalah warga negara berpendidikan tinggi. Baca selengkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *