Profil Gunung Ruang yang Mengalami Erupsi di Sulawesi Utara

TEMPO.CO, Jakarta – Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, beberapa kali mengalami erupsi dalam beberapa hari terakhir. Pada 9 April 2024, tercatat gempa tektonik berkekuatan 6,4 skala richter dengan kedalaman 27 kilometer di 94 kilometer barat laut Pulau Doi di Maluku bagian utara. Lima hari kemudian, gempa tektonik berkekuatan 5,1 SR kembali terjadi pada kedalaman 10 kilometer di 122 kilometer barat daya Pulau Doi di Maluku Utara. PVMBG mencatat terjadi 330 gempa vulkanik dalam, 1 gempa vulkanik dangkal, dan 1 kali letusan eksplosif di Gunung Ruang pada 16 April 2024 mulai pukul 00:00 WITA hingga 24:00 WITA. Pada tanggal 17 April 2024, mulai pukul 00:00 WITA hingga 12:00 WITA, Gunung Ruang mengalami 373 gempa vulkanik dalam, 564 gempa vulkanik dangkal, dan 2 kali gempa erupsi eksplosif. Ini merupakan letusan eksplosif tipe stratus terakhir di Gunung Ruang dalam kurun waktu 22 tahun terakhir, tepatnya sejak tahun 2002. Profil Gunung Ruang

Diperoleh dari vsi.esdm.go.id Gunung Ruang merupakan gunung berapi aktif yang terletak di Provinsi Sulawesi Utara. Secara geografis gunung ini terletak pada 2o19′ 18.30” LU dan 125o 24′ 30.42 BT, dan secara administratif terletak di Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro.

Ruang Gunung Api diamati secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) yang terletak di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.

Ruang merupakan gunung berapi stratotipe dan menjulang setinggi 725 meter di atas permukaan laut (mdpl) dari bibir pantai, membentuk pulau tersendiri yang terpisah dari pulau-pulau lainnya. Gunung ini juga merupakan salah satu dari beberapa gunung berapi di Kepulauan Sangihe yang terkenal dengan aktivitas vulkaniknya yang relatif aktif.

Struktur pegunungan ini terbuat dari bahan andesit dan basalt yang merupakan hasil proses subduksi lempeng benua Asia dan lempeng Pasifik. Hal ini menyebabkan Gunung Ruang dan gunung berapi lain di kawasan tersebut memiliki karakteristik letusan yang agak eksplosif. Sejarah Letusan Gunung Ruang

Sejarah letusan Gunung Ruang tercatat sejak tahun 1808 dan memiliki interval letusan berkisar antara 1 hingga 30 tahun. Letusan terakhir terjadi pada tahun 2002, yaitu letusan eksplosif yang disertai awan panas. Kerusakan lahan dan pemukiman serta memerlukan evakuasi warga.

Selain itu, Gunung Ruang juga memiliki kemiripan dengan Gunung Awu di Sulawesi Utara. Kedua gunung berapi tersebut ditandai dengan letusan eksplosif, pemanasan setelah peningkatan aktivitas seismik vulkanik, dan gumpalan abu yang menyebabkan Pusat Mitigasi Bencana Geologi dan Vulkanologi (PVMBG) menyatakan status waspada. Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengatakan, kedua gunung berapi tersebut memiliki karakteristik letusan yang hampir sama, namun yang membedakan adalah Gunung Awu saat ini memiliki kubah lava yang terus membesar sejak tahun 2004. “Ancaman dari Gunung. produksi awan panas Sementara itu, ancaman terparah dari Gunung Awu berupa letusan eksplosif yang menyebabkan lemparan batu dan awan panas ke segala arah akibat hancurnya kubah lava, katanya, dikutip Antara, Rabu. 17 April 2024.

Letusan eksplosif terjadi ketika magma yang lebih dingin dan lebih kental seperti andesit mencapai permukaan. Gas-gas terlarut tidak dapat keluar dengan mudah, sehingga tekanan dapat meningkat hingga ledakan gas melemparkan pecahan batu dan lava ke udara.

Dua gempa tektonik yang berpusat di Laut Maluku menyebabkan getaran vulkanik di Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.

Tips Redaksi: Abu Vulkanik Gunung Ruang Melanda Kalimantan, Maluku, BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada

Sebanyak dua desa di Gunung Ruang, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara akan kosong. Baca selengkapnya

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kunjungan kerja ke London bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris, The Rt. Hon Greg Hands MP Baca lebih lanjut

Beberapa bandara di wilayah udara Sulawesi hingga saat ini masih ditutup akibat sebaran abu vulkanik Gunung Ruang yang kembali meletus. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang diperpanjang penutupan operasionalnya. Baca selengkapnya

Penutupan operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga Kamis 2 Mei 2024 akibat dampak abu vulkanik Gunung Ruang. Baca selengkapnya

Artikel kerusakan perangkat pemantauan erupsi Gunung Ruang adalah yang paling populer dari 3 teknologi teratas saat ini. Baca selengkapnya

BMKG terus memantau secara ketat kondisi ketinggian air di sekitar Pulau Gunung Ruang. Memprediksi apakah akan terjadi tsunami akibat letusan tersebut. Baca selengkapnya

Letusan Gunung Ruang kembali menyebabkan kerusakan pada peralatan pengendali gunung berapi tersebut. Badan Geologi menggunakan alat pemantauan di stasiun terdekat. Baca selengkapnya

Gunung Ruang kembali meletus. Operasional Bandara Sam Ratulangi kembali ditutup hari ini. Baca selengkapnya

Kepala Otoritas Bandara Wilayah VIII Manado Ambar Suryoko mengatakan, sedikitnya 18 penerbangan terdampak erupsi Gunung Ruang. Baca selengkapnya

Bebatuan hasil letusan Gunung Ruang mencapai radius yang cukup jauh. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *