Polwan Bakar Suami, Komnas Perempuan Ungkap Sebab Wanita jadi Pelaku KDRT

TEMPO.CO, Jakarta – Suami bisa menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (DVD). Dalam kejadian baru-baru ini, seorang polisi dibakar di Mojokerto, Jawa Timur.

Polisi Wanita (POL) Brigadir Fadilatun Nikmah membakar suaminya Brigadir Rian Dwi Wikson pada 8 Juni 2024. Polres Mojokarto telah menetapkan Brigadir Fadilatu atas tuduhan kekerasan dalam rumah tangga.

Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, korban dan pelaku kekerasan dalam rumah tangga bisa laki-laki atau perempuan. Meskipun perempuan lebih banyak menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga, namun tidak dapat dipungkiri bahwa merekalah yang patut disalahkan.

Veryanto Sitohang, Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), mengatakan perempuan menyalahkan kekerasan dalam rumah tangga karena memiliki lingkungan rumah yang aman dan nyaman.

Pada Minggu, 16 Juni 2024, Tempo mengatakan melalui telepon, “Siklus kekerasan di tempat kerja mendorong korban untuk melakukan pembalasan atas rasa sakit dan penderitaan yang mereka alami.”

Sebab, dia ingin fokus pada prinsip penanganan hukum dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga terhadap tersangka perempuan. “Merehabilitasi dan merehabilitasi semua pihak yang terlibat dalam siklus kekerasan sehingga akar permasalahan kekerasan di tempat kerja dapat diatasi.”

Varianto mengatakan, suami korban KDRT berhak mendapatkan kompensasi dan bantuan hukum. “Setiap korban dapat mengakses layanan masyarakat sipil dan pemerintah, termasuk pemulihan hukum dan konseling rehabilitasi.”

Ia mengatakan bahwa kekerasan dalam rumah tangga adalah masalah serius yang perlu ditangani dan dicegah dengan lebih baik. “Namun sebaliknya, kekerasan dalam rumah tangga seringkali diabaikan, tidak dianggap sebagai masalah serius, dan tidak ditangani,” kata Verranto.

Polisi wanita membakar suami: Brigadir Fadilatun dalam tekanan yang ekstrim

Menurut beberapa laporan, Brigadir Almarhum mengalami berbagai tingkat tekanan hidup. Mulai dari tekanan finansial, kebiasaan buruk suaminya yang berjudi, Briptu Ryan Dwi Vikasono, hingga kelelahan mengurus tiga orang anak.

“Suaminya tidak bisa ditanggapi karena judi online, diperparah karena sering bertengkar. Tekanan yang meningkat ini akhirnya menyebabkan dia membakar suaminya,” kata Varianto di Jakarta, Kamis, 13 Juni 2024.

Varianto mengatakan, tidak hanya perempuan saja, siapa pun bisa mengalami gangguan jiwa akibat tekanan hidup. Oleh karena itu bantuan orang lain sangat penting untuk menghindari keadaan tersebut dan menghindari akibat yang lebih serius.

Cecilia Ocha

Pilihan Editor: Polisi membakar perempuan: Komnas Perempuan memberikan nasihat kepada perempuan dalam situasi seperti Brigada Fadilatun

Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mendorong kepala desa untuk berperan sebagai mediator dalam penyelesaian konflik di wilayahnya. Baca artikel

Aktivitas kriminal terus berlanjut akibat perjudian online. Rekan kerja di Sambas, polisi yang membakar suaminya, dan anggota Densus 88 membunuh seorang sopir taksi. Baca artikel

Brigadir tersebut diduga terlibat dalam beberapa bidang kehidupan Lakh, terkait dengan petugas polisi yang membakar suaminya di Mojokarto. Baca artikel

“Yang jelas buku-buku besar belum tertangkap dan platform konten perjudian online masih terlihat jelas di media online,” kata seorang pengamat polisi. Baca artikel

Menurut pengamat kepolisian ISESS, upaya pemberantasan perjudian online sejauh ini gagal. Baca artikel

Aksi tragis Brigadir Fadilatun Nikman yang membakar anak buahnya merupakan puncak dari serangkaian reaksi tekanan. Baca artikel

Banyak pejabat yang melontarkan lelucon yang salah. Baru-baru ini Menteri Komunikasi dan Informatika atau Budhi Ari, Menteri Komunikasi dan Informatika. Baca artikel

Sekelompok situs judi online milik anggota TNI/Polri menilai permasalahan tersebut sudah sampai ke pihak keamanan. Baca artikel

Saat ditanya apakah Kementerian PPPA mau kooperatif dalam kasus pembakaran suami istri polisi tersebut, mereka mengaku menunggu hasil penyelidikan. Baca artikel

Tingginya angka perjudian online yang terus memakan korban menjadi sorotan Presiden Jokowi. Berikut kisah korban perjudian online yang dihimpun Tempo. Baca artikel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *