Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Tempo.co, Jakarta – Departemen Kepolisian Philadelphia menolak permintaan evakuasi paksa kamp mahasiswa Universitas Pennsylvania tempat diadakannya demonstrasi mendukung Palestina.

Sebaliknya, penegak hukum justru meminta bukti bahwa demonstrasi tersebut menimbulkan ancaman, lapor The Daily Pennsylvanian, The Daily Beast Jumat, 3 Mei 2024.

Polisi meningkatkan kehadiran mereka di kampus Penn pada hari Kamis, dengan mendirikan barikade dan pembatas sepeda antara pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel.

Jumat lalu, Rektor Sementara Penn J.

Pada hari Selasa, pejabat universitas mengatakan mereka telah membuka “beberapa proses disipliner mahasiswa” terhadap mahasiswa yang melakukan protes. Mahasiswa dari berbagai universitas di Philadelphia, termasuk Penn, Drexel dan Temple University, ikut serta dalam demonstrasi tersebut.

Meskipun menindak demonstrasi pro-Palestina di beberapa kampus, tindakan Polisi Metropolitan Philadelphia sangat kontras dengan kekerasan polisi di kota-kota lain.

Di New York, polisi, seperti halnya militer, merebut kembali kampus Universitas Columbia dari mahasiswa pro-Palestina. Jaksa New York pada hari Kamis mengakui bahwa polisi melepaskan tembakan dalam insiden tersebut. Belum ada informasi yang diberikan mengenai para korban, namun kabar ini menimbulkan kemarahan publik.

Sementara itu di Los Angeles, LAPD menggunakan granat kejut dan peluru karet terhadap pelajar. Disebutkan, banyak siswa dan guru yang terluka akibat penyerangan polisi tersebut. Polisi Los Angeles juga dilaporkan mendukung massa pro-Israel Zionis yang memukuli mahasiswa pro-Palestina. Polisi bungkam saat perusuh melakukan penyerangan selama hampir dua jam.

Pilihan Editor: Ratusan mahasiswa ditangkap saat pengunjuk rasa pro-Palestina bentrok dengan polisi di kampus-kampus AS

Hewan sehari-hari

Serangkaian serangan Israel mengusir 32.000 orang dari Rafah dalam dua hari Baca selengkapnya

Konflik antara Israel dan ICC dimulai setelah Palestina diakui sebagai negara pihak Statuta Roma. Baca selengkapnya

Israel kembali menyerang Rafa di udara. Sebanyak 12 warga Palestina tewas dan lainnya luka-luka dalam pencarian keluarga korban tewas. Baca selengkapnya

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memuji mahasiswa Amerika yang berdemonstrasi membela Palestina. Baca selengkapnya

Tujuh pejabat AS telah mengundurkan diri sebagai protes atas dukungan pemerintahan Presiden Joe Biden terhadap serangan Israel di Gaza. Baca selengkapnya

Hamas telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan memulai negosiasi gencatan senjata sampai Israel menghentikan agresinya di Gaza. Baca selengkapnya

Seorang jurnalis Haaretz diancam dengan “dampak” dua tahun lalu setelah melaporkan upaya pimpinan Mossad untuk mengintimidasi mantan jurnalis tersebut. Baca selengkapnya

Seorang perawat Palestina yang memenangkan penghargaan karena menyebut serangan Israel di Gaza sebagai genosida telah dipecat oleh sebuah rumah sakit di AS. Baca selengkapnya

Lebih dari 47 juta akun Instagram membagikan foto dengan tulisan “Semua mata tertuju pada Rafah” menyusul serangan mematikan Israel di kamp Palestina.

Pada tanggal 30 Mei 2024, 3 besar dunia didominasi oleh berita terkait perkembangan perang Gaza. Jumlah korban serangan Israel di Gaza mencapai 36.171 orang. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *