Raffi Ahmad Mundur dari Proyek Beach Club di Gunungkidul: Berpotensi Rusak Bukit Karst

TEMPO.CO, Jakarta – Raffi Ahmad menyatakan akan mundur dari proyek pengembangan resort, villa, dan beach club di Gunungkidula, Yogyakarta. Proyek yang diumumkan Desember lalu ini menuai banyak kritik karena dampak negatifnya terhadap lingkungan.

Suami Nagita Slavina pun dikritik karena ikut serta dalam proyek beach club Gunung Kidul.

Lebih dari 44.000 orang menandatangani petisi menentang pembangunan bandara. Petisi “Abaikan Pembangunan Resor Raffi Ahmad di Gunungkidul!” memiliki nama Itu dibuat oleh Mohammad Roafi pada 21 Maret 2024.

Menanggapi hal ini, Kamerad Ahmad angkat bicara di bagian akhir. Dalam video yang diunggah ke Instagram @raffinagita1717, ia mengumumkan pengunduran dirinya dari proyek Gunungkidula Beach Club yang kini kontroversial.

Pada kesempatan ini saya ingin memberikan statement atas pemberitaan yang sedang ramai diperbincangkan tentang proyek Gunungkidula, kata Raffi yang hadir pada Selasa malam, 11 Juni 2024, untuk menunaikan ibadah haji di Tanah Suci.

Raffi Ahmed pertama kali mempublikasikan rencana bisnisnya pada 17 Desember 2023. Raffi Ahmed diketahui bekerja sama dengan investor lokal asal Yogyakarta, Arbi Leo. Ia mendirikan perusahaan bernama PT Agung Rans Bersahaja Indonesia (ARBI) untuk mewadahi bisnis pariwisata terintegrasi Raffi Ahmad. Foto: Instagram/@raffinagita1717

Ceritakan sedikit tentang perencanaan Beach Club, @rojo.sambel, pantai terbesar di Indonesia, 300 villa, resort dan spa di Pantai Krakal, Gunung Kidul, Yogyakarta. Saya berharap pada tahun 2025 perlahan selesai dan siap untuk dibangun. sambut warga lokal yang mau bekerja akan siap, wisatawan lokal maupun mancanegara dari berbagai kalangan bisa menikmati keindahan Gunung Kidul Yogyakarta,” kata Raffi Ahmed di Instagram pribadinya akhir tahun lalu. Klub Proyek Pantai Gunungkidul

1. Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Penanaman Modal Satu Pintu Kabupaten Gunungkidul belum menerima permohonan izin investor. “Belum ada permohonan izin (dari investor) dan sejauh ini belum ada izin yang diberikan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terkait hal tersebut,” kata Asar kepada Tempo, Rabu, 12 Juni 2024.

Menurut Asar, sejak diluncurkannya proyek ini, sudah ada prosedur yang jelas untuk mendapatkan izin. “Ini bagian dari perizinan, ada persyaratan dasar dan persyaratan perizinan berusaha yang harus diperhatikan sesuai dengan investasi yang dilakukan,” ujarnya.

Namun terkait proyek ini, Asar mengaku belum bisa menentukan secara pasti izin apa yang harus dikeluarkan. “Karena semuanya sudah dicek sistem, kalau tidak ada permohonan yang diajukan, kami belum bisa memastikan apa yang harus diurus,” ujarnya.

Menghadapi kritik luas dari kelompok pemerhati lingkungan dan munculnya permintaan penolakan dari warga, Asar mengatakan, arahan dari Pemprov Gunungkidul adalah soal aturan. “Semuanya hanya mengikuti aturan,” katanya.

2. Rawan Kekeringan Wahi Kepala Departemen Publisitas dan Informasi Elki Setio Hodi mengatakan pembangunan resor, vila, dan klub pantai di pegunungan sepanjang pantai Krakal dapat memperburuk kekeringan di Kabupaten Tanjungsar Gunungkidul. serta bagian bentang alam karst (KBAK) Gunungsev bagian timur.

“Dalam Keputusan Menteri Nomor 17 Tahun 2012, kawasan karst (KBAK) merupakan kawasan lindung geologi yang merupakan bagian dari zona perlindungan nasional. Artinya, pemanfaatannya tidak boleh merusak bentang alam karst,” kata Elki.

Sebagai Kecamatan Gununsevu KBAK, Desa Kemadang Kecamatan Tanjungsari termasuk dalam zona perlindungan airtanah. Di kawasan pesisir Krakal terdapat sungai bawah tanah dan mata air bawah tanah yang juga menjadi sumber air bagi warga sekitar. Meski memiliki sungai bawah tanah, Kapanewon Tanjungsari termasuk kawasan rawan kekeringan, ujarnya.

Ia mengatakan, pembangunan resor yang dijadwalkan dimulai pada awal tahun 2024 dan selesai pada tahun 2025, akan semakin memperparah kekeringan di wilayah Tanjungsari. Dijelaskannya, Pantai Krakal merupakan kawasan dengan topografi datar di antara perbukitan karst di sekitarnya. Di kaki perbukitan karst bagian timur terdapat sumber air tawar yaitu air sungai bawah tanah.

“Perbukitan karst diperlukan sebagai daerah resapan air yang nantinya akan menjadi cadangan air bagi daerah sekitarnya. Pembangunan Raffi Ahmad Beach Club secara besar-besaran tidak menutup kemungkinan akan merusak batuan karst di sekitarnya, ujarnya berkali-kali.

Menurut Elkey, rusaknya bukit karst dapat merusak kapasitas dan permeabilitas air. Selain itu, pada peta KBAK Gunung Sewu Timur, Kecamatan Kapanewon Tanjungsari terdapat zona banjir dan zona bencana alam dengan longsor parah.

Michelle Gabriela | KHUSUS WICAKSONO | TAJAM DEVI AYU | Pilihan Redaksi MARVELA: Proyek Beach Club di Kawasan Karst Gunungkidul, Sultan Hb

Raffi Ahmed mendukung pencalonan Marshall Vidianto di Pilkada Tangsel, dengan mengatakan setiap orang punya masa lalu. Lagi

Serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober tahun lalu menyebabkan bencana lingkungan yang besar dan terbentuknya 39 juta ton puing.

BRIN tentang standar dan metode pengolahan daging hewan kurban. Nagita Slavina tentang AC portabel yang dibawanya di Tanah Suci. Lagi

Meski Gunungkidul dikenal sebagai daerah yang sering mengalami kekeringan dan lahan tandus, Baca Selengkapnya

Nagita Slavina, istri Raffi Ahmed, terlihat mengenakan AC portable saat menunaikan ibadah haji. Di bawah ini penjelasan mengenai Kondisioner Leher Ice Lite. Lagi

Pengunduran diri Raffi Ahmed dilakukan melalui video yang diunggah di akun Instagram pribadinya. Lagi

Beni Suharsono menjelaskan, proyek beach club yang terletak di tebing Pantai Krakal yang akan mencakup hotel dan 300 vila mewah itu baru dalam tahap perencanaan.

Beberapa seniman Indonesia merayakan Idul Adha tahun 1445 di Tanah Suci. Lagi

Dengan garis pantai yang panjang dan formasi geologi yang unik, setiap pantai di Gunungkidul menawarkan pengalaman keindahan dan petualangan yang berbeda. Lagi

Kami menantikan janji Raffi Ahmad terealisasi dan mengajak investor lain untuk mencontohnya dengan membatalkan rencana resor karst Gunungkidul. Lagi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *