Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan keprihatinannya atas rencana Israel mendeportasi warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki ke Yordania setelah perang di Gaza berakhir.

“Israel menghancurkan setidaknya 75 persen Jalur Gaza dan membunuh 34.000 warga Gaza dalam 200 hari, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak,” kata Abbas di Forum Ekonomi Dunia di ibu kota Saudi, Riyadh, pada Ahad, 28 April 2024.

“Saya khawatir setelah kehancuran Gaza, Israel akan pindah ke Tepi Barat dan mengusir warganya ke Yordania,” katanya.

Presiden Palestina menyerukan dunia untuk “mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB.”

Ia juga meminta negara-negara Eropa untuk “mengakui negara Palestina sebagaimana mereka mengakui Israel.”

Pada tanggal 19 April, 15 anggota Dewan Keamanan PBB bertemu di New York untuk memberikan suara pada rancangan resolusi yang diajukan oleh Aljazair yang merekomendasikan Negara Palestina untuk bergabung dengan PBB.

Namun, Amerika Serikat memveto resolusi tersebut dengan 12 suara mendukung dan dua abstain, termasuk Inggris dan Swiss.

Israel telah melancarkan perang brutal di Gaza sejak serangan lintas batas pada 7 Oktober oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas yang menyebabkan sekitar 1.200 orang tewas.

Serangan Israel telah menewaskan hampir 34.400 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Lebih dari 77.400 orang juga terluka akibat kehancuran massal dan kurangnya kebutuhan dasar.

Mahkamah Internasional menuduh Israel melakukan genosida. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk memastikan bahwa pasukannya tidak melakukan genosida dan menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

ANATOLIA

Tip Editor: Menteri Luar Negeri AS mengunjungi Arab Saudi, membahas Gaza dan normalisasi hubungan dengan Israel

Austria telah mengumumkan bahwa mereka akan terus mendanai Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina, atau UNRWA. Baca selengkapnya

Juru bicara militer Israel mengatakan, jasad tiga orang yang ditahan Hamas ditemukan di Jalur Gaza. Baca selengkapnya

Sebanyak 13 negara mengirimkan pernyataan bersama ke Israel berisi peringatan jika berani menyerang Rafah. Baca selengkapnya

3 teratas dunia, berita teratas mengenai Kaledonia Baru yang berada dalam keadaan darurat nasional setelah terjadi protes menentang reformasi pemilu dan berakhir dengan kekacauan. Baca selengkapnya

Dewan Perwakilan Rakyat AS telah meloloskan rancangan undang-undang yang meminta Joe Biden untuk melanjutkan pasokan senjata ke Israel. Baca selengkapnya

PBB mengatakan dermaga apung yang baru dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dianggap kurang cocok dibandingkan jalur darat

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut negara-negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, namun pengesahan RUU tersebut di Dewan Perwakilan Rakyat AS menunjukkan adanya kesenjangan dalam tahun pemilu Israel.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan saat ini masyarakat Gaza sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan. Baca selengkapnya

Liga Negara-negara Arab menyerukan “perlindungan pasukan penjaga perdamaian PBB di wilayah pendudukan Palestina” sampai solusi dua negara diterapkan. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *