PM Inggris Tolak Desakan untuk Menghentikan Penjualan Senjata ke Israel

TEMPO.CO, Jakarta – Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak pada Rabu menolak seruan penghentian segera penjualan senjata ke Israel. Dia mengatakan, ekspor senjata ke Tanah Air masih dalam penyelidikan.

“Kami selalu menjalani proses perizinan ekspor dengan sangat hati-hati, dan kami mematuhinya,” kata Sunak dalam wawancara dengan surat kabar Sun.

“Ada banyak peraturan, ketentuan dan prosedur yang selalu kami ikuti.”

Tekanan politik terhadap Sunak untuk menghentikan ekspor senjata ke Israel meningkat setelah tujuh staf World Central Kitchen, termasuk tiga warga negara Inggris, tewas dalam serangan udara Israel di Gaza.

Selain pemimpin Skotlandia Humza Yousaf, tiga mantan hakim Pengadilan Tinggi Inggris bergabung dengan lebih dari 600 pengacara, pakar hukum, dan pensiunan hakim senior untuk menyerukan kepada pemerintah agar mengakhiri penjualan senjata ke Israel.

Mereka bersikeras bahwa Inggris mungkin terlibat dalam pembantaian di Gaza.

Tiga partai oposisi dan beberapa anggota parlemen dari Partai Konservatif yang berkuasa juga mengatakan pada hari Rabu bahwa pemerintah Inggris harus mempertimbangkan untuk mengakhiri perdagangan senjata.

Mayoritas masyarakat Inggris mendukung penjualan senjata ke Israel, menurut jajak pendapat yang diterbitkan oleh surat kabar The Guardian. Jajak pendapat tersebut menemukan bahwa 56 persen orang mendukung larangan tersebut dibandingkan dengan 17 persen yang menentangnya.

Menteri Pertahanan Grant Shapps mengatakan kepada parlemen pada bulan November bahwa ekspor pertahanan Israel akan “jauh di bawah” £42 juta pada tahun 2022, berdasarkan data setahun penuh yang tersedia.

Ekspor militer Israel, termasuk bahan peledak, senapan mesin, dan pesawat militer, menyumbang 0,4 persen dari total penjualan pertahanan internasional Inggris pada tahun itu.

Pada konflik Gaza sebelumnya pada tahun 2014, pemerintah Inggris menyatakan akan membekukan sebagian ekspor senjata ke Israel jika konflik terus berlanjut. Namun pada akhirnya, mereka tidak melakukan tindakan apa pun untuk mencegah penjualan senjata.

Sejak tahun 2008, pemerintah Inggris telah menjual senjata dan peralatan militer senilai lebih dari 570 juta pound.

Pilihan Editor: Para pemimpin Skotlandia dan mantan hakim Pengadilan Tinggi mendesak Inggris untuk mengakhiri penjualan senjata ke Israel

AL JAZEERA

Warga Rafah berusaha bertahan hidup dengan mengais sisa makanan dan hidup di sampah. Baca selengkapnya

Menurut PRCS, banyak orang yang berada di tenda-tenda tersebut “dibakar hidup-hidup”. Pembantaian di kamp pengungsi Rafah mengundang reaksi keras internasional terhadap Israel. Baca selengkapnya

Kementerian Luar Negeri mengatakan, bantuan untuk Papua Nugini pasca bencana tanah longsor sedang disiapkan oleh kementerian dan lembaga terkait. Baca selengkapnya

Berikut daftar beberapa faksi Palestina yang terlibat dalam perlawanan terhadap Israel

3 Berita Dunia pada Rabu 29 Mei 2024 diawali dengan pemberitaan mantan pimpinan Mossad yang mengancam ketua jaksa ICC.

Ketua Dewan Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi mengatakan serangan terhadap Jalur Gaza akan berlanjut setidaknya tujuh bulan ke depan. Baca selengkapnya

Hubungan antara Mesir dan Israel tegang sejak dimulainya perang di Jalur Gaza. Baca selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan serangan Hamas di Tel Aviv merupakan respons atas tindakan Israel di Jalur Gaza. Baca selengkapnya

Mantan Duta Besar AS Nikki Haley telah menulis tentang serangan bom Israel di Rafah, dengan mengatakan ‘itu harus dihentikan’. Baca selengkapnya

Aljazair akan menyampaikan rancangan resolusi PBB yang menyerukan diakhirinya “genosida” Israel di Rafah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *