Polisi Gerebek Pabrik Ekstasi di Sunter Jakarta Utara, Masuk Jaringan Narkoba Fredy Pratama

TEMPO.CO, Jakarta – Direktorat Tindak Pidana Narkoba menggerebek pabrik ekstasi yang dikelola pengedar narkoba internasional Fredy Pratama di kawasan Sunter, Jakarta Utara.

Laporan Antara, Direktur Tindak Pidana Narkoba Brigjen Mukti Juharsa, di Jakarta, Jumat, menyebutkan lokasi pabrik ekstasi berada di Museum Taman Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

“Kami baru saja membuka pabrik kayu di Sunter, Jakarta Utara,” kata Mukti.

Mukti menjelaskan, dalam penggerebekan di pabrik rahasia pembuatan ekstasi, ditangkap enam tersangka yang membawa ribuan butir ekstasi.

“Dari Fredy Pratama disusul melalui aplikasi BBM dari Bangkok, Thailand,” kata Mukti.

Menurut Mukti, pabrik rahasia Fredy Prtama lengkap dengan alat peras ekstasi, bahan baku siap cetak, alat pembuat roti, dan perlengkapan lain untuk membuat ekstasi.

“Kalau bahan bakunya dicetak bisa mencapai 300 ribu item,” ujarnya.

Dari Fredy Pratham

Reputasi Fredy Pratama mencuat sebagai salah satu herbalis terhebat di Asia Tenggara. Pria kelahiran Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 25 Juni 1985 ini disebut polisi sebagai “Escobar Indonesia (1949-1993) yang dikenal sebagai pengedar narkoba terbesar asal Kolombia yang bekerja di pekerjaannya”. hubungan yang baik dan kuat dengan polisi.

Menurut Majalah Tempo, Fredy Pratama tak sebesar Escobar. Dia pandai bersembunyi. Meski operasi narkoba dimulai pada 2007, namun butuh waktu lama bagi polisi untuk menemukan identitasnya. Hampir 1.000 kasus narkoba pada tahun 2020-2023 diketahui berasal dari jaringan narkoba Fredy Pratama. Lebih dari 10 ton barang bukti narkoba disita polisi.

Sistem Analisis dan Pemasaran Keuangan (PPATK) memperkirakan harga penjualan obat di situs Fredy Pratama mencapai Rp51 triliun. Pendapatan dari bisnis ilegalnya itu ia transfer ke rekening atas nama rekan-rekan pemainnya di Jawa Timur. Polisi menduga uang tersebut diperoleh dengan membeli barang dan properti milik ayah dan saudara kandungnya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Kini, polisi menyatakan tidak mudah menangkap pengedar narkoba tersebut. Menurut Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, alasan polisi sulit menangkap gembong narkoba Fredy Pratama alias F karena penyidik ​​Bareskrim Polri Fredy di Thailand, karena dia dilindungi. . ayah mertuanya, seorang kepala perusahaan farmasi di Thailand.

Penangkapan pertama terhadap FP sangat berbahaya, karena FP dilindungi oleh mertuanya yang merupakan pimpinan perusahaan obat di Thailand, kata Mukti saat dikonfirmasi Tempo melalui email singkat, Rabu, 8 Februari 2024.

OLEH KADEK TRISNA CINTYA DEWI I FAJAR PEBRIANTO SAYA SARAN KHOIRUNIKMAH

Pilihan Redaksi: Bareskrim Raid Lab Klandestin di Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama di Sunter

Perdana Menteri, Kapolri, dan Hakim berjanji kepada saya untuk melakukan pekerjaan dengan baik dalam menangkap Fredy Pratama. Baca selengkapnya

Pengiriman tim gabungan Polri untuk menangkap Fredy Pratama dilakukan usai penangkapan bersama buronan nomor satu Thailand, Chaowalit. Baca selengkapnya

Calon anggota DPRK Aceh Tamiang dari PKS, Sofyan, diyakini satu jaringan dengan Fredy Pratama, buronan narkoba. Baca selengkapnya

Saat dilakukan tes urine, Kepala Satuan Narkoba Blitar Iptu Sukoyo dinyatakan positif narkoba. Kasus ini menambah jumlah kasus yang melibatkan anggota polisi terkait narkoba. Baca selengkapnya

Polri menangkap buronan paling dicari di Thailand, Chaowalit Thongduang. Polri selidiki hubungannya dengan Fredy Pratama Baca selengkapnya

Polri berhasil menangkap Chaowalit Thongduang, buronan paling dicari di Thailand. Minta Polisi Thailand segera tangkap Fredy Pratama Baca selengkapnya

Sofyan diperkirakan akan menggunakan uang hasil penjualan narkoba untuk membiayai kampanyenya. Baca selengkapnya

Polri berhasil menangkap buronan paling dicari di Thailand, Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node alias Sulaiman Read all.

Polisi di Blitar menilai hal itu tidak pantas sehingga meminta dilakukan tes urine terhadap beberapa anggota bersama dengan bandar narkoba tersebut. Baca selengkapnya

Cek jadwal KPK di sini. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *