Polisi Tindak Sejumlah Konvoi Jalanan Sambil Nyalakan Petasan di Yogyakarta Jelang Libur Lebaran

TEMPO.CO, Yogyakarta – Jelang Hari Raya Idul Fitri di Yogyakarta, sejumlah konvoi masyarakat menyusuri jalan sambil menyalakan petasan. Perbuatan para pemuda tersebut pun tak kalah meresahkan dan menyusahkan para pengguna jalan.

Tak sampai sepekan, aksi dua konvoi sambil meledakkan petasan viral di media sosial. Untuk pertama kalinya, rombongan remaja pengendara sepeda motor berjumlah sekitar 25 orang terlihat melintasi Jalan Lingkar Selatan kawasan Siwon, Bantul pada 30 Maret 2024. Di lain waktu, sekelompok remaja lain muncul dalam prosesi tersebut. 15 sepeda motor dan kembang api di persimpangan. Dari empat SGM di Yogyakarta pada Minggu malam, 31 Maret 2024.

Sejak kejadian pertama, polisi menindak remaja yang ditangkap warga sipil. Sedangkan pada kejadian kedua polisi masih mencari pelakunya. “Masih mencari sekelompok remaja yang menyalakan kembang api sambil mengendarai sepeda motor di kawasan yang memenuhi syarat SGM,” kata Kapolres DIY, Kompol Maryanto, Senin, 1 April 2024.

Sebagian besar kelompok pemuda masih berstatus pelajar sekolah, kata Marinto. Sedangkan untuk denda, akan dikenakan denda kepada remaja yang mengikuti prosesi pembakaran petasan. Karena apa yang dilakukan remaja tersebut membahayakan keselamatan mereka dan pengguna jalan, “kami akan mengambil tindakan,” ujarnya.

Perilaku kelompok remaja ini dinilai meresahkan pengguna jalan lain selain melanggar rambu dan lampu lalu lintas. Maryanto mengatakan, selama bulan Ramadhan, pihaknya menemukan beberapa kasus bentrokan antara konvoi kendaraan dengan pemuda. “Patroli akan diintensifkan untuk mencegah terulangnya perilaku seperti itu karena membahayakan pengguna jalan,” ujarnya.

Kapolda Istimewa Yogyakarta atau DIY Irjen Pol Suwando Nainggolan mengatakan, puluhan kamera CCTV tambahan di berbagai persimpangan dan kawasan masuk Yogyakarta telah dipasang untuk memantau keamanan dan mengantisipasi arus masyarakat yang hendak mudik saat libur lebaran.

“Ada tambahan 22 kamera CCTV yang dipasang khusus untuk memantau arus kendaraan dan 21 titik untuk memantau aktivitas masyarakat,” ujarnya.

Pilihan Editor: Menuju Yogyakarta, mengetahui jalur utama dan alternatif untuk mengantisipasi kemacetan

UNESCO mengakui poros filosofis Yogyakarta, yaitu garis khayal dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Teater Krapyak dan terakhir Laut Selatan. Baca selengkapnya

Puncak aksi mahasiswa di Gezayan terjadi setelah salat Jumat pada 8 Mei 1998. Moses Gatutkaka terluka parah. siapa yang bertanggung jawab? Baca selengkapnya

Pilkada 2024 akan dilaksanakan di seluruh provinsi seluruh Indonesia kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta pada November 2024. Mengapa? Baca selengkapnya

Parit Van der Wijk berperan penting dalam menjaga irigasi di Sleman, Yogyakarta. Dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII. Baca selengkapnya

Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata juga turut prihatin dengan permasalahan sampah yang belum terselesaikan pasca penutupan TPA Pyungan. Baca selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Yogyakarta saat ini belum memiliki asrama haji untuk embarkasi. Baca selengkapnya

Salah satu ketentuan yang paling menonjol adalah mengenai biaya sekolah di Yogyakarta yang akan berganti nama menjadi Dana Partisipasi. Baca selengkapnya

PHRI DIY menjawab pertanyaan penetapan Bandara YIA sebagai satu-satunya bandara internasional di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Baca selengkapnya

Beredar surat permintaan maaf dari dosen UPenn Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual terhadap mahasiswa di kampus. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *