Polda Papua Belum Temukan Motif KBB Bakar Kios dan Sekolah di Paniai

TEMPO.CO , Jakarta – Polda Papua belum mengetahui motif penyerangan kios dan gedung sekolah yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata atau KKB atau Organisasi Papua Merdeka Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM).

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Beni Eddy Prabowo belum diketahui penyebab kebakaran kios tersebut, Sabtu, 25 Januari 2024 melalui aplikasi pesan.

Ia mengatakan, 12 kios dan satu gedung sekolah dibakar di Kampung Madi, Distrik Panai Timur, Kabupaten Panai, Papua Tengah. Kios yang terbakar berada di dekat pompa bensin. Namun api tidak sampai ke SPBU Pertamina. “SPBU tidak terbakar.

Sebelumnya, Polda Papua mengumumkan operasi KKB dimulai pada Selasa malam, 21 Mei, pukul 21.35 WIB. Dua orang dicegat di warung Arvin, 34 tahun, yang diduga anggota TPNPB-OPM. Mereka membeli rokok dengan sepeda motor.

“Setelah mengambil rokok tersebut, salah satu KKB mengeluarkan pistol dan langsung melepaskan tembakan,” ujarnya, Rabu, 22 Mei.

Namun pukulan itu tidak mengenai kepala Arvin. Timah panas itu justru mengenai helm Arvin. Beruntung Arvin tidak terkena peluru, hanya helm yang tergantung di dalam rumah.

Bukan hanya dengan menyerang. Berdasarkan keterangan polisi, sekitar pukul 00.15 WIB terjadi pembakaran sekitar 12 lapak KKB di kawasan Panay. Petugas gabungan TNI-POLI langsung bergerak menuju titik penyerangan pada pukul 00.52 WIB. Saat hendak mengevakuasi warga di sekitar kios yang terbakar, petugas KKB kembali melepaskan tembakan.

Oleh karena itu, terjadi baku tembak antara KKB dan personel TNI-Polri di lokasi kejadian, ujarnya seraya menambahkan bahwa kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa baik bagi KKB maupun aparat gabungan.

Peristiwa lainnya adalah pembakaran Sekolah Menengah Pertama YPPGI Kepas Kopo, SD, pada Rabu, 22 Mei, pukul 02.55 WIB. Usai membakar warung tersebut, KKB kembali membakar beberapa gedung sekolah di Desa Madi, Kecamatan Panay Timur, kata Ignatius.

Personil TNI-Polri pun mengevakuasi para guru dan keluarganya ke Mapolsek Pani. 23 warga dievakuasi. Diantaranya 9 laki-laki, 10 perempuan dan 4 anak-anak. Menurut Ignatius, personel TNI-POLRI bersiaga di sekitar Pertigaan Kopo. “Kami menunggu tindakan selanjutnya dari pihak Keamanan,” ujarnya.

Menurut Juru Bicara TPNPB-OPM Sebi Sambom, pasukan Panglima Pertahanan Daerah atau Kodap VIII Intan Jaya Andius Kogeya dan Panglima Kodap XIII Paniai Mathias Pigai membakar sebuah kios di kawasan Paniai. Penyerangan terjadi pada 21-22 Mei 2024.

Sebi mengatakan, pasukan TPNPB-OPM membunuh seorang anggota TNI yang menyamar sebagai pedagang di sebuah warung di perbatasan Inrotli di Kabupaten Madi. Kelompok ini juga membakar kios korban. Hingga petugas TNI-Polri datang dan pada pukul 11.54 WIT terjadi baku tembak.

“Saat penembakan ini, salah satu anggota pasukan elit Kodap VIII Intan Jaya dipanggil Datius Kogoya.​​​​​​

Menurut dia, saat itu penggalian jenazah Datius belum bisa dilakukan. Mayatnya terletak di tengah zona tembak. Pasukan TPNPB-OPM terus membakar beberapa kios dan SPBU pada pukul 02.51 WIB, demikian keterangan tertulisnya.

Pilihan Redaksi: 7 Fakta Zampidsus Jaksa Agung Fabri Adrianse Diikuti Densus 88 Subscriber.

Amandemen UUD 1945 dinilai tidak relevan dengan iklim politik saat ini. Bacalah UUD 1945 secara lengkap

Bripda A.M., anggota Polres Yalimo Dataran Tinggi Papua. Dia membawa empat pucuk senjata laras panjang milik Polri. Baca selengkapnya

Senus Lepitlen yang tewas ditembak TPNPB-OPM menjadi korban penyanderaan yang melibatkan pekerja PT IBS pada tahun lalu.

TPNPB-OPM mengaku tidak mengetahui adanya pencurian senjata api yang dilakukan anggota Polres Yalimo di Dataran Tinggi Papua. Baca selengkapnya

Satgas Operasi Perdamaian Cartagena menyebut TPNPB-OPM hanya mencari alasan untuk menembak warga sipil. Baca selengkapnya

Sorong Raya, perwakilan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), telah mendokumentasikan beberapa kasus pelanggaran hak masyarakat adat yang dilakukan korporasi di Papua. Baca selengkapnya

Penangkapan Sarius Inday merupakan hasil penyelidikan penjualan senjata api ke KKB. Baca selengkapnya

Gerakan solidaritas ini mendukung upaya Suku Ayu dalam menyelamatkan tanah adatnya dari perluasan perkebunan kelapa sawit di Bowen Digoel, Papua Selatan. Baca selengkapnya

TPNPB-OPM mengaku menembak dan membunuh warga sipil yang diduga mata-mata pemerintah Indonesia pada Kamis, 6 Juni 2024. Baca selengkapnya.

Penduduk Dataran Tinggi Papua Senus Lepitlen ditembak mati di rumahnya oleh TPNPB-OPM karena dicurigai sebagai mata-mata pemerintah Indonesia Baca Selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *