Profil Dee Company Rumah Produksi Film Vina yang Disomasi

TEMPO.CO, Jakarta – Belakangan ini, kasus pembunuhan Vina Cirebon kembali ramai diperbincangkan masyarakat Indonesia. Kasus tahun 2016 ini menarik perhatian publik setelah film Vina: Before 7 Days tayang di bioskop Indonesia pada 8 Mei 2024.

Diproduksi oleh Dee Company, film ini meraih 5,5 juta penonton pada hari ke-19 penayangannya.

Meski sukses besar, film Vina: Before 7 Days juga menuai beberapa kontroversi publik.

Baru-baru ini, Dee Co. pihak produksi dipanggil karena menghalangi proses hukum penanganan kasus pidana di Polda Jabar atas pembunuhan Vina dan pacarnya Eki.

Panggilan terbuka disampaikan oleh Muhammad Taufiqurahman dan Taufiqurahman dari THT Law Films. Melalui informasi media sosial X, THT Law Firm mengungkapkan bahwa proses penegakan hukum harus berjalan secara independen tanpa campur tangan pihak manapun, termasuk opini masyarakat. Namun, hal ini berbeda dengan kenyataan.

“Filmnya mengaku berdasarkan kisah nyata, namun ironisnya sumber utama yang digunakan untuk membuat film dan mengetahui peristiwa kriminal tersebut berdasarkan kesaksian teman Vina, AKA Linda. Dialah yang mewujudkan jiwa Vina,” tulisnya. dalam sebuah pernyataan. dalam kebangkitan politisi dan bagian dari THT. Firma Hukum Hasbil Mustaqeem Lubis.

Oleh karena itu, Firma Hukum THT menduga film Vina: Before 7 Days telah memanipulasi opini masyarakat untuk menekan munculnya kasus pidana berdasarkan keterangan Linda.

Bahkan lembaga hukum pun menolak keras cara penegakan hukum seperti ini karena dapat menimbulkan keadilan yang merugikan. Sebab, pembuktian pidana harus berdasarkan alat bukti yang sah yang diatur dalam Pasal 184 KUHAP.

“Kami meminta DEE dari THT Law Firm untuk menarik kembali film Vina: Before 7 dan meminta maaf kepada masyarakat bahwa film Vina: Before 7 tidak ada kaitannya dengan penanganan perkara pidana terkait Vina Devi atau meninggalnya Vina di Cirebon,” ujarnya. .

Lantas bagaimana profil Dee Company, perusahaan produksi film Vina yang disebut-sebut membuat keributan? Lihat ringkasan lengkap profil perusahaan Dee

Dee Company atau PT Dee Success Indonesia adalah perusahaan produksi yang didirikan pada tahun 2007 oleh Dheeraj Kalwani. Menurut situs resmi perusahaan, Dee Company sebelumnya dikenal sebagai K2K Pictures.

Perusahaan produksi ini mempunyai visi memproduksi sinema kontemporer Indonesia. Perusahaan juga mengklaim bahwa Dee kini dianggap sebagai simbol perubahan kepekaan di kalangan penonton bioskop Indonesia.

Dee Company juga percaya dalam mendorong batas-batas hiburan sejati. Oleh karena itu, perusahaan produksi ini berdedikasi untuk memproduksi beragam hiburan berkualitas untuk masyarakat Indonesia dan menyuguhkan cerita-cerita hebat di layar lebar.

Di sisi lain, Dhiraj Kalwani, pendiri Dee Company, merupakan sineas asal India.

KK Dheeraj yang asli telah memproduksi beberapa film horor dan komedi. Penyiksaan Neraka, McMahon, Celebgram, Generasi Lucu adalah beberapa di antaranya.

Ayah Dheeraj memiliki pabrik tembikar di Gunung Putri, Bogor. Sedangkan ibunya adalah seorang pedagang berlian.

Dheeraj merasakan dorongan untuk mengikuti bisnis orang tuanya ketika ia memasuki bangku SMA. Sebaliknya, ia tertarik pada industri kreatif dan belajar film di India selama dua tahun. Pada tahun 2007, Dheeraj mendirikan K2K Pictures, sebelum berganti nama menjadi Dee Company.

Putri Radon

Pilihan Editor: Daftar film produksi Dee Company, dikutip oleh Vina Film Production House

Film Sakaratul Mawt memaksa Inda Permatasari memiliki pendekatan berbeda terhadap film bergenre horor. Baca selengkapnya

Sakaratul Maut merupakan film kedua Siddhartha Tata bersama rumah produksi Rafi Films dan Sky Media. Baca selengkapnya

Badaravuhi Di Desa Penari dirilis di Amerika Serikat dan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Baca selengkapnya

Trailer atau video teaser film Devil’s Bride yang disutradarai Azhar Kinoy Lubis telah dirilis. Kapan filmnya? Baca selengkapnya

Ikatan Pengacara Muslim Indonesia (ALMI) melaporkan film Vina ke Lembaga Sensor Film 7 hari lalu. Baca selengkapnya

Produser Before 7 Days, Vina, mengatakan tidak ada unsur hukum dalam menayangkan filmnya karena ini adalah film komersial. Baca selengkapnya

Sengolo: Malam Sathu Suro merupakan film bergenre horor yang banyak alur cerita drama, cinta, horor dll. Baca selengkapnya

Suwangi: Cursed Science yang disutradarai Dom Dharma mengupas misteri dan mitos ilmu hitam.

Di Temurin, film Family: Happiness or Disaster tayang di bioskop pada Kamis, 30 Mei 2024. Baca selengkapnya

Di bawah ini daftar film produksi rumah produksi film Veena, Dee Company, yang mendapat pemanggilan dan memintanya menarik film tersebut dari peredaran. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *